Sriwijaya Air Hilang Kontak

SEMPAT KHAWATIR, Kisah Ajie Evakuasi Korban Sriwijaya Air di Dasar Laut: Seperti Masuk ke Dunia Lain

Bak memasuki dunia lain, Ajie Panangian mengaku ada rasa khawatir saat menyelam mencari jasad korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Editor: Doan Pardede
YouTube Kompas TV
SRIWIJAYA AIR JATUH - (Ilustrasi) Jurnalis Kompas TV ikut menyelam di dasar laut evakuasi korban Sriwijaya Air 

Usai mendapat surat tugas, Ajie langsung terbang ke Jakarta dan tiba pada Senin (11/1/2021) kemarin dengan menggunakan biaya pribadi.

Tak lupa ia meminta izin dan restu dari anak dan istrinya di Makassar, supaya setiap aksi penyelamannya selalu dibawa dalam doa-doa keluarganya.

"Anak dan istri sudah memberi izin untuk support. Jadi kita pamit kepada mereka semua bahwa kita terpanggil untuk ini," kata dia.

Dituturkan Ajie, meninggalkan anak dan istri demi misi kemanusiaan sudah dilakukannya selama bertahun-tahun menjadi penyelam POSSI.

Bagi dia, merupakan sebuah kewajaran apabila ada kecemasan dan rasa takut saat akan terjun ke bawah air.

Namun, segala kekhawatiran itu selalu lenyap seketika saat Ajie berserah kepada Yang Maha Kuasa.

Apalagi, tugas evakuasi korban kecelakaan di perairan merupakan panggilan jiwa bagi dia.

"Rasa khawatir itu wajar terjadi di dalam diri setiap penyelam," kata Ajie.

"Karena kan kita masuk di dunia lain, dunia yang sangat berbeda, dunia yang kita tidak tahu ada apa di bawah sana.

Jadi kita percayakan kepada Tuhan, kita percaya kita seperti ketuk pintu masuk ke rumah orang," sambungnya.

Suasana pencarian black box dan korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Selasa (12/1/2021).

Selain meninggalkan keluarga, Ajie juga merelakan uang pribadinya untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

Uang tabungan hasil mencari nafkah sebagai pekerja selam komersial tak sedikit yang habis untuk akomodasinya selama berhari-hari menjadi relawan SAR.

"Intinya kita bergabung di POSSI, kita ini ada dari berbagai wilayah di Nusantara. Dari Sabang sampai Merauke bisa kumpul dalam satu visi dan misi berbentuk kemanusiaan," kata Ajie.

"Itu biaya sendiri, karena kita di POSSI memang relawan yang tidak membutuhkan menunggu proposal misalnya, enggak. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved