Jenis Emas Antam Batangan Pecahan di Bawah 5 Gram Paling Banyak Diburu Warga Balikpapan di 2020
Emas batangan dengan pecahan 5 gram ke bawah merupakan pecahan emas yang paling banyak diburu oleh konsumen. Kepala Butik Emas Antam Balikpapan, Suta
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Emas batangan dengan pecahan 5 gram ke bawah merupakan pecahan emas yang paling banyak diburu oleh konsumen.
Kepala Butik Emas Antam Balikpapan, Sutaji menyebut, permintaan logam mulia paling banyak diminati adalah setengah, 1, 2 hingga 5 gram.
"Sehingga persediaan untuk satuan tersebut dipersiapkan lebih banyak," ujar Sutaji, Selasa (22/12/2020).
Sutaji menilai, masyarakat meminati emas dengan satuan kecil karena bisa dijangkau dengan mudah oleh seluruh elemen.
Karena harganya yang terjangkau, masyarakat dapat memilikinya dengan mudah.
Untuk diketahui, minat masyarakat untuk berinvestasi emas selama masa pandemi covid-19 terus menguat.
Pada pertengahan Desember 2020 ini, harga emas produksi Antam berada di angka Rp 910 ribu per gramnya.
Setelah pada bulan Juli dan Agustus tembus Rp 1 juta lebih per gram.
Sutaji memproyeksi pada tahun 2021, permintaan akan emas, khususnya logam mulia akan tetap kuat, bahkan meningkat dari sekarang.
Ini ditengarai oleh kesadaran masyarakat akan investasi logam mulia yang mulai terbangun.
Khususnya Antam, yang tetap bertumbuh dengan kelebihannya memiliki sertifikat internasional.
"Kepada masyarakat untuk berinvestasi emas makin meningkat. Sehingga tahun depan, saya kira trennya akan lebih positif. Contohnya jika dulu ibu-ibu investasi emas perhiasan, bisa juga beralih ke logam mulia," tuturnya.
Selain kesadaran masyarakat akan investasi logam mulia yang tumbuh, pergerakan emas dunia pada lima tahun ini mengalami kenaikan.
Kenaikan signifikan terjadi pada tahun 2019 ke 2020.
Pada bulan Januari 2019 atau tepatnya semester I - 2019 harga emas logam mulia masih berkisar Rp 600 ribu, kini sudah tembus Rp 900 ribu per gramnya.
"Karena harga emas dunia ini dipengaruhi oleh ekonomi global, perang dagang Amerika-China. Kemudian Amerika melaksanakan pemilu dan pandemi," ucapnya.
Permintaan Emas Antam Mengalami Kenaikan
Harga emas melambung tinggi selama pandemi Virus Corona ( covid-19 ).
Pelaku pasar mencari aset aman alias safe haven di tengah ketidakpastian dan keterpurukan ekonomi dunia.
Menurut Kepala Butik emas Antam Balikpapan, Sutaji permintaan logam mulia, khususnya Antam di wilayah Kalimantan Timur terus mengalami kenaikan, apabila dibandingkan dengan tahun lalu.
Sutaji mengungkapkan, untuk tahun ini rata-rata per bulan pihaknya mampu menjual 12-14 kilogram.
"Sempat tidak mencapai target pada awal pandemi. Pada bulan April dan Mei, di mana saat itu penjualan hanya sekitar 9 kilogram," ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Kendati demikian, transaksi penjualan mulai menunjukkan kenaikan pada bulan Juni hingga Desember 2020.
Menurutnya, naiknya permintaan karena konsumen mulai memilih emas sebagai investasi jangka panjang.
Bahkan, konsumen berani mengalihkan asetnya ke investasi emas.
Alasannya, lanjut Sutaji, karena emas tidak tergerus inflasi.
Sehingga logam mulia ini dapat menjadi komoditi untuk dana tidak terduga maupun jangka panjang.
Masyarakat yang sadar akan hal ini juga makin menunjukkan tren positif.
Walau harga logam mulia mengalami kenaikan, permintaan dari konsumen tetap meningkat.
Pada tahun lalu, realisasi penjualan butik emas rata-rata per bulannya mencapai 11 kilogram.
"Tahun ini target kami 12,5 kg. Dan target itu sudah melampaui," ungkapnya.
Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Senin 21 Desember 2020, Naik Rp 6.000 per Gram, Ini Rincian Lengkapnya
Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Jumat 18 Desember 2020, Mengalami Kenaikan Rp 7.000 Ribu per Gram
Angka ini disumbang oleh konsumen ritel.
Sisanya permintaan datang dari perusahaan untuk suvenir.
Adapun permintaan costumer rata-rata adalah dengan satuan kecil atau di bawah 5 gram.
Karena harga dapat dijangkau semua kalangan.
Pembeli untuk wilayah Kalimantan Timur merata di kabupaten dan kota, namun didominasi oleh Kota Balikpapan dan sekitarnya.
"Kaltim khususnya Balikpapan pembeli banyak individu. Pembeli hampir semua kabupaten, tapi paling banyak Kota Balikpapan dan sekitarnya. Samarinda, Bontang, Paser, PPU, Kukar," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Heriani)