Berita Nasional Terkini

Politikus PDIP Kecewa Postingan Sandiaga Uno, Dede Yusuf Tak Tinggal Diam, Menparekraf Minta Maaf

Politikus PDIP kecewa postingan Sandiaga Uno, Dede Yusuf tak tinggal diam, Menparekraf minta maaf

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube KompasTV
Sandiaga Uno Blak-blakan Soal Jabatan Barunya, Ditarget Jokowi 1 Tahun untuk Wisata Prioritas: Berat 

Menurut Putra Nababan, Sandiaga Uno lewat akun media sosial Instagram @sandiagauno menuliskan hanya 2 dari 50 lebih anggota Komisi DPR yang menerima ajakan lari pagi.

Putra Nababan juga menyebut unggahan itu sudah dihapus.

Baca juga: Nasib Ambronicus Nababan Jadi Tersangka Rasis ke Natalius Pigai, Tak Dibela Sesama Relawan Jokowi

"Dari 50 lebih anggota Dewan di Komisi X, hanya 2 yang hari ini menerima ajakan lari pagi saya sembari meninjau usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di kawasan GBK. Untuk komisi X yang lain, saya dan Bu @dewicoryati tunggu di hari Selasa depan. Kita olahraga sambil bertukar pikiran untuk menggarap potensi lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sampai jumpa!" kata @sandiuno di Instagram pribadinya tersebut, seperti dikutip dalam rilis Putra Nababan, Rabu (27/1/2021).

Alasan Terima Tawaran Menparekraf

Pria yang juga memiliki latar belakang pengusaha itu menjawab mengapa dirinya lebih dipilih jadi menteri dibanding Wishnutama yang telah di-reshuffle kabinet.

Jawaban itu disampaikan oleh Sandi lewat acara SAPA INDONESIA MALAM, Jumat (25/12/2020).

Awalnya Sandi menyatakan dirinya siap untuk menjalankan tugas dan amanat sebagai Menparekraf.

"Insyaallah siap dan mudah-mudahan kita semua bisa berkolaborasi, berinovasi, beradaptasi, menyatukan seluruh langkah-langkah kita ke depan," kata dia.

Sandi lalu menyinggung soal pentingnya memerhatikan aspek kesehatan dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata yang lesu karena pandemi covid-19.

Kemudian, ketika ditanyakan soal alasan menggantikan Wishnutama, Sandi tak menjelaskan banyak.

Baca juga: Hak Politik Eks HTI akan Dicabut Seperti PKI, Ismail Yusanto Tak Tinggal Diam, Bukan Ormas Terlarang

Ia menyebut itu adalah hak prerogatif dari Presiden Jokowi.

"Secara etika itu prerogatif presiden, hak prerogatif Beliau," kata dia.

Kendati demikian, Sandi mengakui tugas yang ia emban kini termasuk berat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved