FAKTA BARU Vaksin Covid Dibeber Al Jazeera, Ada 20 Negara Tapi Cuma Indonesia yang Pesan dari China

Al Jazeera mengungkap satu data bahwa hanya Indonesia yang memesan Vaksin virus Corona buatan China, Sinovac, dari 20 negara yang telah memesan vaksin

Editor: Doan Pardede
TRIBUN/BIRO PERS/MUCHLIS Jr
VAKSIN CORONA - Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Senin (7/12/2020) - Tiba di Indonesia, Vaksin Covid-19 Sinovac Diberikan Pertama Kalinya Kepada Kota Depok TRIBUN/BIRO PERS/MUCHLIS Jr 

AstraZenecavaksin virus coronaPfizerAmerika Serikatimunitas tubuhModerna

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang dilaksanakannya pemberian vaksin Corona atau vaksin covid-19 di Indonesia, sejumlah hal baru terungkap, salah satunya dibeberkan oleh Al Jazeera.

Terkait kapan pemberian vaksin Corona atau covid-19 di Indonesia bisa disimak di akhir artikel.

Al Jazeera mengungkap satu data bahwa hanya Indonesia yang memesan Vaksin Virus Corona buatan China, Sinovac, dari 20 negara yang telah memesan vaksin.

Di samping itu, media berbasis di Doha, Qatar, ini juga mengungkap data hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas tubuh.

Baca juga: TERKUAK Sosok Buruan Pria Bergaya Ala Jawara Silat Bawa Sajam Saat Hendak Ikut Aksi 1812 di Istana

Baca juga: Nasib Peserta Aksi 1812 Usai Sempat Bersitegang dan Pasang Kuda-kuda dengan Anggota Brimob

Baca juga: Sule Bongkar Alasan Teddy Tidak Temui Rizky Febian, Pengacara Teddy Ungkap Tabiat Putri Delina

Baca juga: Prediksi Keuangan Shio 2021, Cek Tahun Lahirmu, Shio Kelinci Stabil, Shio Kerbau Uang Bukan Masalah

Hasilnya, Vaksin Sinovac pengaruhnya masuk kategori low (rendah), sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau 94-95 persen seperti Vaksin Pfizer dan Moderna.

Pfizer dan Moderna adalah vaksin buatan Amerika Serikat.

Al Jazeera mengungkap fakta itu berdasarkan data riset yang dilakukan reuters.

Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera, ada 20 negara (tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi Virus Corona atau covid-19.

Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalah Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Denmark, Belanda, Prancis, Kanada, China, Brasil, Meksiko, Argentina, India, Spanyol, Australia, Indonesia, Uzbekistan, Mesir, Nepal, dan Israel.

Data reuters menunjukkan bahwa ada 10 jenis Vaksin Virus Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan China.

Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai berikut:

Baca juga: SIMAK! Penjelasan Jokowi Soal Halal dan Tidak Halal Vaksin Covid-19, Minta Masyarakat Tak Khawatir

Baca juga: Jokowi Bantah Vaksin Gratis Covid Hanya Bagi Pemilik Kartu BPJS, Diberikan Kepada 70% Penduduk RI

1. AstraZeneca (Inggris)

2. Cansino Bilogics

3. Gamaleya Reserach Institute

4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)

5. Johnson & Johnson Barda Janssen

6. Moderna (Amerika Serikat).

7. Novavax (Amerika Serikat).

8. Pfizer-Biontech (Amerika Serikat-Jerman)

9. Sinopharm-Beijing Institute of Bilogical Products (China)

Baca juga: Presiden Jokowi Berpesan Beri Gratis Vaksin Covid-19, Warga Harus Tetap Disiplin Protokol 3M

Baca juga: Kabar Gembira, Jokowi Pastikan Vaksin Covid-19 Gratis, Presiden Pertama Disuntik, Respon Epidemiolog

10. Sinovac (China)

Berdasarkan tabel di bawah ini dipaparkan dampak ke-19 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas tubuh relawan uji coba.

Sekadar contoh, Vaksin Moderna berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh. Vaksin Pfizer berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

Tetapi, Sinovac memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

VAKSIN CORONA - 10 jenis Vaksin Virus Corona yang telah diproduksi di dunia dan pengaruhnya terhadap imunitas tubuh. Berdasarkan laporan reuters, vaksin Sinovac buatan China yang akan digunakan di Indonesia ternyata dampaknya terhadap imunitas masuk kategori low (rendah)
VAKSIN CORONA - 10 jenis Vaksin Virus Corona yang telah diproduksi di dunia dan pengaruhnya terhadap imunitas tubuh. Berdasarkan laporan reuters, vaksin Sinovac buatan China yang akan digunakan di Indonesia ternyata dampaknya terhadap imunitas masuk kategori low (rendah) (reuters/dailymail.co.uk)

Hasilnya, hanya Indonesia yang memesan Vaksin Sinovac buatan China.

Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.

China sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

VAKSIN CORONA - Daftar negara pemesan Vaksin Virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga. Indonesia satu-satunya negara yang memesan Virus Cinovac dari China.
VAKSIN CORONA - Daftar negara pemesan Vaksin Virus Corona yang telah melakukan uji klinis tahap ketiga. Indonesia satu-satunya negara yang memesan Virus Cinovac dari China. (reuters/aljazeera)

Apa saja jenis vaksin covid-19?

Saat dunia bersiap untuk vaksin tercepat yang pernah dikembangkan, beberapa perusahaan obat telah mengambil rute berbeda untuk memproduksi penangkal pandemi yang telah menyandera dunia sejak Maret tahun ini.

Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, setidaknya 1,3 juta orang telah meninggal akibat dan setidaknya 59 juta orang telah terinfeksi covid-19 di seluruh dunia.

Dengan ekonomi global yang dipertaruhkan, jutaan orang bekerja dari rumah dan, menurut UNICEF, 463 juta anak di seluruh dunia tidak dapat mengakses pembelajaran jarak jauh, kebutuhan akan vaksin menjadi mendesak.

RNA: Kependekan dari ribonucleic acid, RNA adalah salah satu makromolekul penting - molekul yang lebih besar yang terdiri dari protein, lipid dan karbohidrat - untuk kehidupan. Vaksin RNA bekerja dengan memasukkan sekuens mRNA (molekul yang memberi tahu sel apa yang harus dibangun) ke dalam sistem yang diberi kode untuk antigen khusus penyakit.

DNA: Singkatan dari asam deoksiribonukleat, DNA adalah salah satu makromolekul penting bagi kehidupan. Vaksin DNA melibatkan pengenalan langsung ke jaringan yang sesuai dari plasmid - molekul beruntai ganda yang ada di sel bakteri.

Vektor virus: Vaksin ini menggunakan virus hidup untuk membawa DNA ke dalam sel manusia. Ini adalah salah satu cara transfer gen yang lebih efektif untuk memodifikasi jenis sel atau jaringan tertentu untuk tujuan terapeutik.

Sub-unit protein: Ini menggunakan bagian dari virus, dalam hal ini, komponen protein, untuk membuat vaksin. Vaksin ini dapat diberikan kepada hampir semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah kesehatan jangka panjang karena tidak membahayakan sistem kekebalan.

Virus yang dilemahkan: Vaksin jenis ini menggunakan bagian virus yang sudah tidak aktif, tetapi menyebabkan penyakit. Vaksin ini biasanya tidak memberikan tingkat kekebalan yang sama dengan vaksin hidup. Suntikan booster di kemudian hari mungkin diperlukan untuk menjaga kekebalan.

Partikel mirip virus: Vaksin jenis ini mengandung molekul yang menyerupai virus tetapi tidak menular dan, oleh karena itu, tidak berbahaya. VLP telah menjadi cara yang efektif untuk membuat vaksin melawan penyakit seperti human papillomavirus (HPV), hepatitis dan malaria.

Uji Coba di Seluruh Dunia

Menurut London School of Hygiene and Tropical Medicine, ada 11 jenis vaksin berbeda untuk covid-19 di seluruh dunia yang diuji pada manusia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 150 vaksin yang sedang dikembangkan untuk covid-19.

Beberapa vaksin semakin dekat untuk dirilis saat melewati fase ketiga uji coba pada manusia.

Menurut kepala ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan, uji coba tahap pertama pada manusia biasanya dilakukan pada 30 hingga 50 orang untuk memastikan vaksin tersebut aman dan tidak memiliki efek samping yang tidak terduga.

Tahap dua melibatkan uji coba yang lebih besar yang mulai melihat imunogenisitas vaksin, yaitu apakah vaksin tersebut memunculkan respons imun yang diperlukan.

Uji coba fase tiga biasanya melibatkan puluhan ribu orang dan menguji kemanjuran vaksin, yaitu seberapa baik vaksin itu melindungi seseorang dari infeksi, serta keamanannya dalam kelompok besar.

Vaksin yang dibuat di Rusia dan China dirilis sebelum tahap ketiga uji coba pada manusia.

Pesanan di muka

Hampir 4,4 miliar dosis dari berbagai vaksin telah dipesan sebelumnya di seluruh dunia, menurut penghitungan oleh kantor berita Reuters.

Persaingan sengit internasional untuk mengunci pesanan vaksin senilai miliaran dolar telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan beberapa perusahaan akan mulai mengirimkan jutaan dosis segera pada pertengahan Desember.

Vaksin AstraZeneca-Oxford memiliki keunggulan praktis dibandingkan beberapa yang lain karena dapat disimpan pada dua hingga delapan derajat Celcius (35.6-46.6 derajat Fahrenheit) daripada minus 70 derajat Celcius (-94 derajat Fahrenheit) yang dibutuhkan untuk vaksin Pfizer, sebagai contoh.

AstraZeneca, yang telah berjanji tidak akan mendapatkan keuntungan dari vaksin selama pandemi, telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah dan organisasi kesehatan internasional yang menetapkan biayanya sekitar $ 2,50 per dosis.

Vaksin Pfizer akan menelan biaya sekitar $ 20 per dosis, sedangkan Moderna akan menelan biaya $ 15-25, berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh perusahaan untuk memasok vaksin mereka kepada pemerintah AS.

Penjelasan BPOP Terkait Vaksin Sinovac

Pelaksanaan vaksinasi covid-19 masih menunggu terbitnya izin edar darurat vaksin atau emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengacu pada panduan Badan Kesehatan Dunia atau World Helath Organization (WHO), izin edar darurat akan diterbitkan tiga bulan setelah vaksin disuntikkan ke tubuh relawan dalam proses uji klinis.

"Untuk pemberian izin emergency use authorization tersebut, WHO menyatakan bahwa data pengamatan selama tiga bulan setelah penyuntikan dapat dipergunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat," kata Juru Bicara Vaksinasi covid-19 BPOM Lucia Rizka Andalusia.

Lucia mengatakan itu dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (18/12/2020), yang telah dimuat di Kompas.com Jumat (18/12) seperti di link berita ini.

Sejauh ini, Biofarma telah melakukan uji klinis terhadap vaksin covid-19 asal Cina, Sinovac.

Proses uji klinis itu mulai digelar pada Agustus 2020.

Menurut Lucia, para relawan telah disuntik vaksin Sinovac sebanyak dua kali hingga saat ini.

Namun, ia tak mengungkap kapan terakhir kali penyuntikan dilakukan.

Lucia hanya mengatakan, pasca disuntik, relawan akan dipantau dalam tiga periode, yakni setelah satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan.

Dalam tiga periode tersebut, para peneliti bakal mengumpulkan data-data, menganalisis, dan melaporkannya ke BPOM.

Sementara, BPOM bertugas melakukan evaluasi terkait khasiat dan keamanan vaksin. Jika vaksin terbukti efektif dan aman, maka izin edar darurat akan diterbitkan.

"Badan POM akan memberikan perizinan penggunaan darurat atau emergency authorization berdasarkan data interim tiga bulan yang akan segera dilaporkan oleh peneliti dan Biofarma," ujar Lucia.

Setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin pun, rangkaian uji klinis vaksin tetap dilanjutkan dengan melakukan pemantauan terhadap para relawan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan, vaksin untuk masyarakat secara gratis adalah yang terbaik.

"Jika nanti program vaksinasi akan dijalankan pada tahun 2021, pemerintah memastikan vaksin yang digunakan adalah vaksin yang terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (17/12/2020).

Kapan Vaksinasi akan Dimulai?

Saat ini, salah satu jenis vaksin covid-19 yang sudah tersedia yakni vaksin Sinovac.

Vaksin buatan China sebanyak 1,2 juta ini tiba di Indonesia pada 6 Desember lalu.

Menurut keterangan Jokowi saat itu, pemerintah akan kembali mendatangkan vaksin Sinovac sebanyak 1,8 juta vaksin pada awal Januari 2021 nanti.

Selain vaksin dalam bentuk jadi, Jokowi menyatakan pemerintah juga akan mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku curah.

Menurut Jokowi, dijadwalkan sebanyak 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah tiba pada Desember dan 30 juta dosis lagi akan tiba pada Januari 2021.

Nantinya, vaksin bentuk curah itu akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

"Kita amat bersyukur, alhamdulilah, vaksin sudah tersedia. Artinya kita segera bisa mencegah meluasnya wabah covid-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM," kata Jokowi.

BPOM Targetkan Izin Vaksin Keluar pada Januari 2021

Meski saat ini vaksin telah tersedia, proses vaksinasi belum bisa dilakukan sekarang ini.

Pasalnya, untuk bisa melakukan vaksinasi, pemerintah harus mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk setiap jenis vaksin yang dipakai, termasuk untuk vaksin Sinovac.

Terkait izin penggunaan darurat vaksin Sinovac, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, mengatakan pihaknya masih menunggu data lengkap terkait uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac.

Data uji klinis itu penting untuk mengetahui efektivitas dari vaksin tersebut.

"Kami masih menunggu data yang lebih lengkap lagi untuk mendapatkan EUA," ujar Penny saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020), seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Data lengkap terkait vaksin Sinovac berasal dari PT Bio Farma sebagai pendaftar vaksin.

Data tersebut ditargetkan dapat diperoleh oleh BPOM pada akhir Desember dan awal Januari 2021 mendatang.

Pada masa darurat seperti pandemi covid-19 saat ini, EUA dapat diberikan dengan standar efikasi yang lebih rendah yakni 50 persen.

Dalam kondisi normal, izin baru diberikan apabila efikasinya mencapai lebih dari 70 persen.

Selain itu data efikasi yang diambil pun cukup dari data sementara atau interim.

Bila sebelumnya data yang diambil setelah pemantauan selama 6 bulan, pada masa pandemi, mengacu pada aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bisa dilakukan dengan data 3 bulan.

Meski begitu, Penny menjelaskan, Sinovac selaku produsen vaksin belum mengeluarkan data efikasi.

Sebab, uji klinis tahap ketiga dilakukan lebih dahulu di Brasil dan Indonesia.

"Sampai saat ini Sinovac belum mengeluarkan data efikasi karena memang uji klinis fase tiga untuk Sinovac adalah di Brasil dan Indonesia. Brasil lebih cepat sekitar sebulan, dua bulan. Jadi memang akan kami tunggu juga data dari Brasil sehingga lebih melengkapi lagi," terang Penny.

Selain efikasi, pemberian izin juga akan melihat keamanan dan uji mutu vaksin tersebut.

Uji keamanan terlihat karena telah melalui uji klinis tahap pertama dan kedua yang menunjukkan data keamanan.

Sementara untuk uji mutu, BPOM telah melakukan peninjauan langsung pada pabrik Sinovac di China.

Dari peninjauan tersebut BPOM melihat berdasarkan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

"Dan itu sudah memberikan data yang baik yang bisa kita menyatakan bahwa mutunya cukup datanya," jelas Penny.

Nantinya pengecekan mutu juga dilakukan saat vaksin tiba di Indonesia. Termasuk terhadap 1,2 juta vaksin Sinovac yang telah didatangkan oleh Indonesia sebelumnya.

Indonesia saat ini masih terus mengupayakan vaksinasi vaksin covid-19. Pemerintah memastikan akan melakukan vaksinasi setelah adanya EUA yang diberikan oleh BPOM.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul AL JAZEERA Ungkap Fakta, Ada 20 Negara Tapi Hanya Indonesia yang Pesan Vaksin covid-19 Buatan China dan di Tribunnews.com dengan judul Kapan Vaksinasi covid-19 akan Dimulai? Jokowi Menggratiskan hingga Perkembangan Izin dari BPOM

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved