Kebakaran Pasar di Nunukan
KISAH PILU Ibu Hamil 6 Bulan Jadi Korban Pembacokan, Detak Jantung Janin Berhenti dan Rumah Terbakar
Duka mendalam dialami warga Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), pasca kebakaran hebat yang terjadi 2 hari lalu. Peristiwa kebakaran telah
Diperiksa dokter pakai alat memang sudah tidak ada detak jantung. Tidak ada reaksi apapun saya rasa. Jadi kami semuanya dilarikan ke RSUD Nunukan.
Di rumah sakit dibersihkan kembali lukanya kemudian perban kembali. Beberapa jam kemudian detak jantung janin saya kembali berdetak. Pukul 10.00 Wita kemarin, baru kedua tangan saya dioperasi.
Bagian perut hanya tergores tapi bernanah jadi cukup diobati biasa saja. Sampai sekarang masih bengkak tangan saya. Dokter bilang karena saya kaget jadi kandungan jadi tidak berdetak," tutur Nur.
Alami Kerugian Rp 50 Juta
Kejadian yang menimpa Nur itu membuat ia menjadi trauma.
Pasalnya, selain dibacok, rumah Nur yang ia tinggali sejak 2006 lalu ludes terbakar.
Menurut Nur, dari kejadian kebakaran, ia mengalami kerugian hingga Rp 50 juta.
Bahkan, ia tak sempat menyelamatkan banyak barang, hanya pakaian di badan yang berlumuran darah dan satu sepeda motor yang saat itu digunakan sang suami untuk menyelamatkan anaknya.
"Harta bisa dicari lagi, untung kedua anak saya tidak ikut pulang, mungkin bisa kena bacok juga. Suami saya seorang nelayan rumput laut. Saya staf administrasi di Dinas Pemadam Kebakaran, masih honorer. Kerugian sekira Rp 50 juta.
Rumah saya kayu, ukurannya kecil saja 10x12 meter. Saya beli 2006 lalu. Di dalam ada kulkas, mesin cuci, kipas dan lainnya. Rumah itu tidak bersertifikat karena di atas laut dibangunnya," ungkap Nur berupaya tersenyum.
Hingga berita ini diturunkan, Nur masih terbaring di ruangan Anggrek, RSUD Nunukan.
Ia menjalani perawatan luka-lukanya pasca operasi.
Sementara itu, pelaku Andi Sudarmin (44 pelaku) diketahui meninggal dunia di ruangan IGD RSUD Nunukan pada pukul 01.30 Wita, dini hari tadi.
(TribunKaltara.com/Febrianus Felis)