Berita Nasional Terkini

LENGKAP Profil Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf, Kiprah Pengasuh Majelis Taklim Alafaf Semasa Hidup

Seperti apa sosoknya? lihat biodata atau profil Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf yang meninggal dunia hari ini Jumat 15 Januari 2021.

Editor: Doan Pardede
Instagram Yusuf Mansur
KABAR DUKA - Indonesia kembali berduka, Habib Ali bin Abdurrahman bin Ahmad Assegaf meninggal dunia. Seperti apa sosoknya? simak biodata atau profil Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut biodata atau profil Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf yang meninggal dunia hari ini, 15 Januari 2021.

Hanya berselang siang setelah kematian Sheikh Ali Jaber, seorang pemimpin agama terkenal di Indonesia, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia.

Seperti apa sosoknya? simak biodata atau Profil Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf selengkapnya.

Kabar duka Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia ini disampaikan oleh Yusuf Mansur melalui akun Instagram-nya yang terverifikasi pada hari Jumat sore, 1521 Januari 2021.

Baca juga: KABAR DUKA Syekh Ali Jaber Wafat Positif covid-19, PROFIL LENGKAP: Pernah Selamat dari Penusukan

Baca juga: SIANTAR BERDUKA! Walikota Pematangsiantar Terpilih Asner Silalahi Meninggal Dunia, Biodata/Profil

Berikut ini adalah biodata atau profil habib ali bin abdurrahman assegaf

Habib Ali Bin Abdurahman Assegaf adalah pengasuh Majelis Taklim Alafaf yang terletak di Jlet North Jlet 2B Jakarta Selatan.

Habib Ali adalah guru Habib Rizieq Shihab.

Dikutip dari halaman NetworkSanttry.com, Habib Ali Bin Abdurahman Assegaf adalah figur ulama yang disegani di Jakarta.

Habib Ali lahir pada tahun 1945 di Bukit Duri, Jakarta.

Dia adalah putra Habib Abdurahman bin Ahmad Assegaf dan Hj Barkah Binti Ahmad Fusyani.

Dia dikenal sebagai tokoh yang hangat, ramah dan mudah terbiasa dengan siapa pun.

Habib Ali mempelajari pendidikan agama di bawah pengawasan ayahnya secara langsung.

Sebelum Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf tinggal di Bukit Duri dan mendirikan Dewan Ta'lim Al-Afaf, Habib Ali sebenarnya tinggal di Menteng Atas dan Mendirikan Assqafah Madrasah di sana untuk TK dan SD.

Namun, kemudian ayahnya memberi sinyal sehingga Habib Ali pindah untuk memberi mout duri, dan mendirikan Ta'lim di sana Dewan.

Ayahnya memprediksi guru Tuklim akan dikunjungi oleh para sarjana besar dari berbagai bagian dunia.

Nama upacara Ta'lim Al-Afaf kemudian dia dapatkan dari pemerintahan gurunya, yaitu RKH. Abdullah bin.

Ucapan duka ustaz Yusuf Mansur

"Yaa Allah Yaa Rabb.. Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf, wafat. Innaa lillaah... Yaa Allah. Yaa Allah. Yaa Allah..." tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Menurut informasi, Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit holistik Purwakarta, Jumat (15/1/2020).

Kabar tentang meninggalnya Habib Ali juga dikicaukan oleh penceramah muda, Husein Ja’far Hadar lewat akun Twitter-nya, @Husen_Jafar.

“Lg bikin video mengambil pelajaran dari alm. Syekh Ali Jaber, dapat kabar Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf wafat. Ulama demi ulama terus meninggalkan kita. Sungguh ini musibah yg sejati. Ya Rabb! Jangan biarkan kami kesepian dari para kekasih-Mu di negeri ini.”

Syekh Ali Jaber

Selain soal biodata atau profil Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf, simak informasi penting lainnya.

Sehari sebelumnya, Syekh Ali Jaber mengembuskan nafas terakhir, Kamis (14/1/2021) pagi.

Wafatnya Syekh Ali Jaber juga membawa kedukaan bagi banyak orang.

Ustaz Yusuf Mansyur menuturkan dirinya sempat melihat kondisi Syekh Ali Jaber saat mendatangi RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).

Ustaz Yusuf Mansyur menceritakan kondisi Syekh Ali Jaber sempat kritis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1) pagi tadi.

Syekh Ali Jaber dipasang alat pacu jantung karena denyut nadinya lemah dan hanya 190 per menit.

"Pada malam itu, Syekh Ali sudah dipasangkan alat untuk jantung karena denyut nadinya tuh sampai 190 per menit," kata Ustaz Yusuf Mansyur, Kamis (14/1/2021).

Selain itu, Ustaz Yusuf Mansyur menyatakan jika Syekh Ali Jaber sempat positif covid-19.

Hanya saja saat itu beliau telah dinyatakan sembuh dari covid-19.

"Jadi covidnya mah sudah tidak ada. Tapi sudah terlanjur menyerang ke paru-paru dan lain sebagainya. Jadi saat wafat sudah dinyatakan negatif covid-19," ujarnya.

Untuk itu dirinya pun meminta agar semua pihak mendoakan beliau.

Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/1) pukul 08.30 WIB pagi tadi.

Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi dan telah berdakwah di Indonesia sejak 2008.

Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.

Karena ketulusannya dalam berdakwah, Syekh Ali Jaber dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012.

Syekh Ali Jaber juga dikenal sebagai sosok yang murah hati.

Setidaknya ada dua kisah kebaikan Syekh Ali Jaber yang akan terus abadi dan dikenang.

Kisah kebaikan hati Syekh Ali Jaber baru saja terjadi, beberapa waktu yang lalu.

Kisah pertama saat Syekh Ali Jaber memaafkan orang yang menusuknya saat tengah mengisi acara pengajian.

Kisah kedua, Syekh Ali Jaber meminta bocah pemulung yang viral karena mengaji untuk menjadi anak angkatnya.

Berikut dua kisah kebaikan Syekh Ali Jaber sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Memaafkan Pelaku Penusukan

Syekh Ali Jaber pernah menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.

Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber.

Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.

Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.

Ia mengaku kasihan melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.

Saat meminta hal tersebut, Syekh Ali Jaber terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.

"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui setelah pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.

Dalam persidangan kasus penusukan yang dialaminya, Syekh Ali Jaber kembali memberikan contoh yang baik.

Ia memberikan maaf kepada pelaku saat menghadiri sidang secara virtual, Kamis (26/11/2020).

Pelaku yang masih tergolong muda itu mengucapkan permintaan secara terbata-bata.

"Buat Pak Syekh Ali Jaber, saya minta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan yang saya lakukan," kata pelaku dikutip dari Tribun Lampung.

Secara lapang dada dan tanpa dendam sedikit pun, Syekh Ali Jaber memaafkan sang pelaku.

"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," ujar Syekh Ali Jaber kepada pelaku.

Sebaliknya, ia justru menunjukkan rasa perhatian besarnya kepada sang pelaku dan menanyakan kondisinya setelah diamankan polisi.

"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," tutur Syekh Ali Jaber.

Rasa perhatian Syekh Ali Jaber tidak berhenti di situ.

Ia juga mengingatkan pelaku agar rajin shalat dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

"Saudara AA, perbaiki shalatnya dan perbaiki hubungan dengan Allah. Insya Allah hidupmu akan lebih baik dan bahagia," kata dia.

2. Angkat bocah pemulung jadi anak

Kisah kebaikan Syekh Ali Jaber lainnya adalah mengangkat bocah pemulung yang sebagai anak asuhnya.

Diketahui, pada November 2020, kisah pemulung yang mengaji di trotoar Jalan Braga, Bandung, viral di media sosial.

Bocah yang diketahui bernama Muhammad Al Gifari Akbar itu tertangkap kamera oleh seorang tukang parkir.

Sontak foto Akbar yang tengah mengaji memantik perhatian banyak kalangan, termasuk Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber sempat menelepon remaja asal Kabupaten Garut, Jawa Barat itu untuk memberikan perhatian khusus.

Syekh Ali Jaber juga mengungkapkan perasaan senangnya saat bertemu dengan Akbar.

Ia akan mengajak Akbar untuk beribadah umrah sekaligus mengenalkan Akbar ke imam besar di Arab Saudi.

Di sela pembicaraan, Syekh meminta Akbar apakah mau diangkat jadi anaknya.

Spontan Akbar pun mengiyakan permintaan Syekh Ali Jaber.

Hal itu ia ceritakan dalam Instagram Story, yang diunggahnya pada Rabu (11/11/2020).

Sementara itu, dikutip dari Tribun Jabar, Syekh Ali Jaber dan Muhammad Gifari Akbar bertemu di panggung safari dakwah.

Syekh Ali Jaber memeluk Muhammad Gifari Akbar. Bocah itu terharu dan seperti hari sebelumnya, dia kembali tak bisa berkata-kata.

"Saya terkejut, sudah ada niat mau bertemu. Tapi tiba-tiba Muhammad Gifari Akbar datang," ujar Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber kembali menceritakan perhatian yang diberikan kepada Akbar.

Selain mengajaknya umrah, Syekh Ali Jaber juga menjadikan bocah asal Garut itu sebagai anak angkat serta mengajak Akbar untuk belajar dan menghafal Al Quran hingga 30 juz.

Sementara untuk kebutuhan keluarganya, Syekh Ali Jaber akan memenuhi semuanya.

"Tidak hanya umrah bersama saya, tapi juga soal pendidikanya. Mengapa umrah, ini menjadi awal yang baru bagi Muhammad Gifari Akbar," ujar Syekh Ali Jaber dikutip dari video program berita tvONE.

Syekh Ali Jaber berharap kelak Akbar bisa menjadi Imam Besar. Maka, ia akan membimbing langsung pendidikan remaja 16 tahun itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemulung Muhammad Gifari Akbar Bertemu Syekh Ali Jaber, Jadi Anak Angkat, Disiapkan Jadi Imam Besar dan di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Meninggal Dunia dan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Meninggal Dunia, Ini Profil dan Kiprahnya Semasa Hidup

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved