Berita Balikpapan Terkini
Cuaca Ekstrem di Kaltim, Diperkirakan Berlangsung Hingga 18 Januari 2021, Waspada Banjir dan Longsor
Gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Kelvin dan tipe Low Frequency diprakirakan akan cukup aktif, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, selatan
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Gelombang atmosfer Equatorial Rossby, Kelvin dan tipe Low Frequency diprakirakan akan cukup aktif, terutama di wilayah Indonesia bagian barat, selatan dan timur seperti wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian barat dan Papua hingga 18 Januari 2021.
Hal ini dikemukakan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan Erika Mardiyanti melalui Kepala Seksi Data dan Informasi, Mulyono Leonardo.
"MJO berada di fase 3 atau Indian Ocean dan diprakirakan masih akan bertahan hingga satu minggu ke depan namun dengan kecenderungan menuju kondisi netral," ujarnya, Minggu (17/1/2021).
Baca juga: 2 Hari Misterius, Kapal Logistik Hilang Saat Perjalanan dari Balikpapan Menuju Kepulauan Balabalagan
Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Banjir, DPRD Samarinda Minta Kejelasan Izin Pergudangan di Jalan P Suryanata
Baca juga: Pecahkan Rekor Baru, 167 Kasus Positif di Kota Balikpapan Didominasi Usia Muda
Sekadar diketahui, MJO (medden julian oscillation) merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektivitas udara skala besar.
Aktivitas yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Kondisi cuaca pada periode ini akan didominasi dengan kondisi berawan hingga hujan ringan di sebagian wilayah Sumatera, Jawa bagian barat, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian timur, Sulawesi bagian selatan, Nusa Tenggara bagian timur dan sebagian besar Maluku.
Wilayah yang berpotensi terjadinnya hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan disertai kilat/guntur diprakirakan hampir terjadi di sebagian besar wilayah di Kalimantan Timur bagian utara (Berau), Kalimantan Timur bagian timur (Bontang, Kutai Timur, Samarinda, dan Kutaikartanegara bagian timur).
Lalu Kalimantan Timur bagian barat (Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutaikartanegara bagian barat), dan Kalimantan Timur bagian selatan (Balikpapan, PPU dan Paser) terjadi pada malam hingga pagi hari.
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain.
"Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam tiga hari ke depan di wilayah Kalimantan Timur," tukas Mulyono.
Informasi Prakiraan Tinggi Gelombang di wilayah Perairan Kalimantan Utara, Perairan Sulawesi Barat, dan Perairan Sulawesi Tengah diprakirakan tenang (0.0 -0.5 hingga rendah (0.5 – 1.25 m), Perairan Balikpapan, Selat Makassar, Perairan Samarinda – Bontang dan Perairan Kota Baru diprakirakan sedang (1.25 m – 2.5 m), perlu diwaspadai cuaca buruk di perairan yang dapat menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di perairan.
"Terkait potensi cuaca ekstrem, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, pohon tumbang, jalan licin dan gelombang tinggi," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Heriani)