Bukan Hanya Copot Baliho Revolusi Ahlak Habib Rizieq, Pangdam Jaya & Polisi Pastikan Reuni 212 Batal

Bukan hanya copot baliho Revolusi Ahlak Habib Rizieq Shihab, Pangdam Jaya & polisi pastikan reuni 212 batal

Editor: Rafan Arif Dwinanto
BBC/ANTON RAHARJO/ANADOLU AGENCY/GETTY IMAGES
Peserta Reuni 212 membanjiri kawasan Monas Jakarta,Minggu (2/12/2018) Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Debat Jumlah Peserta Reuni 212, Prabowo Klaim 11 Juta, Polda hingga Perhitungan Matematisnya, https://kaltim.tribunnews.com/2018/12/06/debat-jumlah-peserta-reuni-212-prabowo-klaim-11-juta-polda-hingga-perhitungan-matematisnya. Editor: Achmad Bintoro 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan hanya copot baliho Revolusi Ahlak Habib Rizieq Shihab, Pangdam Jaya & polisi pastikan reuni 212 batal.

Rencana Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 menggelar reuni di Monas dipastikan sulit terselenggara.

Selain Jakarta memerpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB), Pangdam Jaya bersama polisi akan menindak tegas setiap bentuk kerumunan di masa pandemi Virus Corona.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman jadi sorotan usai memerintahkan prajurit melepas baliho FPI yang berisi ajakan Revolusi Ahlak bergambar Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Info Terbaru Liga Italia, Paolo Maldini Buru Pemain yang Rusak Rekor AC Milan, Mirip Transfer Hauge

Baca juga: Libur Panjang Akhir Tahun Dibatalkan? Muhadjir Bocorkan Arahan Terbaru Jokowi Soal Masa Cuti Bersama

Baca juga: Akhirnya FPI Tuntut Keadilan, Baliho Revolusi Ahlak Habib Rizieq Dicopot TNI, Soroti Revolusi Mental

Baca juga: Resmi, Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12, Ada Deadline 15 Desember, Cek prakerja.go.id

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memastikan agenda reuni 212 pada Rabu (2/12/2020), batal digelar sesuai dengan penyataan tertulis Front Pembela Islam ( FPI).

"Sudah ada surat pernyataan FPI.

Mereka sudah sanggupi dan ada pernyataan, dia tidak akan lakukan reuni," kata Dudung di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Bahkan pembatalan acara reuni 212 juga diperkuat dengan surat imbauan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebab melanggar Perda 88/2020 Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB).

Dudung mengatakan, TNI dan Polri siap mengerahkan pasukan untuk menindak tegas apabila pernyataan pembatalan reuni 212 dilanggar.

"Kalau dia langgar, tidak ada cerita.

Saya dan polisi akan tindak tegas.

Tidak bisa semaunya sendiri," katanya.

reuni 212 sebelumnya dipastikan tidak jadi digelar pada 2 Desember 2020.

Pernyataan itu disampaikan FPI-GNPF U-PA 212 melalui keterangan resmi kepada wartawan.

Alasannya, permohonan untuk menggunakan Monas sebagai lokasi reuni tidak dikabulkan.

"Sehubungan dengan tidak dikabulkannya permohonan kita untuk penggunaan Monas oleh pihak pengelola Monas dan melihat situasi serta kondisi terakhir perkembangan wabah covid-19, maka kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Pelaksanaan reuni 212 tahun 2020 DITUNDA untuk sementara dengan mengamati pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," demikian pernyataan tertulis FPI-GNPF U-PA 212.

Namun jika ada pembiaran kerumunan oleh pemerintah, maka reuni 212 tahun 2020 akan tetap digelar di waktu yang tepat.

Sebagai gantinya, akan digelar Dialog Nasional pada 2 Desember 2020 yang dihadiri Rizieq Shihab serta 100 tokoh dan ulama.

Baca juga: Kabar Terbaru Irjen Napoleon, Ditahan dengan Buronan yang Ditangkapnya Sendiri, Bongkar Kejanggalan

Unit Pengelola Teknis Monumen Nasional (UPT Monas) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta sudah menerbitkan surat penolakan penggunaan area Monas sebagai lokasi reuni Persaudaraan Alumni atau PA 212.

Kepala UPT Monas Muhammad Isa Sarnuri mengatakan, kawasan Monas ditutup sejak 14 Maret lalu dan semua jenis kegiatan masih dilarang.

"Sesuai arahan Gubernur Jakarta (Anies Baswedan), masih dalam kondisi wabah dan guna mengendalikan penyebaran covid-19.

Sehingga kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa dan membuat kerumunan dilarang," ujar Isa dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).

Isa menjelaskan, penutupan Monas didasarkan pada kondisi pandemi covid-19 yang sedang melanda DKI Jakarta.

Penutupan tersebut untuk mengurangi risiko penularan covid-19.

Isa melayangkan surat penolakan bernomor 4801/-1.853.37 tanggal 13 November 2020 tersebut kepada Ketua Umum Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212.

Dalam surat tersebut tertulis empat poin informasi penolakan

1. Bahwa sejak 14 Maret 2020, Monumen Nasional ditutup untuk umum dan tidak ada kegiatan publik apapun yang dilangsungkan di Kawasan Monumen Nasional.

2. Penutupan Monumen Nasional dan peniadaan semua kegiatan publik di Monumen Nasional dilakukan sebagai bagian dari usaha Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah penularan di masa wabah covid-19.

3. Selama wabah covid-19 masih terjadi di Jakarta, Monumen Nasional tetap ditutup untuk kegiatan publik apapun.

4. Memperhatikan butir di atas, maka permohonan izin penggunaan Monumen Nasional yang diajukan tidak bisa dipenuhi.

Baca juga: Update Ramalan Zodiak Senin 23 November 2020, Kenapa Taurus Tak Aman? Gemini Malam yang Romantis

Sikap PA 212 Soal Pencopotan Baliho

Pencopotan baliho dan spanduk ternyata tidak membuat gerbong Habib Rizieq Shihab marah.

Mereka malah mengucapkan terima kasih kepada personel TNI.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 ( PA 212 ) Slamet Maarif.

Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan TNI yang mencopot baliho bergambar Habib Rizieq di sekitar Petamburan, Jakarta Pusat.

"Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menurunkan baliho," kata Slamet dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).

Menurutnya, penurunan baliho tersebut sangat membantu pihak penyelenggara.

Baca juga: Pencairan BLT Guru Honorer akan Tutup, Masih Ada Kesempatan, Cek Info Login info.gtk.kemdikbud.go.id

Pasalnya, simpatisan Habib Rizieq memang telah berencana akan membersihkan baliho itu.

Adapun, kata Slamet, baliho dan spanduk itu sejatinya dipasang untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab.

Karena acara itu telah selesai, baliho itu memang tidak akan dipergunakan lagi.

"Karena seluruh rangkaian penyambutan imam besar sudah dilaksanakan, sehingga kami sangat terbantu untuk tidak perlu lagi membereskan baliho tersebut," tukas dia.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika reuni 212 Tetap Digelar, Pangdam Jaya: Saya dan Polisi Akan Tindak Tegas", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/23/14243551/jika-reuni-212-tetap-digelar-pangdam-jaya-saya-dan-polisi-akan-tindak?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved