Berita Nasional Terkini

Siapa Sesungguhnya Sosok Pak Lurah yang Disebut Andi Mallarangeng Restui Kudeta Partai Demokrat

Sejumlah pihak dituding terkait dengan upaya melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari ketua umum partai.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Andi Mallarangeng 

"Kedua pertemuan itu sama-sama membicarakan soal KLB. Moeldoko berencana untuk melakukan pertemuan dalam beberapa gelombang, hanya saja kader kadung melaporkan ini pada Ketum AHY," ujarnya.

Anies Baswedan Sudah Lama Ingin Dipinang PDIP, Berikut Sejumlah Faktanya

Video Sebelum Ayu Ting Ting Batal Menikah Jadi Sorotan, Ekspresi Adit Jayusman Diulas, Ada Ketakutan

Siapa sosok Pak Lurah?

Kali ini, ungkapan Pak Lurah kembali terlontar pada isu upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi Ketum Partai Demokrat.

Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko menjadi tertuduh dalam upaya kudeta tersebut.

Kader Partai Demokrat, Andi Mallarangeng pun membongkar modus mengundang DPC DPD agar mau menemui Moeldoko.

Diketahui, pertemuan antara Moeldoko dan para ketua DPC dan DPD Partai Demokrat berlangsung di salah satu hotel di Jakarta.

Belakangan, Moeldoko mengakui dirinya diundang ke hotel tersebut untuk menemui beberapa kader Partai Demokrat.

Selain itu, Andi Mallarangeng juga mengungkapkan ada kode Pak Lurah yang terkuak dalam pertemuan tersebut.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dituding oleh pihak Demokrat ingin mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat secara paksa.

Dalam melangsungkan rencananya, Moeldoko dituduh telah mengundang sejumlah DPD, DPC, hingga DPP Partai Demokrat untuk bertemu di Jakarta mendiskusikan Kongres Luar Biasa (KLB).

Pihak Demokrat menganggap apa yang dilakukan oleh Moeldoko yang merupakan seorang pejabat pemerintahan, mencerminkan era Orde Baru dulu dimana pemerintah mengintervensi partai-partai politik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng dalam acara SAPA INDONESIA MALAM, Rabu (3/2/2021).

Ia mengatakan dari ratusan DPD dan DPC yang diundang ke Jakarta, yang akhirnya datang hanya sembilan orang plus satu orang dari DPP.

"Yang ditelepon ada banyak tapi yang datang kalau tidak salah cuma sembilan orang," kata Andi. Andi mengatakan, para kader Demokrat yang datang tidak mengetahui jika di sana akan membicarakan soal KLB.

"Datang karena diiming-imingi mau dapat bantuan untuk penyaluran bencana, dan Covid, termasuk juga krisis ekonomi dan sebagainya," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved