Upaya RSKD Balikpapan Jaga Kesehatan Jiwa Tenaga Medisnya, Cegah Job Burnout

Selama masa pandemic Covid-19, gangguan kesehatan jiwa meningkat di tengah masyarakat Indonesia, terutama karena adanya berbagai pembatasan.

Penulis: Heriani AM | Editor: Sumarsono
TANGKAP LAYAR/TRIBUNKALTIM.CO
Webinar mengusung tema 'Menjaga Kesehatan Jiwa pada Masa Pandemi Covid-19' digelar RSKD Balikpapan secara daring. Diperuntukkan bagi tenaga medis mereka secara khusus, dan masyarakat secara umum. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Selama masa pandemic Covid-19, gangguan kesehatan jiwa meningkat di tengah masyarakat Indonesia, terutama karena adanya berbagai pembatasan yang diterapkan untuk menekan angka penularan virus Corona.

Tak hanya pasien Covid-19, juga masyarakat umum yang dihantui rasa stres. Tenaga medis yang bertindak sebagai pahlawan Covid-19 tidak menutup kemungkinan akan merasakan hal itu.

Dari latar belakang itu, pihak RSU dr. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan menggelar diskusi virtual bersama tenaga medis dan masyarakat ber tajuk 'Menjaga Kesehatan Jiwa pada Masa Pandemi Covid-19'.  Yang bisa ditonton secara daring di kanal YouTube pribadi mereka, kemarin (31/10/2020).

Baca juga: Dirut RSKD Balikpapan Sebut Antibodi Mantan Pasien Covid-19 Dianggap Vaksin Alami yang Efektif

Baca juga: Pertama di Kaltim, RSKD Balikpapan Adakan Donor Plasma Pasien Covid-19 yang Sembuh

Baca juga: Embarkasi Haji Balikpapan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Dihuni Kebanyakan Nakes Asal RSKD

Wakil Direktur Pelayanan RSKD dr. Zuhro Ma'ruf, yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut menjelaskan, webinar ini diperlukan, lahir dari problema tak ada kepastian waktu pandemi berakhir.

"Kita berusaha menjaga kesehatan jiwa tenaga medis kita. Pasti dalam melakukan penanganan, akan tiba masa-masa capek, bosan, marah," ujarnya, Minggu (1/11/2020).

Jika job burnout ini terjadi, dikhawatirkan akan menganggu produktifitas tenaga medis. Dimana kemungkinan terburuk dapat membahayakan pasien yang ditangani.

"Kondisi ini bisa terjadi pada semua orang. Terutama disini tenaga kesehatan, khususnya yang langsung melayani atau menangani pasien-pasien Covid-19," tambahnya.

Ia menekankan, poin yang mesti dicatat oleh tenaga medis saat ini, pertama, memperbaiki niat. Bahwa apa yang dilaksanakan adalah ibadah. Yang tentu akan dapat balasan dari Maha Kuasa.

Kedua, sebagai tenaga medis yang memberikan pelayanan kepada pasien Cobid-19, tetap melakukannya sebaik mungkin. Sesuai dengan protab dan standar profesi.

Ketiga, tenaga medis tetap harus mempersiapkan diri sebelum bekerja. Sehingga upaya untuk mencegah penularan pada diri kita, bisa diminimalisir atau bahkan hilangkan.

"Supaya kita sendiri tidak tertular, karena jika tertular akan berakibat pada orang sekitar kita juga, baik itu teman kerja lain, keluarga, masyarakat. Itu dari sisi tenaga medis," jelasnya.

DIrut RSKD
DIrut RSKD (HO)

Sedang dari sisi manajemen RSKD, pihaknya juga akan memberikan rasa aman pada mereka. Bahwa mereka dalam melaksanakan tugasnya, betul-betul terlindung, terjaga kesehatannya.

Bila ada yang sakit pun, dari manajemen rumah sakit akan memberikan support. Baik pada tenaga medisnya, maupun keluarganya.

Disinggung soal apakah sudah ada layanan konseling, disebutkan Zuhro bahwa pihaknya sudah mulai membuka layanan itu untuk tenaga medis.

"Kalau untuk konsultasi, kita sudah mulai memberikan. Namun hanya untuk kasus uang kita anggap perlu. Dengan keterbatasan sumber daya kita, terutama untuk tenaga psikiater dan psikolog, kita sangat terbatas," pungkasnya. (Tribunkaltim.co/Heriani)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved