Virus Corona di Balikpapan
PPKM di Balikpapan Diperpanjang Hingga Tahun Baru Imlek 2021, Fasum dan Olahraga Dibuka Berkala
Warga Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur rupanya akan kembali menjalani proses pembatasan sosial atau yang dikenal dengan sebutan PPKM
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Warga Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur rupanya akan kembali menjalani proses pembatasan sosial atau yang dikenal dengan sebutan PPKM.
Informasi yang diperoleh Tribun Kaltim, pemerintah Kota Balikpapan secara resmi telah mengumumkan mengenai perpanjangan PPKM ini, yang berlaku bagi semua warga di Kota Balikpapan.
Tentu saja, penerapan PPKM tersebut, tidak dan tidak bukan untuk tujuan inti, yakni menangkal penyebaran virus Corona atau Covid-19 agar tidak lebih meluas dan masif.
Pemerintah Kota Balikpapan memutuskan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) hingga Jumat 12 Februari 2021, yang secara kebetulan pas bertepatan dengan perayaan hari Tahun Baru Imlek.
Dalam keterangannya, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi memberikan kelonggaran dalam kebijakan tersebut, akan tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Rumah Sakit Darurat di Balikpapan Masih Wacana, Walikota Rizal Effendi Beberkan Kendalanya
Baca Juga: PPKM Saat Covid-19 di Balikpapan Segera Berlaku, Walikota Rizal Effendi Jelaskan Buka Tutup Jalan
"Ada beberapa poin yang kami putuskan, salah satunya adalah jam operasional pelaku usaha dapat dimulai sejak pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam, dan take away service berlaku hingga 24 jam", ujar Rizal Effendi yang disampaikan melalui press rilis yang dikirim ke Tribun Kaltim, Jumat (29/1/2021).
Untuk PPKM kali ini lebih tertuju kepada perkantoran, terutama perbankan.
Sedangkan poin yang lainnya seperti ketersediaan fasilitas umum (fasum) dan olahraga akan dibuka secara berkala, sebagai kebijakan relaksasi yang lain di Kota Balikpapan.
"Saya mohon dukungan dari masyarakat, agar aktivitas di Kota Balikpapan bisa berangsur normal kembali, dengan memberikan beberapa relaksasi yang harapnya dapat menyokong perekonomian masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Beri Sinyal Kuat PPKM di Balikpapan Diperpanjang, Walikota Rizal Effendi Beber Fokus Sektor Ini
Baca Juga: Satu Dokter di Balikpapan Terpapar Covid-19, Walikota Rizal Effendi Beber Bertugas pada Puskesmas
"Tolong saling mengingatkan protokol kesehatan, jangan sampai karena ada sebagian yang tidak memiliki kesadaran, lalu imbasnya menjadi luas," harapnya.
Terkait update kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan pada hari ini terdapat penambahan sebanyak 95 kasus baru. Kemudian 154 kasus selesai isolasi dan tiga kasus positif meninggal dunia.
Andi Sri Juliarty selaku juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan menyampaikan dari kasus yang positif hari ini masih didominasi usia produktif dibawah umur 40 tahun.
"Dua puluh dua kasus positif tanpa gejala dan 23 kasus positif hasil perluasan tracing, semuanya berusia dibawah 40 tahun", ujarnya.
Lima Perbankan jadi Perhatian
Kali ini, Walikota Balikpapan Rizal Effendi memberi sinyal untuk memfokuskan pengetatan Jilid II kepada perkantoran hingga lingkungan.
"Perkantoran akan lebih kita fokuskan salah satunya adalah Perbankan," ujarnya kepada Tribun Kaltim, Jumat (29/1/2021).
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan menambahkan, ada 14 Bank di Kota Minyak yang turut menyumbang kasus positif Covid-19.
Adapun 5 Bank di antaranya akan mendapat perhatian khusus lantaran menyumbang kasus posotif Covid-19 dengan angka yanh cukup besar.
Nama Bank yang Disebut:
Yakni, Bank BNI dengan 16 kasus positif
Bank BRI 10 kasus positif
Bank Mandiri 9 kasus positif
Bank BCA 5 kasus positif
Dan Bank Kaltimtara 5 kasus positif.
"Lima Bank ini nantimya akan mendapat perhatian khusus dari Satgas Covid-19," terangnya.
Tingkatkan Kewaspadaan
Karena itu, Rizal Effendi mengimbau agar sektor Perbankan meningkatkan kewaspadaan selama pandemi Covid-19 masih berjalan.
Sebab, tempat perputaran uang itu berhubungan dengan orang banyak. Serta memiliki medium uang yang bisa menjadi penularan.
"Kita minta Bank lebih waspada selain perkantoran lainnya," pungkas Walikota Balikpapan dua periode itu.
Kondisi Keadaan Fasilitas Kesehatan
Selain itu, situasi Rumah Sakit di Kota Balikpapan yang mana saat ini ada 43 tempat tidur yang tersedia dari 467 tempat tidur dari 11 Rumah Sakit.
Sedangkan ruang ICU tersisa 2 ICU untuk anak dan 2 untuk dewasa dari total 38 ICU.
Hari ke tiga pelaksanaan vaksinasi Covid-19, tercatat dari data sementara siang ini, seluruh Fasyankes di Kota Balikapapn yang melakukan vaksinasi kepada 1.914 nakes atau 26,52 persen dari total 5.840 nakes yang akan disuntik vaksin Sinovac.
Sebelum menutup pers rilis, Andi Sri Juliarty juga menginformasikan bahwa saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan sudah mulai melayani donor plasma konvalesen dari penyintas Covid-19.
Tujuannya guna keperluan penyembuhan pasien Corona atau Covid-19.
"Saat ini layanan donor plasma konvalesen terbuka 24 jam bagi penyintas yang mau menjadi relawan", tutupnya.
GP Ansor Kritik PPKM di Balikpapan
Berita sebelumnya. Walikota Balikpapan, Rizal Effendi berkeluh kesah terhadap kritikan yang datang pada dirinya.
Kritikan tersebut datang dari GP Ansor terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Kali ini, Rizal Effendi dianggap membuat kebijakan yang membuat susah masyarakat menengah ke bawah di akhir masa jabatannya sebagai Walikota Balikpapan.
Keluhannya ini disampaikan langsung dihadapan Ketua PCNU Balikpapan, KH Mukhlasin.
Pada saat memberi sambutan dalam kegiatan Kick Off penyuntikan vaksin Covid-19 di halaman kantor Walikota Balikpapan, Jumat 29 Januari 2021.
"Kemarin saya diserang sama Ansor Pak Kyai. Walikota ini sudah mau berakhir tapi menyusahkan pedagang kecil," ceritanya kepada Tribun Kaltim pada Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: BREAKING NEWS 100 Tenaga Kesehatan RS Hardjanto Balikpapan Divaksin Sinovac
Baca Juga: Inilah Daftar 10 Tokoh Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Balikpapan, Tiada Walikota Rizal Effendi
Tentu saja, Walikota Balikpapan dua periode itu pun meminta kepada pimpinan Nadhatul Ulama (NU) untuk bisa memberi pengertian kepada Ormas GP Ansor.
"Saya tidak ada niatan sama sekali, sebenarnya kalau mau santai bisa saja, tapi ini adalah tanggungjawab tugas saya," ujarnya.
Penulis Miftah Aulia | Editor: Budi Susilo