Nelayan Penajam Menghilang
Nelayan Penajam Masih Misterius, Tim Gabungan Kerahkan 5 Kapal untuk Mencarinya
Upaya pencarian masih terus dilakukan dihari kelima oleh Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ).
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Upaya pencarian masih terus dilakukan dihari kelima oleh Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Penajam Pader Utara (PPU), Kalimantan Timur, beserta TNI Polri PPU bersama pihak keluarga atas hilangnya Mahmud (59) merupakan nelayan yang ditabrak oleh Kapal Tanker yang diduga bermuatan Batu Bara pada Selasa (11/12/2020) pukul 02.00 Wita lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Peralatan BPBD PPU, Nurlaila, mengatakan dihari kelima pencarian Mahmud nelayan asal Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, tim gabungan menyerahkan lima armada kapal untuk melakukan pencarian Mahmud.
"Peralatan dilapangan yang kita gunakan ada 5 unit, yakni dari pihak BPBD PPU menggunakan 3 Unit Kapal Nelayan, Basarnas 1 Unit Rubber Boat, sementara pihak Keluarga 2 Unit Kapal Nelayan," ujar Nurlaila, Minggu (13/12/2020).
Sementara itu, terkait dengan lokasi pencarian masih terbagi beberapa titik lokasi seperti wilayah sekitar Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Sepinggan hingga Manggar dan sekitar, wilayah Laut Rig PT. PHKT, Perairan Nipa- Nipah, Gusung dan wilayah sekitar perairan laut Muara Talake Kabupaten Paser.
Baca juga: NEWS VIDEO Kapal Speedboat Pembawa Pandu Mendatangi Tugboat, Motoris Diduga Tenggelam
Baca juga: NEWS VIDEO Kasus Remaja yang Tenggelam di Sungai Mahakam Terungkap!, Pelaku Memang Incar Korbannya
Tim BPBD PPU juga telah menginformasikan kepada Nelayan dan Pemancing yang pergi melaut pagi ini terkait dengan pencarian korban Mahmud.
Sebelumnya diberitakan bahwa dua nelayan yaitu Saming (49) dan Mahmud (59) asal Kelurahan Sungai Parit mengalami kecelakaan saat mereka sedang berlabu di Perairan Muara Telake, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser untuk memencing, nahas perahu yang mereka tumpangi tertabrak oleh kapal Tangker besar.
Sehingga menyebabkan Perahu yang mereka tumpangi tertabrak dan terseret selama kurang lebih setengah jam oleh Kapal Tanker tersebut.
Sehingga menyebabkan perahu milik Saming mengalami posisi agak terselungkup.
Baca juga: Pelaku Utama Sempat Kabur ke Parepare, Mengaku tak Tahu Korbannya Meninggal Tenggelam
Baca juga: BREAKING NEWS Niat Rekreasi, Remaja yang Tenggelam di Sungai Kelay Ditemukan Tewas
Akibat dari kejadian itu, Saming berusaha menyelamatkan diri dengan memegang sela-sela kapal dan mencari udara untuk bernafas.
Selama kurang lebih setengah jam akhirnya perahu yang ia tumpangi kembali ke posisi awal.
Namun, setelah posisi Perahu kembali seperti semula, Saming tidak melihat Mahmud. Diduga Mahmud hilang di perairan Muara Telake.
Selama dua hari Saming terapung di Perahu miliknya, ada seorang nelayan yang pergi melaut untuk memancing menemukan Saming, setelah kemudian nelayan tersebut menolong Saming dan membawanya kerumahnya untuk bertemu keluarganya.
Hari Ketiga Tim BPBD Masih Lakukan Pencarian
Upaya pencarian masih terus dilakukan dihari ketiga oleh Tim Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Penajam Paser Utara ( BPBD PPU ), beserta TNI-Polri PPU bersama pihak keluarga atas hilangnya Mahmud (59) nelayan yang ditabrak oleh Kapal Tanker dididuga bermuatan Batu Bara pada Selasa (11/12/2020) pukul 02.00 Wita.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Peralatan BPBD PPU, Nurlaila, dihari ketiga pencarian Mahmud nelayan asal Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, tim Basarnas tetap melakukan pencarian diwilayah pesisir Pantai Tanjung Jumpai dan sekitaranya.