Ibu Kota Negara

Panjang Tol Balsam 97,99 Km akan Bisa Dipakai Secara Penuh, Pembebasan Lahan Sudah 99,97 Persen

Sebentar lagi, pengguna jalan tol di Kalimantan Timur yakni Tol Balikpapan - Samarinda, atau yang biasa disebut Tol Balsam, Kalimantan Timur.

Editor: Budi Susilo
Kolase Tribunkaltim.co/ilo
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) secara bertahap menyelesaikan pembangunan jalan tol, seperti di antaranya Balikpapan dan Samarinda Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebentar lagi, pengguna jalan tol di Kalimantan Timur yakni Tol Balikpapan - Samarinda, atau yang biasa disebut Tol Balsam, akan bisa dipakai secara keseluruhan.

Perlu diketahu, Kalimantan Timur merupakan lokasi provinsi yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk dijadikan lokasi kawasan Ibu Kota Negara baru Republik Indonesia. 

Lokasi persisnya, ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak jauh dari lokasi bentangan jalan tol Balikpapan-Samarinda

Soal Tol Balsam sejauh ini, informasinya, proses pengerjaan akan memasuki tahap akhir. 

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo Inginkan Segera Bangun Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Negara

Baca juga: Ibu Kota Negara di Kaltim, Balikpapan jadi Kawasan Prospek Bagus, Winner Group Bakal Bangun 2 Proyek

Targetnya, seluruh Seksi dari Tol Balikpapan - Samarinda ( Tol Balsam ) bisa dilintasi.

Kabar dari PT Jasama Balikpapan Samarinda, sekitar pertengahan 2021, seluruh seksi di Tol Balsam bisa dipakai.

Hal ini menyusul tuntasnya pembangunan Seksi 1 Balikpapan (Km 13)-Samboja dan Seksi 5 Sepinggan-Balikpapan (Km 13) yang ditargetkan segera dibuka untuk umum saat yang sama.

Direktur Utama PT Jasama Balikpapan Samarinda (JBS) STH Saragi mengungkapkan hal itu dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke Kompas.com yang disadur lagi oleh Tribun Kaltim, Senin (25/1/2021).

“Kami optimistis, pengoperasian kedua seksi terakhir ini pada pertengahan tahun 2021," tegas Saragi.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Gubernur Kaltim Isran Noor Optimis, Ibu Kota Negara Tetap Jalan

Untuk Seksi 1 Balikpapan (KM 13)-Samboja ditargetkan beroperasional pada akhir Kuartal-II 2021.

Sementara, Seksi 5 Sepinggan - Balikpapan (KM 13) pada awal Kuartal III-2021.

Pembebasan Lahan untuk Tol Balsam

Secara keseluruhan, progres konstruksi Tol Balikpapan - Samarinda atau Tol Balsam Seksi 1 dan 5 telah mencapai 99,93 persen dan pembebasan lahannya sudah mencapai 99,97 persen per Jumat 22 Januari 2021.

Saragi menuturkan, konstruksi jalan tol itu menyisakan perbaikan penurunan badan jalan di Sta 2+600 Seksi 5, perbaikan tanah dasar panel 2 dan 3 Seksi 1.

Dan perkuatan timbunan abutment box traffic di Sta 22+050.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) terkait percepatan penyelesaian Seksi 1 dan Seksi 5," ujarnya.

Baca juga: Melihat Kondisi Jalan Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Sepaku Penajam Paser Utara Kaltim, Rusak Parah

Baca juga: XL Axiata Perkuat Jaringan di Tol Balsam Balikpapan Samarinda, Sebar 190 BTS Layani Pengguna Jalan

"Karena berkaitan dengan pekerjaan konstruksi yang masuk dalam lingkup Pemerintah", lanjut Saragi.

Dengan rampungnya dua seksi terakhir yang merupakan porsi dukungan konstruksi Pemerintah pada Tol Balikpapan-Samarinda ini, maka akan melengkapi tiga seksi yang telah beroperasi pada Desember 2019 lalu.

Sehingga, jalan tol sepanjang 97,99 kilometer ini bisa beroperasi penuh.

Secara keseluruhan, Tol Balikpapan Samarinda memiliki total panjang 97,99 kilometer yang dibagi menjadi lima seksi.

Rinciannya, Seksi 5 ruas Sepinggan sepanjang 11,09 kilometer-Balikpapan (KM 13), Seksi 1 ruas Balikpapan (KM 13)-Samboja sepanjang 22,03 kilometer, dan Seksi 2 ruas Samboja-Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer.

Kemudian, Seksi 3 Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,30 kilometer, serta Seksi 4 Palaran-Samarinda sepanjang 16,59 kilometer.

Rasakan Multiplier Effect

Berita sebelumnya. Setelah memasuki masa uji coba tanpa tarif selama 6 bulan, akhirnya Tol Balikpapan - Samarinda ( Tol Balsam ) seksi 2, 3 dan 4 (Samboja - Simpang Jembatan Mahkota 2) resmi memberlakukan tarif pada 14 Juni 2020 lalu.

Jalan bebas hambatan sepanjang 97,99 km pertama di Pulau Kalimantan ini telah resmi beroperasi guna menyokong kebangkitan ekonomi masyarakat. Namun sejak diberlakukannya tarif, muncul berbagai opini mengeluhkan mahalnya tarif tol tersebut hingga desakan untuk penurunan tarif bahkan permintaan untuk pembebasan tarif.

Menengok kebelakang, pembangunan tol di Ibu Kota Baru ini bukan tanpa hambatan, mulai dari terkendala pembebasan lahan hingga pembengkakakn biaya yang membuat Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dalam hal ini PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda (JBS) putar otak agar pembangunan rampung sesuai target.

PT JBS sendiri berinvestasi pada Seksi II, III, dan IV. Sementara pemerintah mengerjakan Seksi I dan V dengan total sepanjang 33,11 km dengan sekema viability gap fund (VGF).

Direktur Keuangan dan Administrasi PT JBS Adik Suprianto menuturkan, mulanya biaya pembangunan Seksi II, III, dan IV sebesar Rp 10 triliun, namun belakangan meningkat dikarenakan kondisi medan yang tanahnya lunak, sehingga harus dilakukan pengerasan jalan berkali-kali dan menyebabkan tambahan investasi untuk mengatasi hal itu.

Baca juga: Tahun Depan, Hotel dan Restoran di Balikpapan jadi Primadona, Ibu Kota Negara Turut Beri Andil

Baca juga: Paser Bersiap jadi Penyangga Ibu Kota Negara, Dukung Ketahanan Pangan Kala Pandemi Covid-19

"Setelah beroperasi juga bukan tanpa risiko. Risiko yang dihadapi dalam investasi infrastruktur yang tingkat pengembaliannya memerlukan jangka waktu yang panjang, seperti jalan tol adalah arus kas operasi negatif yang disebabkan hasil pendapatan tol tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional dan bunga pinjaman.

Kondisi ini biasanya berlangsung di 5-7 tahun pertama tergantung jumlah kendaraan yang lewat," tutur Adik Suprianto saat dihubungi.

Adik menambahkan, sebagaimana disyaratkan dalam Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), biaya pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda adalah minimum 30 persen dari ekuitas yang berasal dari para pemegang saham, dan 70 persen dari pinjaman dari kreditur.

"Dengan kondisi asumsi lalu lintas harian di awal beroperasi adalah sekitar 10.000 kendaraan saja dan masa konsesi yang 40-45 tahun serta adanya tambahan investasi BUJT karena kondisi tanah lunak, maka jika tarif Rp.1.000/Km untuk kendaraan Golongan I, tingkat pengembalian investasinya tidak mungkin sesuai dengan rencana yang tertuang dalam PPJT," terangnya.

Di sisi lain, keberadaan Jalan Tol Balsam memberikan multiplier effect bagi Kalimantan Timur dan masyarakat pada umumnya.

Mulai dari efisiensi transportasi yang memangkas waktu tempuh, konsumsi bbm dan biaya pemeliharaan kendaraan, pengembangan kawasan pemukiman baru di sekitar jalan tol.

Baca juga: IKN jadi Prioritas, Kominfo RI Bakal Bangun Jaringan 5G dengan Design Outonomous di Ibu Kota Negara

Juga penyerap tenaga kerja, pendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban APBN untuk pembangunan jalan tol serta meningkatkan pendapatan daerah melalui pembayaran PBB dan pajak reklame.

”Meskipun dengan berbagai risiko yang sangat tinggi bagi BUJT untuk merampungkan proyek ini, Jasa Marga tetap berkomitmen menyelesaikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda,

tepat waktu agar dapat mendukung konektivitas di Ibu Kota Negara baru sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi dan wilayah,” tegasnya melalui siaran resmi.

Sebagai informasi, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi II, III, dan IV sepanjang 64,87 km telah diresmikan oleh Presiden Joko widodo pada tanggal 17 Desember 2019 dan mulai memasuki masa uji coba (beropasi tanpa tarif) pada 19 Desember 2019 pukul 06.00 Wita.

Keberadaan tol tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan akses serta mampu memicu pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan yang dilalui. 

Penulis Siti Zubaidah | Editor Budi Susilo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seluruh Seksi Tol Balikpapan-Samarinda Bisa Dilintasi Pertengahan 2021", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2021/01/25/164745521/seluruh-seksi-tol-balikpapan-samarinda-bisa-dilintasi-pertengahan-2021

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved