Berita Nasional Terkini

'Mereka Semua Orang Baik', Yumna Dimakamkan Satu Liang Lahat Bersama Empat Korban Sriwijaya Air

Lima jenazah yang merupakan satu keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dimakamkan dalam satu liang lahat, di pemakaman Babusalam

@youtube official tribun kaltim
Momen Tabur Bunga Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 di Lokasi Jatuhnya Pesawat 

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana haru menyertai prosesi pemakaman lima korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Lima jenazah yang merupakan satu keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dimakamkan dalam satu liang lahat, di pemakaman Babusalam Batara Indah, Blok T, Jalan Dr Wahidin, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (24/12021) kemarin.

Isak tangis keluarga tak terbendung ketika satu persatu peti jenazah dimasukan ke dalam liang lahat.

Dari Pantauan Tribun tampak ada ratusan orang yang hadir mulai dari salat jenazah sampai pengantaran ke makam bahkan sampai proses penguburan selesai.

Tampak pula di sekitar makam di didirikan tenda dan kursi yang berjejer untuk para keluarga dan kerabat korban yang ikut mengantar ke pemakaman.

“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah membantu dan mensupport baik dari Pemkot Pontianak dan penyambutan jenazah oleh Pemprov Kalbar, serta jamaah masjid dan majelis Babusalam,” ujar Irfannsyah, Perwakilan keluarga korban.

Baca juga: Sistem Autothrottle Sriwijaya Air SJ 182 Bermasalah Sebelum Jatuh, Apa Fungsinya di Pesawat?

Irfansyah mengantar jenazah kedua orangtuanya yakni Toni Ismail dan Ibundanya Rahmawati, serta Ratih Windania dan anak dari Ratih yakni Yumna Fanisyatuhzahra dan Athar Rizki Riawan ke tempat peristirahatan terakhir.

Irfan juga menghaturkan terima kasih kepada pihak Basarnas yang telah melakukan pencarian korban. Ia juga berterima kasih kepada Tim DVI Mabes Polri yang telah melakukan identifikasi korban Sriwijaya SJ-182 serta Maskapai Sriwijaya yang telah membantu proses identifikasi kelima keluarganya.

Untuk diketahui, 9 januari 2021 lalu telah terjadi tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 rute Jakarta-Pontianak. Saat itu, Irfan mengaku tidak ada firasat akan kehilangan keluarga besar secara bersamaan.0

“Sebelumnya kami tidak ada firasat dan tanda apapun. Ini menjadi nasihat untuk kita yang masih hidup bahwa meninggal tidak melihat usia tua muda, sakit sehat tapi semua sudah menjadi takdir Allah,” ujar Irfan di hadapan makam kedua orangtua dan adiknya.

Menurutnya, perjalanan ke Bandung kemarin merupakan kunjungan terakhir bagi keluarga besarnya.

“Alhamdulillah orang tua kami main ke Bandung merupakan kunjungan terakhir mereka dan merupakan waktu terlama mereka main. Waktu itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” ujarnya.

Selain kedua orang tuanya, saudara kandung Irfan bersama anaknya juga ikut menjadi Korban Sriwijaya Air SJ-182 yakni Ratih Windania dan anaknya Yumna Fanisyatuhzahra.

“Saya itu dua bersaudara dan adik saya beserta satu anaknya ada di dalam pesawat itu bersama orang tua saya. Semoga Allah menerima dan menempatkan mereka di tempat yang terbaik disisi-Nya. Mereka semua orang baik dan Allah lebih sayang mereka,” ujarnya.

Sebelumya, kedatangan lima jenazah di Bandara Supadio disambut oleh Gubernur Sutarmidji untuk diserahkan kepada keluarga korban di Gedung VVIP Pemprov Kalbar di Bandara Supadio.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved