Nelayan Penajam Menghilang

Baru Melahirkan Setengah Bulan Lalu, Istri Nelayan Harap Tim Gabungan Temukan Suaminya

Kesedihan menyelimuti istri Mahmud (59) nelayan yang dinyatakan hilang usai perahu yang ditumpanginya tertabrak kapal tanker diduga bermuatan batubara

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, DIAN MULIA SARI
Suasana di rumah nelayan korban tabrakan kapal tanker. TRIBUNKALTIM.CO, DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kesedihan menyelimuti istri Mahmud (59), nelayan yang dinyatakan hilang paska perahu yang ditumpanginya tertabrak kapal tanker yang diduga bermuatan batu bara, Selasa (8/12/2020) pukul 02.00 WITA.

Istri MahmudRahmatia ( 30). Dengan raut wajah sedih dan berlinang air mata menggendong bayinya yang baru saja lahir pertengahan November lalu.

Rahmatia mengaku kaget saat mengetahui suaminya hilang di Perairan Muara Telake, usai ayahnya Saming (49) korban selamat datang menemuinya untuk memberitahu bahwa mereka mengalami musibah ditengah laut.

"Tadi pagi saat saya sedang makan saya kaget, ayah saya datang dan kasih tahu kabar kalau suami saya hilang di perairan Muara Telake setelah ditabrak Kapal Tanker," kata Rahmatia, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: BPBD PPU dan TNI-Polri Cari Nelayan Hilang di Perairan Muara Telake, Usai Alami Kecelakaan Air

Baca juga: NEWS VIDEO Tim BPBD PPU dan TNI-Polri Mulai Pencarian Satu Nelayan Hilang di Perairan Muara Telake

Sambil menahan tangis, Ibu yang telah memiliki tiga anak perempuan itu berharap kepada tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Penajam Paser Utara (PPU), serta TNI-Polri agar bisa menemukan suami tercintanya.

"Saya berharap suamai saya segera ditemukan," harap Rahmatia sembari mengusap air matanya.

Sembari menggendong bayi perempuan yang belum genap satu bulan itu, Rahmatia menceritakan bahwa suaminya sudah sejak satu tahun lalu sudah tidak melaut. Tetapi belakang ini, baru sekira satu bulan ini suaminya kembali melaut.

"Sudah satu tahun, suami saya tidak melaut, dulu memang suami saya senang sekali melaut, karena memang pekerjaannya juga, tapi baru baru ini dia kembali melaut," ujarnya.

Dulu, lanjut Rahmatia, sebelum memiliki tiga anak perempuan yang cantik-cantik itu, suaminya yaitu Mahmud sering melaut selama 9 hari diatas kapal, baru setelah itu kembali kedaratan. Tetapi semenjak memiliki anak, ia mengaku suaminya hanya empat hari saja untuk mencari ikan dilaut.

"Suaminya saya dulu malah sampai 9 hari dilaut, tapi sejak punya anak dia cuman 4 hari saja baru kembali kerumah," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa dua nelayan yaitu Saming (49) dan Mahmud (59) asal Kelurahan Sungai Parit mengalami kecelakaan saat mereka sedang berlabu di Perairan Muara Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser untuk memencing, nahas perahu yang mereka tumpangi tertabrak oleh kapal Tangker besar.

Baca juga: Personel BPBD PPU Bersama Polri-TNI Bersiap Lanjutkan Pencarian Nelayan Hilang

Baca juga: Kisah Nelayan Penajam, Perahunya Tertabrak Kapal Tangker, Sempat Minta Tolong tapi Tidak Direspon

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved