Menghilang di Sungai Mahakam

Ibu dari Korban Hilang Larungkan Sesajen di Sekitar Lokasi Anaknya yang Tenggelam

Ibu dari Gusti (18), korban hilang diduga tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, tampak sedih saat datang ke lokasi terakhir sang buah hati terlihat.

TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Ibu korban tenggelam, Rodiah (40) menjalani prosesi melarungkan sesajen yang dibawanya dari atas kapal Tim SAR Gabungan, Rabu (18/11/2020) tadi siang. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Ibu dari Gusti (18), korban hilang diduga tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, tampak sedih saat datang ke lokasi terakhir sang buah hati terlihat.

Rodiah (40) tiba di lokasi terlihat membawa beberapa wadah yang berisi sesajen yang akan dilarungkan ke Sungai Mahakam bersama beberapa keluarga. 

Pihak keluarga yang datang, hanyalah sang ibu yang turun dibantu Tim SAR Gabungan menaiki perahu.

Rodiah membawa isi sesajen itu lalu melarungkannya ke air, sekitar 25 menit usai kegiatan tersebut sang ibu kembali naik ke daratan.

Saat ditanya perihal aktivitas tersebut, sang ibu menolak berkomentar.

Seorang pria yang sedari tadi melihat aktivitas tersebut, coba kami mintai keterangan. 

Wasis Agung Pujiono, perwakilan dari pihak keluarga, mau berbicara perihal aktivitas melarung sesajen ini.

"Kita datang ke sini juga melakukan aktivitas, ya melakukan ritual tertentu di sini supaya cepat juga jenazah ditemukan. Lebih cepat lebih bagus karena juga keluarga berharap semua cepat selesai. Untuk sementara kita kan menunggu, sampai sekarang belum ada kabar apa-apa," kata pria tersebut, Rabu (18/11/2020) siang ditemui di lokasi pencarian.

Disinggung tentang aktivitas apa yang dilakukan saat berada di permukaan air oleh sang ibu korban, Gusti.

Wasis membenarkan bahwa ada prosesi melarungkan sesajen.

Ia menjelaskan wadah yang dibawa sang ibu sebelum dilarungkan berisi beberapa syarat, yang didapat pihak keluarga dari saran orang-orang yang peduli terhadap kondisi korban.

"Ya, ada semacam kayak telur, tumpeng nasi kuning, telur rebus sama kembang. Semua sudah diusahakan dan diupayakan mulai semalam sampai hari ini (aktivitas ritual), di air dan di darat," ucap Wasis.

Tak hanya hari ini, Wasis menyebut Selasa (17/11/2020) kemarin, pihak keluarga juga datang membawa bantal dan baju sebagai syarat.

"Kemarin juga sudah, syarat-syarat yang dibilang orang Kalimantan pada umumnya, itu syarat agar korban bisa ketemu," ungkap Wasis.

Ditanya hubungan dengan korban, Wasis tidak menjelaskan secara gamblang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved