Seorang Pria Diduga ODGJ Mengamuk di Samarinda, Musala Dirusak, 4 Warga dan Satu Polisi Jadi Korban
Seorang pria berinisial KS (34) diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk pada Selasa (17/11/2020) lalu saat masih pagi buta, sekitar pukul 06
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Seorang pria berinisial KS (34) diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengamuk pada Selasa (17/11/2020) lalu saat masih pagi buta, sekitar pukul 06.00 WITA usai salat Subuh.
KS mengamuk di sebuah langgar dan rumah warga Kawasan Perumahan Bukit Pinang Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Warga sekitar tak mampu mengatasi amukan KS, hingga melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.
Petugas yang tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni jajaran Patroli Polsek Samarinda Ulu dan Unit 901 Satsabhara Polresta Samarinda.
Tindakan persuasif petugas bersama warga sekitar pun diusahakan untuk menenangkan KS.
Namun malah warga serta anggota terkena hantaman balok yang dibawa oleh KS.
"Itu memang pelaku (KS), polisi mendapat laporan orang mengamuk. Jajaran datang ke TKP di Perum Bukit Pinang, di sana pelaku sudah melakukan pemukulan menggunakan balok. Warga sipil ada yang menjadi korban," kata Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman, melalui Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Yuliansyah, Kamis (19/11/2020) pagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KS membawa balok dan berteriak tak jelas hingga merusak sebuah langgar dan rumah yang dilewatinya.
Melihat kegaduhan tersebut, beberapa warga pun menegur, tetapi justru menjadi sasaran amukan KS.
Tiga orang yang tercatat menjadi korban amukan KS, seorang IRT (40) mengalami luka di kepala, karena terkena lemparan kursi.
Sopir angkot AL (50) terluka di bagian tangan, akibat terkena pukulan kursi kayu.
Dan HR (39) warga sekitar, yang mengalami luka di kepala akibat pukulan kayu balok, yang dibawa oleh KS.
Satu petugas dari Polsek Samarinda Ulu dan Unit 901 Satsabhara Polresta Samarinda yang hendak menenangkan, juga menjadi sasaran kebringasan KS.
Petugas mengalami luka memar di dada dan tangan akibat balok yang dibawa oleh KS tersebut. Karena, tak mengindahkan petugas, akhirnya tembakan peringatan letuskan, namun tetap tak digubris KS.
Lantaran tak ingin bertambah korban lagi, KS pun akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas.