Berita Nasional Terkini

Bocoran IPW Terbaru, Kapolri Baru Gatot Eddy, Wakapolri Listyo Sigit, Moeldoko: Tinggal Tunggu Waktu

Bocoran IPW terbaru, Kapolri baru Gatot Eddy Pramono, Wakapolri Listyo Sigit Prabowo, Moeldoko: Tinggal tunggu waktu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Wakapolri Gatot Eddy Pramono dan Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo 

TRIBUNKALTIM.CO - Sederet nama kandidat calon Kapolri pengganti Idham Azis terus mencuat.

Diketahui, Idham Azis akan purna tugas Februari 2021 ini.

Sederet perwira tinggi bintang 3 pun masuk ke dalam bursa calon Kapolri.

Terbaru, Indonesia Police Watch memberi bocoran siapa kandidat Kapolri yang menjadi pembahasan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Bocoran terbaru, nama Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono jadi calon kuat.

Sementara Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo digadang menjadi Wakapolri.

Indonesia Police Watch ( IPW) mengungkapkan, ada gagasan yang beredar di lingkungan Istana Kepresidenan untuk mengganti satu paket posisi Kapolri dan Wakapolri.

Baca juga: Ganti Juliari Batubara, Fahri Hamzah Sorot Blusukan Risma, Ada Beda Kerja Walikota Surabaya & Mensos

Baca juga: Lengkap, Survei Terbaru Pilpres 2024, Akhirnya Prabowo Salip Ganjar, Giring PSI Lewati Erick & Puan

Baca juga: Terjawab, Ada 59 Rekening Terkait FPI Dibekukan PPATK, Sumber Dana Cuci Uang dan Tindak Kejahatan?

Baca juga: Calon Kapolri Ganti Idham Azis Mengerucut, 3 Nama Komjen Mencuat, Ada yang Dapat Tugas Khusus Jokowi

Adapun Kapolri saat ini, Jenderal (Pol) Idham Azis akan memasuki masa pensiun di akhir Januari 2021.

"Yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy," ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Menurut Neta S Pane, gagasan itu semakin serius dibahas di Istana atau kalangan dekat Presiden Joko Widodo jelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR.

"Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis.

Begitu juga untuk posisi Wakapolri diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior," ucapnya.

Sebelum menyerahkan nama calon kapolri ke DPR, Presiden Jokowi akan menerima usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri dan Komisi Kepolisian Nasional ( Kompolnas).

Neta S Pane memperkirakan, usulan nama calon Kapolri sudah diserahkan oleh Wanjakti.

Sementara, Kompolnas diprediksi bakal menyerahkan usulan tersebut pada Jumat (8/1/2021).

Presiden Jokowi kemudian akan memilih nama calon pengganti Idham Azis untuk diserahkan ke DPR. Calon tersebut selanjutnya mengikuti fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan oleh DPR.

Menurut Neta, Jokowi harus memilih calon kapolri yang loyal, mampu mengonsolidasi institusinya.

Memiliki kemampuan yang disegani senior dan junior, dekat dengan tokoh masyarakat.

Serta berpengalaman dalam menjaga keamanan masyarakat.

"Saat ini suksesi Polri diwarnai situasi sosial politik yang penuh dengan dinamika munculnya kelompok-kelompok garis keras keagamaan," tuturnya.

"Bagaimanapun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang.

Sehingga Kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut," kata Neta S Pane.

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan bahwa pengumuman calon Kapolri pengganti Idham Azis tinggal menunggu waktu.

"Prosedurnya sudah ada, tinggal nunggu waktu, siapanya pasti sudah ada," kata Moeldoko di kantornya, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Update Liga Italia, Juventus Diterpa Kabar Buruk, Bisa Batal Lawan AC Milan, 2 Pemain Utama Covid-19

Namun, hingga saat ini Moeldoko enggan menyebutkan nama calon kapolri yang disiapkan Jokowi.

Moeldoko mengatakan, mekanisme penggantian kapolri sudah jelas.

