Gegara Banjir Rob dan Uzur, Jalan Ulin di Bontang Kuala Banyak Bolong Juga Keropos

Permukiman Atas Laut di Bontang Kuala menjadi destinasi wisata wajib apabila bertandang ke Bontang, Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI
Kondisi salah satu jembatan di perkampungan atas laut Bontang Kuala yang rusak. Kayu ulin pada kawasan itu patah dan tampak rapuh, sementara jalan itu jadi akses utama warga melakukan aktifitas sehari-hari.TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI RAMADHANI 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Permukiman Atas Laut di Bontang Kuala menjadi destinasi wisata wajib apabila bertandang ke Bontang, Kalimantan Timur.

Aktifitas warga pesisir, kuliner, jajanan buah tangan, hingga pemandangan sore yang ditawarkan jadi modal besar wisata Bontang Kuala menggaet turis.

Namun tetap saja keamanan dan kenyamanan akses harus dipikirkan pemerintah, bila ingin menggerakkan ekonomi kerayakyatan di Bontang.

Baca Juga: Panjang Sungai Bontang Kuala 13 Km, Anggaran Terbatas, Realisasi Penurapan Belum Bisa Dilakukan

Baca Juga: Wakil Rakyat di Komisi III Sidak ke Bontang Kuala, Cari Solusi Atasi Banjir Rob

Baca Juga: Relawan Paslon di Pilkada Bontang Bentuk Aliansi Masyarakat Anti Money Politics

Masalah muncul baru-baru ini, di beberapa titik akses jalan yang terbuat dari kayu ulin mengalami kerusakan.

Pada beberapa spot jalan ulin bisa ditemukan lubang, lantaran kayu yang patah dan keropos.

"Ada kemarin pengunjung ke sini kakinya masuk, karena gak lihat ada lubang. Malam itu, om. Kan, gelap ya," kata Darmawan, warga Bontang Kuala.

Pengendara motor yang biasa aman melintasi jalan di Bontang Kuala, kini harus waspada. Sebab, apabila tak konsentrasi bisa saja ia kaget terjebak di patahan kayu itu.

Tak hanya bisa merusak ban kendaraan, potensi menyebabkan jatuh ke laut tak bisa ditangkis.

Terpisah, anggota Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad membenarkan kondisi beberapa jembatan di perkampungan atas laut Bontang Kuala sudah mulai tidak layak.

Beberapa jembatan ulin mengalami kerusakan. Ada yang bolong. Papan kayu ulin keropos, ada pula yang mulai lepas dari rangka jembatan.

“Ini harus diperbaiki, apalagi kawasan wisata. Kondisi jalannya sudah tidak layak,” katanya.

Ia mencontohkan jembatan yang ada di RT02 Bontang Kuala, dengan panjang sekira 400 meter, usianya uzur, sudah semestinya mendapat perbaikan.

Baca Juga: Kapolres Pastikan Masa Kampanye Pilkada Bontang Aman, Enggan Bocorkan Data Indeks Potensi Kerawanan

Baca Juga: NEWS VIDEO Buaya Sepanjang 3 Meter di Bontang Masuk Permukiman, Ditangkap saat Nyangkut di Pagar

Baca Juga: Banjir Rob Datang Tujuh Ruang Kelas di Bontang Kuala Ini Terendam, Minta Perbaikan Bangunan

“Kami bakal upayakan dorong pemerintah agar segera melakukan perbaikan. Kalau bisa tahun depan diperbaiki,” ujarnya.

Tak hanya faktor usia, tetapi rusaknya jalan ulin tersebut dipengaruhi faktor  alam. Jembatan yang dibangun sejak tahun 1975 silam itu, ikut terendam apabila banjir rob datang  seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

(TribunKaltim.Co/Fachri)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved