Berita Nasional Terkini

Petinggi PDIP Marah Besar Partainya Dikaitkan dengan Korupsi Dana Bansos, PKS: Perlu Keberanian KPK

Korupsi dana bantuan sosial (bansos) oleh Menteri Sosial Julairi Batubara diduga merembet ke politisi partai terbesar

ANTARA/KOMPAS.COM
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos masing-masing sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan sebagai upaya untuk mencegah warga tidak mudik dan meningkatkan daya beli selama pandemi COVID-19 kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jabodetabek. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via Kompas.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Korupsi dana bantuan sosial (bansos) oleh Menteri Sosial Julairi Batubara diduga merembet ke lingkaran lain. Majalah TEMPO terbaru, Senin (21/12/2020) menyebut, dana tersebut diduga mengalir hingga ke politisi PDIP.

Bahkan cover majalah mingguan berita ini sudah beredar sejak hari Minggu (20/12/2020) dalam bentuk pdf. Beberapa politisi PDIP menanggapi investigasi TEMPO tersebut.

Misalnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto mengaku marah dengan liputan tersebut. 

Bambang mengaku tak terima dengan tudingan tersebut. Dia memastikan bahwa tuduhan itu tak akan bisa dibuktikan.

"Saya pastikan dia nggak bisa membuktikan. Saya ketua pemenangan pemilunya. Kasih tahu kalau ketua pemenangan pemilunya marah," kata Bambang pacul, sapannya, kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/12).

Hal yang sama juga disampaikan rekan Bambang di DPR Deddy Sitorus. Deddy mengingatkan kepada Tempo untuk tidak asal dalam menuduh.  Sebab jika tidak terbukti di pengadilan, bukan tidak mungkin PDIP akan mengajukan tuntutan.

“Nanti di tingkat pengadilan, kalau tidak benar nanti kita sue (tuntut) Tempo-nya,” ancamnya Deddy.

Sementara politisi PKS Mardani Ali Sera berharap Komisi Pemberantasan Korusi (KPK) berani mengusut kasus korupsi dana bansos tanpa tebang pilih.

"Perlu keberanian @KPK_RI  untuk mengusut tuntas. Dan perlu dukungan semua pihak kepada KPK untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih," kata Mardani dalam cuitannya, Senin (21/12/2020).

Sedangkan politisi Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan dugaan keterlibatan Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi yang diduga ikut terseret dalam kasus ini.

"Benarkah Gibran anak Pak Lurah ? Selain anak Pak Lurah minta jatah pengadaan goodie bag, Juliari Batubara menyewa jet pribadi menyambangi kantong² PDIP termasuk bertemu dengan staff Puan  menyerahkan tas berisi miliaran.o anak Pak Lurah ?" cuitan twitter Andi Arief, Minggu (20/12/2020).

Jagat dunia maya memang sedang ramai membahas dugaan keterlibatan Gibran dalam kasus dana bansos. Dalam covernya, Majalah TEMPO menyebutkan, Nama PT Sritex sebagai penyedia tas bansos disebut merupakan rekomendasi putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. 

[Sumber:Kompas TV/Iman Firdaus]

Artikel ini telah tayang di Kompas TV berjudul "heboh-laporan-dana-bansos-dikorupsi-ada-politisi-yang-mengancam-marah-dan-nyinyir?".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved