Trump atau Joe Biden yang Kalah? Jika Tidak Ada Halangan Pemenang Pilpres AS Diumumkan Malam Ini

Pemilihan Presiden AS dilaksanakan pada Selasa 3 November 2020 waktu setempat atau Selasa malam waktu Indonesia.

Editor: Doan Pardede
SAUL LOEB, Jim WATSON / AFP
PEMENANG PILPRES AS - Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. 

Baca juga: Sosok Perwira Polisi yang Berani Pacari Putri Kapolri Idham Azis Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Baca juga: Kabar Terbaru Ruslan Buton Eks Kapten TNI yang Minta Jokowi Mundur, Bisa Hirup Udara Bebas Sementara

Dalam pemilu AS tahun 2016, 33 juta warga Amerika memberikan suara melalui pos.

Tahun ini, karena pandemi virus corona, 82 juta orang telah meminta surat suara dikirim lewat pos.

Akan tetapi, dengan hanya satu hari tersisa, banyak negara bagian masih kesulitan untuk melawan undang-undang berusia puluhan tahun yang menentukan kapan pemungutan suara melalui pos boleh dibuka, diproses, dan dihitung.

Misalnya di Michigan, salah satu negara bagian kunci, diperkirakan tiga juta orang memberikan suaranya melalui surat.

Namun, karena mereka tidak boleh menghitung suara yang dikirim melalui pos hingga pukul 7 pagi pada hari pemilihan, Michigan perlu beberapa hari untuk mengumumkan hasilnya.

Itu pun dengan asumsi tidak ada penghitungan ulang.

Di sisi lain, Layanan Pos AS mengalami penumpukan surat yang harus dikirim karena pandemi virus corona dan pemilu ditambah pemblokiran pendanaan darurat oleh Presiden Trump setelah mengklaim pemungutan suara lewat pos dapat merugikan kampanyenya.

Baca juga: Nasib Ruslan Buton Eks TNI, Surat Terbuka Minta Jokowi Mundur Viral, Hanya Sesaat Hirup Udara Bebas

Baca juga: Comeback Cristiano Ronaldo Memakan Korban, 1 Bintang Juventus Tersingkir, Pirlo Tak Punya Pilihan

Data dari pemilihan sebelumnya menunjukkan bahwa pendukung Demokrat lebih mungkin memberikan suara melalui surat, sedangkan pendukung Republik lebih cenderung memilih secara langsung pada hari pemilihan.

Masalah kedua adalah gugatan hukum.

Ketika selisih perolehan suara dalam suatu pemilu terlalu tipis untuk menentukan pemenangnya, banyak orang khawatir negara akan menghadapi gugatan hukum atas penolakan surat suara, yang akan semakin menunda hasilnya.

Alasan paling umum atas penolakan surat suara ialah mereka terlambat datang lewat pos untuk dihitung.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved