Berita Samarinda Terkini
Keluarga Larung Sesajen, ABK Klotok Hilang di Mahakam Saat Kepergok Polisi Jarah Tongkang Batu Bara
Sesajen yang dilarungkan berupa telur, buah pinang dan daun siri. Sesajen itu ditaruh di atas tampi kemudian dihanyutkan di sungai.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
SAMARINDA,TRIBUN - Pihak keluarga Ali (35) dan Marwan (30) yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam datang dengan wajah sedih ke pinggir Sungai Mahakam di permukiman Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (10/2/2021).
Mereka membawa sesajen dan melarungkannya ke sungai terpanjang kedua di Indoesia itu. Cara itu ditempuh dengan harapan jasad korban bisa segera ditemukan. Dua anggota keluarga itu adalah bagia dari enam anak buah kapal (ABK) KM Jaya Setia yang terjun ke Mahakam saat aksi mereka menjarah tongkang bermuatan batu bara kepergok oleh polisi.
Sumarni (47), perwakilan pihak keluarga mengatakan, upaya yang dilakukan oleh keluarga hanya sebuah harapan agar segera ditemukannya kedua korban tenggelam.
Sesajen yang dilarungkan berupa telur, buah pinang dan daun siri. Sesajen itu ditaruh di atas tampi kemudian dihanyutkan di sungai.
"Ya, ini sebagai syaratnya saja, tetapi untuk hidup dan matinya itu Tuhan yang menentukan, dan ini hanya adat saja," ucapnya sembari melarungkan sesajen di sungai hari ini.
"Kalau memang masih hidup alhamdullilah, tetapi kalau ditemukan meninggal kami ikhlas. Yang penting bisa segera ditemukan," imbuhnya.
Terpisah pihak Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda yang menerima laporan segera menuju ke TKP dan mengumpul data serta informasi.
Terlihat Basarnas juga menyisir disekitar area Last Known Position (LKP) atau titik terakhir korban tenggelam, sebelum menutup operasi SAR pada hari ini.
"Dapat kami laporkan, pelaksanaan operasi SAR. Empat orang dinyatakan selamat, dua orang masih dalam pencarian," tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim-Kaltara (Kaltimtara) Melkianus Kotta.
Jarah Batu Bara

Ali dan Marwan adalah dua dari enam ABK kapal klotok KM Jaya Setia yang terpaksa terjun di Sungai Mahakam saat kepergok polisi tengah menjarah togkang (ponton) bermuatan batu bara yang tengah berlayar ditarik oleh sebuah tug boat di Sungai Mahakam Samarinda, Rabu (10/2/2021).
Akibat aksi nekat itu, dua ABK itu -- termasuk juru mudi (juragan) kapal -- masih dalam pencarian. Berdasar pengakuan saksi ABK yang behasil menyelamatkan diri, Arif (3), terjun ke sungai bukanlah keinginan mereka. Tapi atas perintah polisi yang memergoki mereka.
Suang itu, sekitar pukul 11.30 Wita, kapal klotokKM Jaya Setia diam-diam tengah menempel tongkang tersebut guna menjarah atau mencuri sedikit batu bara yang dimuatnya. Cara seperti itu biasa dipakai untuk mencuri butiran emas hitam di atas tongkang yang sedang berlayar di atas Mahakam.
Para ABK menggunakan alat secara manual seperti cangkul dan sekop. Namun saat melintasi kawasan Palaran, mendadak datang Satuan Polisi Air Polresta Samarinda. Mereka tiga orang polisi mendekati dengan speed boat. Bersenjata dan pakaian seragam lengkap.
Kapal beranggotakan Marwan, Amir, Iwan, Arif dan Firman dan seorang juru mudi (juragan) Ali.
