Kebakaran Pasar di Nunukan

KISAH PILU Ibu Hamil 6 Bulan Jadi Korban Pembacokan, Detak Jantung Janin Berhenti dan Rumah Terbakar

Duka mendalam dialami warga Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), pasca kebakaran hebat yang terjadi 2 hari lalu. Peristiwa kebakaran telah

TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Atiqoh Nur Halifih (38), tengah hamil 6 bulan, jadi korban penganiayaan atau pembacokan pria bernama Andi Sudarmin (44) di Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Kalimantan Utara. Atiqoh mengaku trauma dengan kejadian yang dialaminya dan kini terbaring di RSUD Nunukan. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS 

Karena itu jalan satu-satunya untuk selamatkan diri. Suami saya sangka saya ikut dari belakang, padahal saya tertindih motor. Posisi badan saya tiarap di lantai, paha saya tertindih motor, jadi sulit bergerak," kata Nur kepada TribunKaltara.com, Selasa (12/01/2021), pukul 09.00 Wita.

Nur saat itu hanya bisa terduduk lantaran kakinya masih sakit dan sulit digerakkan.

Sontak, ia kaget melihat pelaku sudah berada pas di depannya. Pasalnya, pria yang dikejar pelaku itu berlari ke arah Nur.

"Posisi saya saat itu terduduk pas pelaku sampai tepat di depan saya. Terus dia bacok ke arah kepala saya, tapi saya berusaha lindungi kepala saya pakai tangan kiri. Jadi tangan kiri saya yang lukanya agak dalam. Setelah itu, dia bacok tangan kanan lagi. Perut saya bagian bawah kena sedikit ujung parang, tergores," ucapnya.

Terjebak Dalam Kobaran Api

Usai membacok ibu hamil 6 bulan itu, pelaku juga melakukan aksi jahatnya terhadap dua orang anak usia 8 tahun tepat di depan rumah Nur, sekaligus ibu anak itu turut dibacoknya.

"Selesai dibacok saya berusaha berdiri karena belum terasa sakitnya, tapi saya lihat darah mengalir terus di badan saya. Saya sempat cari suami saya, baru saya bilang ke suami saya, saya dibacok. Terus suami saya kaget.

Lalu dia mau bawa ke puskesmas. Pas kasih nyala motor, baru keluar gang, api mulai kelihatan membesar dari rumah pelaku itu. Karena dia bakar rumah yang dia kontrak itu. Begitu lihat api membesar, saya turun dari motor untuk cari anak saya yang kelas V SD itu.

Nggak tau kemana dia tadi. Posisi badan saya sudah banyak darah. Begitu sudah dapat anak saya, api sudah menyebar ke rumah-rumah termasuk rumah saya. Jadi saya dan anak saya itu terjebak, mau maju tapi api sudah mulai besar.

Untung ada perahu warga di laut, jadi saya dan mundur dan lari turun ke perahu di laut sama beberapa tetangga saya. Jadi di perahu ada 5 kepala keluarga tapi hanya saya yang kena bacok di dalam perahu itu. 6 orang lainnya yang dibacok sudah ke puskesmas lebih dulu," ujar Nur.

Detak Jantung Janin Berhenti

Nur mengaku, ia tak sempat selamatkan barang-barangnya, akibat jari-jarinya tak mampu ia gerakkan secara baik.

Dengan posisi badan bersimbah darah dan penglihatan Nur sudah mulai berkunang-kunang.

Begitu perahu sudah sampai di kampung pukat, ia dan anaknya langsung dibonceng warga menggunakan sepeda motor ke Puskesmas Nunukan.

"Darah saya banyak sekali, kunang-kunang sudah saya lihat. Pas di puskesmas, tetangga yang dibacok pada kumpul semua di puskesmas. Begitu habis dibersihkan luka, kandungan saya tidak ada detak jantungnya sama sekali.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved