Berita Nasional Terkini

KPK Diserang Isu Taliban, Febri Diansyah Tak Tinggal Diam, Curiga Terkait Bansos Juliari Batubara

KPK diserang isu taliban, Febri Diansyah tak tinggal diam, curiga terkait bansos covid-19 Juliari Batubara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/ILHAM RIAN
Febri Diansyah 

"Dugaan saya, setelah ini Novel @nazaqistsha dkk akan diserang. Ya, menggunakan isu “Taliban” di KPK itu. Dan mgkn dikaitkan dg penyidik-penyidik yang sedang menangani kasus-kasus korupsi besar. Misal: kasus korupsi benur ataupun korupsi Bansos Covid-19 yang sedang dtangani KPK. Kita liat ntar ya..," tulis Febri.

Febri pun mengajak masyarakat untuk terus mendoakan dan mendukung para pegawai KPK yang sedang berjuang menangani kasus-kasus korupsi besar dan melibatkan orang kuat.

"Kita doakan dan jaga bersama tmn Pegawai KPK yang sedang bersungguh-sungguh berjuang menangani kasus-kasus besar saat ini. Semoga kasus korupsi benur dan suap Bansos Covid-19 bisa diungkap seterang-terangnya. Tantangan mereka pasti tdk mudah. Pimpinan KPK mestinya juga bisa buktikan keseriusan mereka," harap Febri

Awal mula muncul isu Taliban di KPK

Setelah DPR secara bulat memilih tokoh yang dinilai melanggar kode etik sebagai ketua KPK, kini muncul tudingan KPK dikuasai kelompok Taliban.

Kelompok Taliban di KPK adalah stigmatisasi terhadap penyidik KPK yang tanpa pandang bulu melakukan penegakan hukum, melakukan operasi tangkap tangan (OTT), dan memproses sejumlah pejabat korup.

Baca juga: Disiplin Prokes Ketat, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Terinfeksi Corona, Wiku Beber Penyebabnya

Penyebutan adanya Polisi Taliban Vs Polisi India dinilai sejumlah kalangan sebagai upaya pelemahan terhadap KPK.

Terkait isu Polisi Taliban Vs Polisi India itu, guru besar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun membuat cuitan khusus.

Guru Besar LIPI Prof Syamsuddin Haris tegaskan tak ada kelompok Taliban di KPK.

Prof Syamsuddin Haris dan kawan-kawannya telah lebih 3 tahun melakukan penelitian di tubuh lembaga anti korupsi tersebut.

"Saya dan beberapa teman sdh lbh dari 3 thn terakhir melakukan kerjasama riset dgn rekan2 di
@KPK_RI. Tdk ada Taliban," ujar Syamsuddin Haris.

Sebutan ada kelompok Taliban di KPK atau istilah Polisi Taliban Vs Polisi India adalah upaya dari insitusi lain di Indonesia untuk melemahkan KPK sehingga kemudian bisa menguasai KPK.

"Itu adalah isapan jempol belaka utk membenarkan saudara tua (baca: polisi) masuk dan meng-obok2 KPK," tegas Syamsuddin Haris melalui akun twitternya, Sabtu (14/9/2019).

Prof Syamsuddin Haris termasuk guru besar yang secara konsisten dan keras mengkritik upaya pelemahan KPK.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved