Markas FPI Didatangi Staf Kedubes Jerman, Politisi Gerindra : Sudahlah Jangan Mau Diperalat Lagi

"Sudahlah, jangan mau diperalat lagi. Tujuan kita bagus, amar ma'ruf nahi munkar. Jangan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang enggak tepat,"

KOMPAS.com/Indra Akuntono
Politisi Gerindra Habiburokhman 

"Ini tidak bisa disiasati dengan marketing, pencitraan, dan cuman teriak-teriak. Dia harus betul-betul melangkah yang terorkestrasi dengan baik dari pusat sampai ke level RT," papar Mardani dalam akun Youtube Fraksi PKS, Jakarta, Jumat (25/12/2020).

Menurut Mardani, kebijakan pemerintah pada saat ini lebih mementingkan persoalan ekonomi, dibanding memberikan perhatian lebih pada sektor kesehatan.

"Tidak ada ekonomi kita membaik, sebelum akar masalahnya Covid-19 ini selesai. Mudah-mudahan Menkes yang baru bisa bekerja keras, punya roadmap yang jelas untuk Covid-19," paparnya.

Kemudian tantangan kedua, Mardani menyebut Presiden Jokowi dan jajarannya harus membangun kekuatan industri pangan dan energi di dalam negeri, di mana saat ini ada program food estate di Kalimantan.

"Dulu ada proyek 1 juta hektar di periode sebelumnya, bablas. Sekarang lagi dicoba food estate, mudah-mudahan berhasil," ucap Mardani.

Tantangan terakhir, kata Mardani, pemerintah jangan membuat umat Islam terpisah atau dibagi menjadi dua bagian, antara kelompok Islam politik yang radikal dan kelompok kultural.

"Dirangkul, dialog dengan teman-teman FPI seperti juga dekat dengan teman-teman NU, Muhammadiyah. Dekat dengan siapapun, karena setiap orang punya hak untuk hidup di negeri ini," kata Mardani.

"Semua tinggal diberikan koridornya, diberikan stimulannya, semuanya mencintai negeri ini sesuai dengan cara masing-masing tapi dengan koridor yang jelas dan tegas. Dan itu, perlu negara yang adil, yang hadir di tengah masyarakat," sambungnya.

Baca juga: Anak Buah Prabowo Yakin Jokowi Cari Kapolri Penurut, Pengganti Idham Azis, Mengkerucut 3 Nama Komjen

Baca juga: Bandingkan Nasib Prabowo-Sandi dengan Habib Rizieq-Ahmad Dhani, Refly Harun: Di Mana Akal Sehat Kita

Bareskrim Polri angkat bicara soal mundurnya keluarga 6 Laskar FPI jadi saksi

Kasus tewasnya enam anggota Laskar FPI di Tol Cikampek masih terus bergulir.

Hingga saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Komnas HAM, maupun Kepolisian.

Tidak hanya itu saja, belum lama ini pihak keluarga anggota 6 laskar FPI yang tewas ditembak Polisi mengundurkan diri menjadi saksi dalam kasus yang ditangani oleh Kepolisian.

Pengunduran diri itu pun ditanggapi oleh pihak Kepolisian, pihaknya menghargai dan tidak akan memanggil kembali para keluarga korban.

Bareskrim Polri memastikan tidak akan memanggil kembali keluarga 6 laskar FPI terkait insiden di rest area Km 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan pihaknya menghormati permintaan keluarga korban yang ingin mengundurkan diri menjadi saksi dalam kasus tersebut.

Menurutnya, pengunduran diri seseorang sebagai saksi memang diperbolehkan secara hukum.

Apalagi, kata dia, keluarga 6 laskar FPI merupakan salah satu pihak yang terkait dengan pelaku.

"Itu kan dijamin oleh hukum. Dalam pasal 168 KUHAP kan jelas, seseorang yang mempunyai hubungan darah segaris, itu dia berhak untuk menolak memberikan keterangan. Dan itu hak mereka," kata Brigjen Andi saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/2020).

Ia juga memastikan pihak kepolisian tak akan melakukan pemanggilan berikutnya kepada keluarga 6 laskar FPI.

"Sudah tidak," ujarnya.

Diketahui, penyidik Bareskrim Polri memang sempat menjadwalkan akan memeriksa 6 keluarga laskar FPI pada Senin (21/12/2020) kemarin.

Namun, mereka tidak memenuhi pemanggilan tersebut.

(*)

Sebagian artikel tayang di Kompas.com: Staf Kedubes Jerman Datangi FPI, Habiburokhman: Jangan Mau Diperalat 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Politisi Gerindra Minta FPI Tak Berkolaborasi dengan Pihak Asing: Sudahlah Jangan Mau Diperalat Lagi, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/27/politisi-gerindra-minta-fpi-tak-berkolaborasi-dengan-pihak-asing-sudahlah-jangan-mau-diperalat-lagi?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved