PLN Umumkan Juara Lomba Masak Pakai Kompor Listrik
Lomba Masak Virtual menggunakan kompor induksi ini dibagi menjadi dua kategori, pertama kategori untuk rumah tangga dan UMKM.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.COM, BALIKPAPAN – Dalam rangka Hari Listrik Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kaltimra bersama Tribun Kaltim, menggelar lomba masak virtual menggunakan kompor induksi atau kompor listrik.
Lomba Masak Virtual menggunakan kompor induksi ini dibagi menjadi dua kategori, pertama kategori untuk rumah tangga dan UMKM.
Dari awal lomba hingga hari ini sudah ada puluhan peserta yang bersaing meng-upload video kreatifnya melalui media soseial Instagram.
Baca Juga: Cara Bikin Udang Masak Pindang Bening Super Enak, Olahan Udang Dengan Rasa yang Super Lezat
Baca Juga: Gelar Lomba Masak Virtual Gunakan Kompor Listrik, PLN Urai Manfaat Kompor Induksi, Lebih Hemat
Baca Juga: Bukan Hanya Sebagai Bumbu Memasak, Ini Sejumlah Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Tubuh
Dalam lomba ini PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kaltimra menyediakan hadiah dengan total puluhan juta rupiah.
General Manager PT PLN (persero) Unit Induk Wilayah Kaltimra Sigit Witjaksono, mengatakan, PLN UIW Kaltimra berterimakasih atas semangat dan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi dari lomba ini.
"Semoga hadiah ini dapat bermanfaat sebagai tambahan modal agar para pelaku UMKM semakin semangat untuk survive dimasa pandemi. Bagi peserta Rumah Tangga, agar terus dibantu untuk mensosialisasikan keunggulan kompor induksi ke masyarakat luas," ungkap Sigit Witjaksono.
Menurutnya, manfaat lain yang didapat jika menggunakan kompor induksi menggunakan energi listrik adalah, semua energi primer berasal dari negeri sendiri.
"Kita tidak mengimpor bahan bakar untuk pembangkit listrik skala besar, sehingga, ini benar-benar kemandirian energi," ujarnya.
Disebutkan Sigit, pembangkit listrik yang paling besar digunakan adalah batu bara dan sumber daya ini melimpah di Kalimantan Timur.
"Ini kemandirian energi, berasal dari dalam negeri. Tidak perlu di impor. Beda dengan gas. Di Indonesia memang ada, namun bentuknya adalah gas mentah yang harus diolah menjadi LPG," jelasnya.
Untuk pengolahannya, lanjut Sigit, pemerintah masih mengimpor dengan biaya kurang lebih Rp 5 triliun dalam satu tahun.
Jika terlalu sering melakukan impor, maka akan mengurangi devisa negara. Pasalnya, ekspor tidak sebanding dengan impor. Dampaknya akan terjadi defisit perdagangan.
"Maka kita membantu pemerintah agar tidak terjadi hal demikian. Supaya ketahanan energi dalam negeri ini baik, namun tidak menganggu kondisi keuangan dan neraca perdagangan pemerintah terhadap luar negeri," pungkasnya.
Baca Juga: Cara Bikin Caisim Masak Kuah Super Enak, Menu Pelengkap Andalan Keluarga Saat Makan Siang
Baca Juga: Yuk, Buruan Tinggal Hari Ini, Lomba Masak Virtual Kompor Induksi, Rebut Hadiah Puluhan Juta Rupiah
Baca Juga: Masih Ada Kesempatan Mendaftar, Ikuti Lomba Masak Virtual Kompor Listrik Berhadiah Puluhan Juta
Sigit berharap dari lomba masak virtual yang digelar, mendapat animo positif dari masyarakat.
Bahwa menggunakan kompor induksi ini sangat bermanfaat, rumah bersih, aman untuk anak-anak dan keselamatan.
"Harapan dari lomba masak, saya inginnya yang menang nanti benar-benar masyarakat. Tidak ada orang PLN karena mereka sudah diedukasi secara internal," pungkasnya.
(TribunKaltim.Co/Siti Zubaidah)