Berita Nasional Terkini
Bukan Hanya Moeldoko, Nama Luhut Pandjaitan Juga Terseret Isu Kudeta AHY dari Ketum Partai Demokrat
Bukan hanya Moeldoko, nama Luhut Binsar Pandjaitan juga terseret isu kudeta AHY dari Ketum Partai Demokrat
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan hanya Moeldoko, nama Luhut Binsar Pandjaitan juga terseret isu kudeta AHY dari Ketum Partai Demokrat.
Kepala kantor Staf Presiden Moeldoko kembali angkat bicara soal namanya yang dikaitkan dengan upaya kudeta Partai Demokrat.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI ini juga sudah memberi klarifikasi atas tuduhan jajaran Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) kepadanya.
Tak hanya dirinya, Moeldoko juga membocorkan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pernah bertemu kelompok Partai Demokrat yang sama dengan dirinya.
Diketahui, AHY mengumumkan adanya upaya kudeta Partai Demokrat yang melibatkan kader, mantan kader, dan lingkaran Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Belakangan, lingkaran Jokowi yang dimaksud adalah Kepala KSP, Moeldoko.
• Aksi Terbaru Mensos Risma di Jakarta, Blusukan ke Tempat Pembuangan Sampah, Tawari Pemulung Lagi
Moeldoko pun mengaku pernah ditemui orang-orang yang dimaksud AHY dkk.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkapkan bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) pernah didatangi oleh sekelompok orang yang sama yang bertemu dengannya.
Moeldoko tidak mengungkapkan, siapa saja orang-orang tersebut.
Hanya saja, dia menyebut orang-orang tersebut menceritakan tentang persoalan Partai Demokrat.
"Pak LBP juga pernah cerita kepada saya,
"Saya juga pernah didatangi oleh mereka-mereka.
Ya saya juga sama"," ujar Moeldoko menirukan ucapan Luhut saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Jl Terusan Lembang, Rabu (3/2/2021).
"Tapi tidak ribet begitu.
Terus dibilangin (saya) mau jadi Presiden lah.
Ya enggak, enggak saja itu.
Kerjaan saya setumpuk begini, ngurusin yang tidak-tidak saja," lanjutnya.
Dia melanjutkan, apa yang terjadi di Partai Demokrat saat ini merupakan dinamika politik.
Menurutnya, hal itu biasa terjadi di dalam partai.
Dia mengatakan, pertemuannya dengan sejumlah orang tersebut hanya acara minum kopi bersama.
Tak hanya dilakukan di kediamannya, tetapi pertemuan pernah digelar di tempat lain.
Sehingga Moeldoko menilai pihak petinggi Partai Demokrat tidak perlu merasa khawatir.
"Dan saya siapa sih?
Dan Saya ini apa?
Wong biasa-biasa saja.
Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi," tuturnya.
• Terancam Hukuman Mati, Pengacara Bongkar Cara John Kei Tagih Nus Kei, Godfather Kena Pasal Berlapis
"Kenapa mesti takut dia?
Kenapa mesti menanggapi seperti itu?
Wong saya biasa-biasa saja," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, kemunculan nama Moeldoko sebagai orang yang diduga ingin mengambilalih kepemimpinan Partai Demokrat berawal dari pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AYH menyatakan, ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan AHY dalam konferensi pers melalui akun YouTube Agus Yudhoyono pada Senin (1/2/2021), usai mengadakan rapat pimpinan bersama jajaran Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat.
AHY menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam permasalahan tersebut.
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhomat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY.
AHY menuturkan, upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu ia ketahui setelah menerima laporan dari para kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, maupun cabang.
Setelah pernyataan AHY, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjawab teka-teki siapa sosok yang disebut dalam konferensi pers Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Senin (1/2/2021) siang.
• Update Kondisi Mejene Usai Kembali Dilanda Gempa, Bupati Langsung Lari, Mamuju, Polewali Terdampak
Pada Senin malam, Herzaky akhirnya angkat bicara terkait nama dari sosok tersebut.
Nama yang dimaksud adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan.
Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin malam.
Marzuki Alie Bereaksi
Nama politikus senior Partai Demokrat Marzuki Alie turut terseret disebut ikut mengkudeta Partai Demokrat dari AHY.
Menanggapi hal itu, Marzuki Alie tidak terima dituduh menjadi bagian kelompok yang ingin mengambil alih partai berlambang Mercy dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) secara paksa atau kudeta.
"Saya sudah WA (WhatsApp) ke Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), saya minta tolong dibuktikan.
Kalau tidak bisa buktikan, saya minta dia disanksi sesuai AD/ART partai," ujar Marzuki Ali saat dihubungi, Jakarta, Selasa (2//2/2021).
• Hubungan dengan Gerindra Merenggang? Wagub DKI Bocorkan Anies Baswedan Bertemu Prabowo Subianto
Menurutnya, tuduhan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan dan pihak lain kepada dirinya sebagai bagian kelompok ingin kudeta, tidak memiliki dasar dan bukti.
"Kalau dia bisa buktikan, ayo buktikan.
Tapi kalau tidak bisa buktikan, awas loh.
Kalau AHY nuduh saya tidak bisa buktikan, dia mundur dari Ketua Umum, kalau dia nyebut nama saya," ucap Marzuki Alie.
"Pak Syarief Hasan itu nyebut nama saya, buktikan.
Kalau saya tidak terlibat, mundur dia dari Demokrat," sambung Marzuki.
Marzuki Alie menyebut, Syarief Hasan kerap memfitnah dirinya sejak dulu dalam berbagai rapat internal Partai Demokrat.
Di mana saat itu dituduh akan melawan SBY selaku pimpinan partai.
"Saya diemin saja, karena dia mau mencari posisi, mau dapet jabatan.
Tapi sekarang fitnah saya, dia sampaikan ke publik, ini persoalan.
Ini bukan main-main, fitnah betul," kata mantan Ketua DPR itu.
Ia pun menegaskan, tidak pernah melakukan pertemuan dengan Kepala Staf kepresidenan Moeldoko untuk mengambil alih Demokrat dari AHY.
"Saya bertemu dengan pak Moeldoko dimana?
Saya telepon apa?
Kalau saya ngomong sama dia (Moeldoko), harus buktikan, kalau tidak bisa buktikan mundur loh," ucapnya.
• Tak Tinggal Diam, Moeldoko Bocorkan Luhut Pandjaitan Temui Kelompok Partai Demokrat, Bahas Hal Sama
Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkap orang-orang yang terlibat dalam upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bukan cuma Moeldoko, tapi juga Johnny Allen Marbun dan Marzuki Alie.
"Johny Alen Marbun, Max Sopacua, Marzuki Alie," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan saat dihubungi, Selasa (2/2/2021).
( TribunKaltim.co / Rafan Arif Dwinanto)
Artikel ini telah tayang dengan judul "Didatangi Orang-orang Berkeluh Kesah soal Demokrat, Moeldoko: Pak Luhut Juga Pernah", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/03/18355841/didatangi-orang-orang-berkeluh-kesah-soal-demokrat-moeldoko-pak-luhut-juga?page=2.