Presiden akan mengusulkan nama calon ke Komisi III DPR RI.

Selanjutnya, DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan sebelum nantinya mengambil keputusan tentang calon yang dipilih.

3 Calon Kuat Kapolri

1. Gatot Eddy Pramono

Sepanjang masa pandemi Covid-19, Wakapolri Gatot Eddy Pramono kerap muncul di publik.

Pasalnya, ia ditugaskan Jokowi sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN).

Gatot Eddy Pramono hingga saat ini disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Aziz.

Polisi kelahiran Solok, Sumatra Barat, 28 Juni 1965 berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum menjadi Wakapolri, ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, mengatakan, Gatot Eddy merupakan satu dari tiga nama yang paling direkomendasikan untuk menjadi Kapolri.

Sementara itu, Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta, memberikan gambaran keuntungan Komjen Pol Gatot menjadi Kapolri dengan masa kerja masih tiga tahun dan sudah cukup senior.

"Pengalaman Komjen Pol Gatot Eddy perlu perhitungkan, pernah jabat Kapolda Metro Jaya sehingga paham soal situasi lapangan," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/12).

Baca juga: Calon Guru Jangan Sedih Dulu, Kesempatan Jadi PNS Terbuka Lebar, Ada Penjelasan Mendikbud Nadiem

2. Boy Rafli Amar

Karir Boy Rafli Amar mirip dengan Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat Kapolda Papua.

Hal yang sama juga, Boy juga saat ini menduduki jabatan Kepala BNPT.

Perbedaannya, Boy banyak dikenal sebagai Humas Polri.

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari pasangan Minangkabau.

Ayahnya berasal dari Solok, sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.

Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.

Boy menikah dengan Irawati dan telah dikaruniai dua orang anak.

Staf Pengajar Universitas Tarumanagara, Dr Urbanisasi, memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk menjadi Kapolri.

Selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini.

"Hal ini merupakan modal sekaligus prestasi Komjen Boy Rafly ketika menjadi Kadiv Humas Polri," kata Urbanisasi di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Lebih lanjut, Urbanisasi mengatakan, salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

"Kasus terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali," ujar Urbanisasi.

Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya, seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, dan Nurdin M Top.

Bahkan, dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali.

"Loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ungkapnya.

"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme," lanjutnya.

Baca juga: Jadwal Liga Italia Malam Ini, BIG MATCH AC Milan vs Juventus, Link Live Streaming RCTI, Gratis

3. Agus Andrianto

Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum jadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri, yang menjadi Ketua KPK.

Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967.

Dia selama ini sangat gencar mengampanyekan penggunakan produk dalam negeri di institusi kepolisian.

Ia pernah dianugerahi beberapa tanda penghormatan, di antaranya Bintang Bhayangkara Pratama, SL Pengabdian XXIV, SL Ksatria Bhayangkara, SL Operasi Kepolisian hingga France Medal.

Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 Januari 2021, Scorpio Cobalah Luangankan Waktu Untuk Kekasihmu

Lantas, siapa perkiraan kandidat yang akan jadi calon Kapolri?

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Supriansa mengatakan, sejauh ini belum ada kandidat yang secara resmi dikirimkan Presiden ke DPR.

Melalui pesan WhatsApp, dia menyatakan, hasilnya baru akan bisa disimpulkan dari hasil fit and proper test oleh DPR.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul "IPW Ungkap Ada Gagasan Istana soal Pergantian Sepaket Kapolri dan Wakapolri", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/09243181/ipw-ungkap-ada-gagasan-istana-soal-pergantian-sepaket-kapolri-dan-wakapolri?page=all#page2.

Artikel ini telah tayang dengan judul 3 Kandidat Kuat Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Jago dalam Humas hingga Reserse, Ini Sosoknya, https://wow.tribunnews.com/2021/01/06/3-kandidat-kuat-calon-kapolri-pengganti-idham-azis-jago-dalam-humas-hingga-reserse-ini-sosoknya?page=all.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved