Bocah Duel Dengan Buaya

BREAKING NEWS Bocah 12 Tahun di Bontang Duel dengan Buaya, Lolos Setelah Diterkam Sang Predator

Bocah 12 tahun diterkam buaya saat tengah asyik berenang bersama 15 temannya di laut Selambai, Bontang Utara, Rabu (30/12/2020). AA diserang sekira p

Penulis: Ismail Usman |
HO/TRIBUNKALTIM.CO
Kondisi AA bocah 12 tahun setelah diterkam buaya di laut Selambai Loktuan, Bontang Utara 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Bocah 12 tahun diterkam buaya saat tengah asyik berenang bersama 15 temannya di laut Selambai, Bontang Utara, Rabu (30/12/2020).

AA diserang sekira pukul 17.00 Wita, sore tadi. 

Saat tengah asik berenang, seketika AA bocah 12 tahun merasa ada yang menarik kakinya.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Hetifah Tekankan Prinsip Kehati-hatian

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Samarinda, Pasutri Tewas di Tempat Setelah Dilindas Truk

Baca juga: Satu-satunya di Kaltim, Balikpapan Dapat Dana Tambahan Insentif Tenaga Medis Rp 12,7 Miliar

"Pas ditarik kakinya, bocah ini langsung menoleh. Ternyata yang dilihat buaya," ucap Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Lok Tuan, Ahmad Bajuri, saat dikonfirmasi melalu telpon seluler, Rabu (30/12/2020).

Bocah 12 tahun tersebut sontak melakukan perlawanan.

Sempat terlepas dari terkaman sang predator, namun buaya itu kembali menerkam bagian paha kanannya.

"Sudah sempat lepas kaki kirinya dari gigitan buaya. Tapi diterkam lagi paha kananya," tutur Bajuri.

Beruntung, saat terus melakukan perlawanan, AA (12) berhasil melepaskan diri.

Baca juga: Kepala Desa Santan Kukar Awasi Buaya Keliaran di Pemukiman Warga Saat Banjir

Baca juga: NEWS VIDEO Buaya Mendadak Ganas dan Serang 3 Warga hingga Tewas, Munculnya Tumbuhan Jadi Petunjuk

Baca juga: NEWS VIDEO Buaya Aneh di Bangka Barat, Doyan Makan Kerupuk Hingga Pantangan Warga

AA langsung dilarikan ke rumah sakit PKT Bontang, dengan luka bagian kaki kiri dan paha kanan bekas gigitan buaya.

Bajuri membeberkan, saat kejadian ke 15 teman AA (12) langsung menepi ke darat lantaran ketakutan.

"Dia lawan sendirian, pas sudah lepas langsung dilarikan ke rumah sakit," ungkap Bajuri.

Kini AA (12) tengah menjalani perawatan di RS PKT.

Kondisinya pun masih terbaring lemas.

"Iya sudah ditangani. Kondisi masih lemas dalam ruangan," kata Bajuri.

Ditambahkan Bajuri, kejadian serupa telah sering terjadi.

Setidaknya sudah ada 6 kasus orang diterkam buaya di Loktuan.

"Semuanya di Loktuan, cuman lokasinya berbeda-beda," ucapnya.

Buaya Keliaran di Permukiman Warga Santan Tengah Saat Banjir

Sementara itu di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kemunculan buaya di permukiman warga mulai meresahkan.

Apalagi sebulan ini, Desa Santan acap kali dilanda banjir.

Disampaikan oleh Kepala Desa Santan Tengah, Nasrullah, mengaku jika kerap mendapatkan laporan dari warga, terkait kemunculan buaya ini.

"Suka muncul, karena sering banjir. Kemungkinan mengincar ternak warga," ucapnya dikonfirmasi melalui telpon seluler pada Rabu (30/12/2020).

Baca juga: NEWS VIDEO Buaya Muncul di Permukiman, Warga Bersama Disdamkar dan Kepolisian Amankan Predator Ini

Baca juga: VIRAL! Detik-detik Anak-anak Santai Bermain dengan Buaya, Warga Khawatir Diterkam, Ini Kata BKSDA

Menurutnya, buaya yang berkeliaran itu kerap muncul beberapa minggu terakhir.

Tak hanya saat banjir, predator ini memag sering menampakkan dirinya di bantaran anak sungai salah satu dusun di Santan, Kukar. 

Banjir yang melanda dalam tiga hari terkhir kini mulai perlahan surut.

Ia pun meminta ke warga agar sementara waktu tidak melakukan aktifitas di dekat bantaran sungai.

Kalau untuk munculnya, banjir tidak banjir kadang ada dia.

Baca juga: BREAKING NEWS Pelaku Pembunuhan Wanita di Kolam Buaya Mayang Mangurai Digelandang ke Polres Berau

Baca juga: Tangan Diikat dan Mulut Dilakban, Jasad Wanita Muda Dibuang ke Kolam Buaya, Begini Nasib Pelaku

Tapi kalo banjir, mulai masuk ke pemukiman.

Dekat-dekat kandang ayam warga. Jadi kalau bisa jangan ada aktifitas dulu dekat sungai.

"Apalagi malam hari," katanya.

Nasrullah menjelaskan, asal buaya ia duga berasal dari sungai induk yang menjadi muara dari anak sungai di beberapa dusun yang ada di Santan.

Karena, disantan ini ada 4 dusun. Nah setiap dusun itu ada anak sungai yang terhubung di sungai besar. Sepertinya itu akses masuknya," jelasnya.

Karena dinilai telah meresahkan, pihaknya pun telah berupaya mengirim surat ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Namun hingga kini surat tersebut tak ada balasan. 

Saat ini, upaya dari pihak Desa hanya mengimbau warga untuk menghindari bahaya yang ada.

"Suratnya entalah sudah sampai atau gimana. Yang jelas belum dapat respon dari BKSDA," ujarnya.

(TribunKaltim.Co/Ismail Usman)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved