Berita Samarinda Terkini

Tertangkap Kamera Netizen, Diduga Aktivitas Tambang Ilegal di Dekat Stadion Palaran Samarinda

Kondisi cuaca buruk di beberapa wilayah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, memicu terjadi bencana alam, mulai dari tanah longsor hingga banjir

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Area yang diduga lokasi adanya aktivitas penambangan batubara liar, tepatnya di dekat jalur masuk Stadion Utama Palaran Kaltim. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Kondisi cuaca buruk di beberapa wilayah Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, memicu terjadi bencana alam, mulai dari tanah longsor hingga banjir.

Namun, usaha penambangan emas hitam tetap saja berlangsung terlebih daerah pinggiran.

Teranyar, aktivitas bisnis ilegal ini tertangkap kamera netizen dan diunggah ke media sosial.

Tepatnya Sabtu (16/1/2021) lalu, dalam unggahan sebuah akun 'Djoko Corps' di media sosial (medsos) secara terang-terangan menangkap adanya aktivitas membuat jalan masuk ke lokasi penambangan batu bara ilegal dekat dengan Stadion Utama Palaran Kaltim ini.

Baca juga: BPK Kaltim Temukan PI Rp 500 Miliar Hanya Sebagian Masuk Kas Daerah Sisanya Dikelola Perusda

Baca juga: Sempat Mengeluh Demam, Jasad Dion Ditemukan Sudah Membengkak di Balikpapan

Baca juga: BREAKING NEWS Seorang Warga Sepinggan Balikpapan Ditemukan Meninggal, Diduga Terpapar Covid-19

Pantauan lapangan, lokasinya tak jauh masuk ke hutan.

Tepat berada di pinggir jalan akses masuk jalur ke stadion Palaran, Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam kalimat unggahan netizen di sebuah grup facebook ini, menyebutkan sebuah perusahaan yang memang bergerak di usaha pertambangan, dan dengan terang menuliskan penambangan dilakukan oleh Insani atau PT Insani Bara Perkasa (IBP), selaku pemegang izin pertambangan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

Unggahan dilengkapi dengan foto kegiatan pembuatan jalan, di mana mendeskripsikan atau menampilkan dua alat berat ekskavator dan dozer berwarna kuning hitam terlihat jelas menggambarkan adanya aktivitas pembuatan jalan sebagai akses keluar masuk alat maupun kendaraan nantinya.

Tidak ada yang tahu secara pasti, kegiatan apa sebenarnya yang dilakukan di lokasi yang tak jauh dari gedung SMK Negeri 14 Samarinda ini, berjarak hanya 300 meter.

Dikonfirmasi terkait kegiatan ini, Camat Loa Janan Ilir, Syahrudin Salman mengaku tidak tahu menahu.

Karena pelaksana kegiatan, sejauh ini tidak pernah melaporkan rencana kegiatan mereka, baik ke kelurahan maupun kecamatan.

"Yang jelas tidak berizin. Kami akan telusuri kegiatan apa yang mereka lakukan," tutur Syahrudin Salman, Selasa (19/1/2021) melalui sambungan telpon.

Syahrudin Salman menyampaikan bahwa berdasar laporan yang diterima dari tim monitoring Kelurahan Tani Aman, memastikan bahwa tidak ada kegiatan penambangan ilegal di wilayah mereka.

"Infonya (yang didapat) cuma pematangan lahan. Tapi kami tetap monitoring kebenarannya (terkait aktivitasnya)," ujarnya.

Secara terpisah, juga melalui sambungan telpon seluler, pihak perusahaan yang disebutkan dalam unggahan tersebut memberikan konfirmasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved