Virus Corona
Virus Corona Bermutasi, Muncul Gejala Covid Tongue, Ciri-cirinya Terasa di Bagian Lidah
Usai ditemukan varian baru di Ingris dan Afrika Selatan kini muncul lagi mutasi covid-19 menjadi virus-virus baru.
TRIBUNKALTIM.CO - Virus corona yang pertama kali ditemukan di China kini terus bermutasi.
Usai ditemukan varian baru di Ingris dan Afrika Selatan kini muncul lagi mutasi covid-19 menjadi virus-virus baru.
Hasil penelitian terkini para ilmuawan menyimpulkan gejala baru saat terinfeksi virus Corona.
Gejala baru itu disebut Covid Tongue.
Saat terinfeksi penderita akan merasakan sesuatu yang berbeda di bagian lidah.
Gejalanya hampir mirip dengan Sariawan dan kadang-kadang timbul rasa sakit
Sebelumnya, gejala infeksi virus corona berdasarkan temuan peneliti hanyalah batuk persisten, pilek, dan kesulitan bernapas.
Seiring berjalannya waktu, berbagai gejala terinfeksi virus corona baru pun bermunculan, mulai dari ruam pada kulit, anosmia, dan kini 'covid tongue'.
Baca juga: Uniknya Detik-detik Jasad Captain Afwan Teridentifikasi Buat Haru : Tunggu Anak Buahnya Keluar Semua
Baca juga: Anies vs Risma, Pengamat Bocorkan Plt Gubernur DKI dari Kemendagri Bisa Dikondisikan, PDIP Untung
Apa itu covid tongue?
Gejala corona covid tongue pada pasien positif Covid-19 ini pertama kali ditemukan oleh Tim Spector, ahli epidemiologi dari King's College London.
Gejala terinfeksi virus corona Covid tongue ditemukan oleh Spector pada pasien Covid-19 yang mengaku merasa tak nyaman dengan lidah mereka.
Setelah diteliti, terdapat bercak-bercak atau luka seperti sariawan pada lidah pasien, yang terkadang bisa terasa sakit.
Meski bisa menandakan Covid-19, namun ada banyak hal yang juga berpotensi memicu munculnya bercak-bercak di lidah.
Kondisi semacam ini juga bisa dialami oleh penderita sariawan biasa, herpes, atau lidah geografik.
Jadi, hanya karena muncul bercak-bercak atau luka mirip sariawan di lidah bukan berarti Anda positif Covid-19.
Jika mengalami sakit atau muncul bercak-bercak pada lidah, lembaga nasional kesehatan Inggris (NHS) menyarankan kita untuk melakukan tips berikut:
Baca juga: Ukuran Makam Pasien Covid-19 jadi Lebih Kecil, Begini Penjelasan Wagub DKI Jakarta, Alasannya Serius
Baca juga: Tak Digaji Selama Pandemi Covid-19, 11 Pekerja Migran Indonesia Kabur Dari Malaysia
1. Gunakan sikat gigi yang lembut untuk menyikat gigi sikat lidah
2. Gunakan pengikis untuk membantu menghilangkan bercak pada lidah
3. Gunakan sedotan saat mengonsumsi minuman dingin konsumsi paracetamol atau ibuprofen
4. Gejala terinfeksi virus corona berupa Covid tongue juga bisa menyebabkan infeksi serius di mulut.
Namun, sebenarnya gejala ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.
Akan tetapi, jika Anda mengalami covid tongue bersama dengan gejala lain dari Covid-19, segera periksakan diri ke dokter.
Anda juga perlu melakukan isolasi mandiri dan melakukan tindakan pencegahan sampai benar-benar dipastikan bahwa Anda tidak terinfeksi Covid-19.
Gejala lain Covid-19
Meskipun gejala baru Covid-19 terus-menerus terdeteksi, kita tetap perlu mewaspadai gejala umum dan telah lama terjadi.
Infeksi virus corona menyebabkan berbagai macam kondisi medis yang dapat berubah, dari gejala ringan hingga parah.
Beberapa gejala Covid-19 yang sering terjadi, antara lain:
Demam
Batuk kering
Sakit tenggorokan
Hidung berair dan tersumbat
Nyeri dada dan sesak napas
Kelelahan
Infeksi saluran pencernaan
Hilangnya indera penciuman dan perasa.
Ingat, pandemi Covid-19 belum berakhir.
Kenali gejala Covid-19 dan lakukan pencegahan sejak dini dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca juga: Akhirnya Abu Janda Tersandung Kasus Ujaran Kebencian & SARA, Diperiksa Bareskrim, Bakal Tersangka?
Baca juga: Transfer Liga Italia, Dihimpit 2 Raksasa, Striker Muda AC Milan Pilih Berseragam Tim Serie B
Corona Masih Menggila, Virus Nipah Ancam Masuk Indonesia, Penyebaran Lewat Kelelawar
Pandemi virus Corona belum selesai.
Kini virus baru terancam menulari masyarakat dunia.
Virus ini hampir sama dengan covid-19 yang disebut-sebut berasal dari kelelawar.
Sejauh ini Virus Nipah yang menjadi nama virus ini ditemukan di kawasan Asia.
Adalah peneliti Thailand Supaporn Wacharapluesadee yang menemukannya.
Orang yang terinfeksi Virus Nipah bakal mengalami gejala seperti pusing, demam atau nyeri otot.
Di Malaysia sendiri kata kunci Virus Nipah banyak dicari oleh masyarakat.
Lalu bagaimana soal penularan Virus Nipah, cara penularan Virus Nipah, hingga cara pencegahannya.
Nah, Kabar Buruknya ada potensi virus ini masuk Indonesia karena media penyebaran dari kelelawar. Kenaoa diminta hati-hati makan buah yah.
Cek selengkapnya di sini:
Jika tidak dicegah, virus ini bisa saja kembali mewabah.
Informasi dihimpun tribun, virus ini ditemukan di kawasan Asia oleh pemburu virus asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee.
Dikutip dari BBC (12/1/2021), Supaporn merupakan yang diketahui juga peneliti di Chulalongkorn University, Bangkok sudah mengambil ribuan sampel kelelawar dan mendeteksi banyak jenis virus.
Benar saja, dia menemukan jenis virus Corona pada banyak sampel.
Namun mencengangkan, ada jenis virus lain yang berhasil ia dapatkan yakni Virus Nipah yang dapat menular kepada manusia. Celakanya belum ada vaksinnya.
Virus nipah berasal dari inang kelelawar buah dan hingga saat ini, virus yang disingkat dengan NiV.
Ternyata Virus Nipah telah menyebabkan kematian di antara 40-75 persen orang yang terinfeksi.
Gejala
Hampir sama seperti Covid-19, dikutip dari laman WHO, infeksi NiV pada manusia dapat menimbulkan gejala dan ada juga yang tidak bergejala.
Dampak paling parah disebutkan bisa berupa infeksi saluran pernapasan akut, kejang, ensefalitis yang fatal, hingga menyebabkan koma dalam waktu 24-48 jam.
Namun untuk gejala umumnya, orang yang terinfeksi virus ini biasanya akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
Demam,
Sakit kepala,
Nyeri otot,
Muntah,
Sakit tenggorokan.
Tidak berhenti di situ, ada pula gejala yang tidak umum yang dirasakan orang yang terinfeksi seperti:
Pusing,
Mengantuk,
Pneumonia atipikal,
Turunnya kesadaran,
Tanda-tanda neurologis.
Masa inkubasi
Sementara itu masa inkubasi atau waktu penularan hingga gejala muncul diyakini antara 4-14 hari, akan tetapi masa inkubasi virus di dalam tubuh berlangsung selama 45 hari.
Cara penularan
Belajar dari pengalaman wabah yang pernah terjadi di Malaysia, infeksi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi atau binatang yang sakit.
Transmisi virus berlangsung melalui paparan sekresi binatang tersebut kepada manusia.
Dalam wabah yang terjadi di Bangladesh dan India, transmisi berlangsung dari konsumsi buah-buahan atau produk buah yang terkontaminasi urin atau air liur kelelawar buah.
Pada kejadian wabah kali ini, penularan langsung dari manusia ke manusia juga dilaporkan sudah terjadi.
Penularan ini terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang sudah terpapar.
Cara pencegahan
Sebelumnya, virus ini pernah merebak pada tahun 1999 dan diketahui berasal dari peternakan babi, namun pernah juga berasal dari kelelawar buah.
Sementara itu salah satu cara pencegahan yang bisa diupayakan adalah dengan melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara rutin pada area-area yang dianggap rawan.
Jika wabah kembali dicurigai terjadi, maka hewan-hewan yang menjadi inangnya harus segera dikarantina atau dimusnahkan.
Tidak sekadar dimusnahkan, proses penguburan atau pembakarannya juga harus di bawah pengawasan ketat untuk mengurangi risiko penularan kepada manusia.
Sebelum infeksi terjadi pada manusia, membatasi pergerakan hewan dari satu peternakan ke peternakan lain juga bisa diupayakan agar virus tidak menyebar semakin luas.
Baca juga: Profil Ririn Ekawati, Istri Ibnu Jamil, Pernikahan Ketiga, Daftar Bisnis, Ada Balikpapan & Samarinda
Baca juga: Ada Solusi Bila Gagal Upload Foto, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 12 2021 di www.prakerja.go.id
Pengobatan
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, belum ada obat atau vaksin yang spesifik dapat digunakan untuk menangani infeksi virus nipah.
Jika ada orang yang teridentifikasi terpapar virus ini maka penanganan yang diberikan bisa berupa pemberian dukungan medis secara intensif.
Terutama untuk menangani gangguan pernapasan dan komplikasi neurologis yang mungkin terjadi.
(*)
Editor : Januar Alamijaya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Muncul Gejala Baru Virus Corona, Covid Tongue, Lidah Terasa Tak Nyaman, Ada Bercak, Mirip Sariawan, https://www.tribunnews.com/corona/2021/01/31/muncul-gejala-baru-virus-corona-covid-tongue-lidah-terasa-tak-nyaman-ada-bercak-mirip-sariawan?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Nipah: Gejala, Masa Inkubasi, Cara Penularan dan Pencegahannya"