7 Nakes di RSUD dr Abdul Rivai Positif Covid-19, Pelayanan Tetap Buka Tapi tak Ada Jam Besuk
Menyusul adanya klaster tenaga kesehatan (Nakes) penyebaran covid-19 di Kabupaten Berau, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdu
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Menyusul adanya klaster tenaga kesehatan (Nakes) penyebaran covid-19 di Kabupaten Berau, Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Nurmin Baso, angkat suara, pada Rabu (2/12/2020).
Nurmin Baso mengemukakan, terdapat 2 dokter spesialis, 1 dokter umum dan 4 perawat terkonfirmasi Virus Corona ( covid-19 ).
Ia menjelaskan, sejak Sabtu (28/11/2020) hingga Selasa (1/12/2020) telah dilakukan pemeriksaan swab terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan di lingkungan kerja RSUD dr Abdul Rivai.
Dari hasil tracking didapati sebanyak 35 orang.
Mereka telah melakukan tes swab di Klinik Tirta Medical Centre dan Tes Cepat Molekuler di RSUD dr Abdul Rivai.
“Masih terus dilakukan untuk tracking terhadap kontak erat,” ujar Nurmin Baso.
Ia menambahkan, dari 7 orang yang terkonfirmasi tersebut, didapati bahwa sumber penularan bukan berasal dari lingkungan RSUD dr Abdul Rivai, ataupun dari pasien yang saat ini menjalani perawatan.
Melainkan, melalui kontak erat yang terjadi dari kegiatan yang dilaksanakan di luar area rumah sakit.
“Untuk kegiatan di mana, itu sudah disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan,” tuturnya.
Disinggung mengenai penutupan pelayanan di RSUD, Nurmin membantah hal tersebut.
Ia mengatakan untuk pelayanan sendiri tetap buka.
Selain itu, instalasi dari unit yang ada di rumah sakit juga tidak ditutup.
Hal ini dikarenakan para petugas yang terpapar pada saat kegiatan di luar rumah sakit.
“Untuk petugas kami yang terkonfirmasi sudah kami tangani. Saat ini menjalani perawatan dan isolasi. Kondisinya sudah membaik,” tuturnya.
Selain itu, RSUD juga memberlakukan peniadaan jam besuk.
Serta mewajibkan setiap pasien dan penunggu pasien agar menggunakan masker, untuk meminalisir penularan covid-19, baik dari dalam atau luar rumah sakit.
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Berau Bertambah 6 Kasus, Antara Lain Transmisi Lokal Klaster Nakes
Baca juga: 80 Nakes RSUD Tarakan Terpapar Covid-19, Layanan Ditutup, Pasien Dialihkan ke RSAL Ilyas Tarakan
Baca juga: Gubernur Isran Noor Perkirakan Kaltim Dapat 3-6 Juta Vaksin Covid-19, Nakes dan Atlet Jadi Prioritas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi mengaku cukup sedih dan prihatin terkait adanya klaster Nakes penyebaran covid-19 di Berau.
"Untuk Nakes ini kita juga sedih, sebetulnya Nakes ini terpapar bukan berasal dari proses pelaksanaan kegiatan medik di Rumah Sakit walaupun sebagian besar yang terkonfirmasi orang rumah sakit," ucap Iswahyudi.
"Tapi sebetulnya terjadi karena perilaku di luar rumah sakit, mungkin dalam sehari-hari protokol kesehatannya kurang ketat karena merasa medis atau apa kita belum tahu" ujarnya.
Iswahyudi meminta masyarakat agar selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan disiplin untuk membantu pemerintah memutus dan mengendalikan penyebaran covid-19.
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)