News Video
NEWS VIDEO Material Longsor Kembali Tutup Ruas Jalan Pattimura Samarinda
Hujan yang turun sangat deras sepekan terakhir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur tak hanya membuat beberapa ruas terendam saja.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan yang turun sangat deras sepekan terakhir di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur tak hanya membuat beberapa ruas terendam saja.
Dampak lain, yakni material tanah longsoran di Jalan Patimura, RT 17, Kelurahan Mangkupalas, Samarinda Seberang, Kota Samarinda kembali menutup ruas jalan.
Longsor yang terjadi pada Juli 2019 lalu sempat rampung dan terbuka kembali setelah dilakukan pembersihan dinas terkait, pemerintah kota dan beberapa pihak swasta yang ikut membantu.
Baca juga: NEWS VIDEO Pemerintah Kecamatan Biduk-biduk Berau Tutup Objek Wisata
Jalan yang berada di sisi kiri lajur dari arah Kecamatan Palaran-Samarinda Seberang kini kembali tertutup longsor.
Penanganan longsor sebenarnya telah dilakukan. Material tanah yang menutup jalan dibersihkan.
Hanya saja longsor susulan kerap terjadi.
Lebih lima bulan berlalu, longsor susulan masih jadi ancaman bagi pengguna jalan.
Baca juga: NEWS VIDEO Pasca Banjir, Fasilitas di SMPN 24 Samarinda Rusak Parah Karena Terendam Lumpur
Belum adanya rencana pembuatan tanggul atau bronjong membuat tanah kerap terus bergeser ke badan jalan.
Di awal tahun 2021, material tanah longsor kembali menutup jalan yang berstatus provinsi ini.
Ruas sisi Kecamatan Palaran-Samarinda Seberang kembali tak dapat dilalui. Dan kembali menggunakan sisi jalan sebagai alternatif.
Baca juga: NEWS VIDEO Isran Noor Pimpin Upacara HUT ke-64 di Depan Kantor Gubernur Kaltim
"Anggota (Dishub Samarinda) sudah di lokasi longsor untuk mengatur lalu lintas bersama Polisi Lalu Lintas.
Sementara jalan kita alihkan dahulu (ditutup) karena longsor," sebut Plt Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Herwan Rifai, Minggu (10/1/2021) siang.
Terpisah, saat dihubungi, Kepala UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Wilayah II, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR Pera) Kaltim, Joniansyah menjelaskan, bahwa material longsor sebenarnya mulai merambah jalan di akhir tahun 2019.
Baca juga: NEWS VIDEO Konferensi Pers Kemenhub RI terkait Hilang Kontaknya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sebab curah hujan tinggi menjadi salah satu faktor pendukung material tanah kembali bergeser.
"Sebetulnya dari tahun baru itu (penghujung tahun). Kota Samarinda kan hujan terus belakangan ini, jadi tanah di atas sana (bukit) turun," ungkap Joniansyah, Minggu (10/1/2021).