Populasi Tinggal 80 Ekor, YK RASI Ajak Masyarakat Jaga Pesut Mahakam, Kematian Capai 4 Ekor/Tahun
Malu-malu, hewan yang terlihat seperti tersenyum ini meliuk-liuk di permukaan air sungai. Tetapi kemunculannya tak lagi mudah ditemukan, Pesut Mahaka
"Dan kini sedang mengajukan penetapan kawasan di tingkat kementerian. Sudah dipersilakan dari pihak KKP dan Kemendagri untuk mengajukan dokumen yang baru difinalisasi dengan mengikuti prosedur Permen 31 tahun 2020," jelas perempuan asal Belanda ini.
Dia menuturkan, setelah ditetapkan akan menyusul sebuah rencana pengelolaan zonasi yang dibuat oleh tim teknis yang ditunjuk.
Nah, tahun depan juga diharapkan akan disusun dan dibahas perda baru tentang kawasan termasuk perikanan, transportasi dan lainnya.
"Selain itu RASI juga sedang finalisasi draf Rencana Aksi Nasional khusus Pesut Mahakam yang nanti mau diajukan juga ke KKP," ujarnya.
Di sisi lain, sebelumnya diungkapkan lembaganya banyak melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga eksistensi Pesut Mahakam.
Maka dari itu, pada akhir 2019 lalu dia mendapat Conservation Merit Award dari Society for Marine Mammalogy dalam acara The World Marine Mammal Conference di Barcelona.
Dalam forum yang dihadiri 2.500 pegiat mamalia air di dunia itu, Danielle Kreb mempresentasikan upaya konservasi dan kondisi Pesut Mahakam yang sekarang tinggal 80-an ekor dengan habitat hanya di Sungai Mahakam dan anak sungainya.
Dalam presentasinya, Danielle Kreb mengungkapkan timnya melibatkan warga sekitar.
Apa yang dia dapat adalah kerja tim dan masyarakat.
Pihaknya mengedukasi masyarakat agar tak buang sampah sembarangan di sungai, juga melibatkan masyarakat ketika proses evakuasi atau upaya untuk membantu pesut mahakam.
"Kami latih masyarakat di desa-desa sekitar habitat pesut. Kalau di Desa Pela (Kukar), masyarakatnya sudah bisa," ucap Danielle Kreb.
Hal ini juga ditampilkan dalam sesi video night.
Kala itu, video YKRASI terpilih menjadi salah satu dari 12 video dari seratusan video seluruh dunia.
Dalam videonya, terekam kegiatan YKRASI saat mengevakuasi pesut Mahakam bersama-sama dengan masyarakat.
"Di video itu, mereka melihat keadaan kami di lapangan, dengan alat-alat minim, seperti perahu kecil. Sedangkan di tempat lain dengan alat canggih. Ternyata kami yang alatnya minim bisa melestarikan pesut Mahakam. Mereka melihat bagaimana masyarakat yang tampak jujur begitu senang ketika pesutnya selamat," tuturnya.