Pria Diduga Bunuh Diri di Samarinda
Pemuda Tewas Tergantung di Kamar Adalah Sosok Mudah Bergaul, Tinggal Sendirian Usai Kakaknya Nikah
Darroji (20) ditemukan oleh kakak perempuannya, Darmi (24) di salah satu kamar dengan beberapa warga Jalan Jalan Manunggal RT. 77 No.66 Kelurahan Loa
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Darroji (20) ditemukan oleh kakak perempuannya, Darmi (24) di salah satu kamar dengan beberapa warga Jalan Jalan Manunggal RT. 77 No.66 Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, tergantung dengan seutas tali nilon berwarna kuning.
Tak hanya itu, sang adik ditemukan tewas tergantung dengan kondisi tali nilon juga melilit tangan serta leher korban.
Kaki sang adik juga terlilit oleh sebuah ban dalam bekas.
TribunKaltim.co mengonfirmasi kejadian tersebut kepada Ketua RT 77, Junaidi.
Baca juga: Gubernur Kaltim Ditanya Jatah Vaksin, Isran Noor: Aku Ini Masih Muda, Umur 36 Tahun jadi Tidak Perlu
Baca juga: Pemberlakuan Rapid Test Antigen, Tengok Reaksi Penumpang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan
Baca juga: Walikota Balikpapan Rizal Effendi Beber Alasan Rapid Antigen Belum Berlaku di Jalur Laut
Saat ditanya perihal diketemukan warganya yang diduga bunuh diri ini, ia mengatakan, saat kejadian ditelpon oleh anaknya.
Sekitar pukul 20.00 Wita, bunyi ponselnya berdering.
Junaidi mengaku sedang berjaga malam di Pos Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Loa Bakung.
Ketua RT 77 ini mengaku terkejut.
Rumah tunggal berbahan kayu yang baru saja melangsungkan acara pernikahan ini, malah menjadi rumah duka untuk keluarga tersebut.
"Saya jaga malam di pos FKPM. Lalu anak saya telpon, ada yang meninggal dunia (tergantung). Saya pulang, di sana ada kakaknya (Darmi), rupanya adiknya yang meninggal. Baru saja hari Minggu (20/12/2020) lalu melangsungkan acara (pernikahan) kakaknya," kata Junaidi ditemui, Selasa (5/1/2021) malam.
Dia menambahkan, Darmi memberitahukan sang adik meninggal dalam posisi tergantung seutas tali yang dikaitkan pada kayu di langit-langit rumah.
Baca juga: Polisi Pastikan Pria Tewas di Big Mall Samarinda Akibat Bunuh Diri, Lompat di Ketinggian 14 Meter
Baca juga: DETIK-DETIK Pria Jatuh di Parkiran Big Mall Samarinda, Bongkar CCTV, Terkuak Penyebab Korban Tewas
Baca juga: Kepolisian Beber Pria yang Terjatuh di Parkiran Big Mall Samarinda Sebelum Ditemukan Terkapar
Saat dicek dengan beberapa warga dan paman Darmi, benar saja Darroji sudah meninggal dalam posisi tergantung.
Setelah sang kakak menikah, Darroji tak lagi tinggal satu atap.
Sebelumnya, dari keterangan Junaidi bahwa yang menghuni adalah dua orang kakak beradik.
Sang ibu berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia sekitar enam bulan silam.
"Bapaknya meninggal belum sampai setahun, mungkin ke Banjar ibunya. Empat bersaudara, yang baru menikah yang menemukan tadi (Darmi)," tutur Junaidi.
Ditanya keseharian Darroji, Junaidi mengemukakan seperti warga pada umumnya ia mudah bergaul, supel dan menegur dengan warga sekitar, khususnya di kawasan RT-nya.
Namun beberapa hari terakhir tak terlihat aktivitas Darroji, bahkan lampu teras rumah padam.
"Bergaul normal saja. Dalam 3 sampai 4 hari gelap atau mati (lampu teras rumah). Tidak ada juga kelihatan dia (Darroji)," ujarnya.
Disinggung berapa lama tinggal di kawasan Jalan Manunggal, dia menegaskan keluarga Darroji sejak dulu memang sudah bertempat tinggal di kawasan tersebut.
Daruji yang diduga bunuh diri ini, sejak kecil bersama ayah, ibu dan sanak saudaranya sudah mendiami rumah tersebut hingga beranjak dewasa.
Bahkan rumah tersebut menjadi saksi pernikahan Darmi, kakak Darroji.
Perihal tangan yang terlilit tali dan ikatan pada kaki, Junaidi tak bisa memastikan.
"Tidak terlihat terikat, saya berdiri pada jarak dua meter dan terlihat gelap. Lampu kamar padam. Korban memang orang sini, mulai dari kecil tinggal di sini," ucapnya.
"Setelah menemukan kondisi tubuhnya (Darroji) tergantung, segera saya melapor ke Bhabinkhamtibmas, Babinsa dan Polsek Sungai Kunjang," tutur Junaidi.

Diberitakan sebelumnya, kabar ditemukannya seorang pria tergantung dengan tangan terlilit ikatan langsung tersebar luas.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah bangunan kayu di Jalan Manunggal RT. 77 No 66, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Selasa (5/1/2021) sekitar pukul 21.00 Wita, jajaran Polsek Sungai Kunjang, Unit Inafis Polresta Samarinda dan Unit Jatanras langsung datang ke lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kondisi tangan yang terlilit ikatan dibenarkan oleh paman pria yang ditemukan tergantung di ruang kamar rumah.
Mardan (30), paman korban mengatakan, ia menemukan sang keponakan yang bernama Darroji (20), Selasa (5/1/2021) selepas isya.
"Pas ditemukan posisinya tergantung. Jam 8 lewat. Tangan dan kaki terlilit ikatan. Yang nemukan kakaknya sebetulnya. Saya dipanggil dan ngecek kemari," ujar sang paman ditemui di lokasi, Selasa (5/1/2020) malam.
Ditanya lebih lanjut, tentang kondisi tubuh keponakannya, apakah ada tanda kekerasan atau hal mencurigakan lain sebelum kedatangan pihak berwajib, serta kondisi rumah saat dilakukan pengecekan, Mardan menceritakan, bahwa lampu kamar dalam keadaan padam.
Hanya satu ruangan yakni di tengah rumah dalam kondisi menyala lampunya.
"Posisi kamar mati lampunya. Semua lampu mati, cuman lampu tengah saja yang nyala. Kipas juga nyala. Badannya sudah membengkak. Lukanya (tanda kekerasan) nggak tahu karena sudah bengkak. Mengenalinya dari tato motif Dayak di bagian bahu kanan," ucapnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia berikut ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)