News Video
NEWS VIDEO Jumlah Pengunjung Berkurang, Pengelola Klenteng Tiadakan Barongsai dan Doa Bersama
Perayaan Imlek 2021 yang jatuh pada Jumat, 12 Februari 2021 ini memang berbeda dari hari raya tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Heriani AM | Editor: Wahyu Triono
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perayaan Imlek 2021 yang jatuh pada Jumat, 12 Februari 2021 ini memang berbeda dari hari raya tahun-tahun sebelumnya.
Masyarakat ‘dipaksa’ meresapi makna Imlek 2021 secara sederhana bersama orang-orang terdekat.
Hal-hal kecil yang biasanya tak terlihat kini mulai harus disyukuri, terutama pada Imlek 2021 yang dirayakan saat pandemi Covid-19.
Di tahun ini tidak ada hingar bingar perayaan Imlek yang megah, mewah, dan cenderung ramai.
• NEWS VIDEO Imlek 2021, Hotel Mercure Samarinda Sediakan 17 Menu Khas Tionghoa
Klenteng Guang De Mio atau Satria Dharma Balikpapan merupakan satu-satunya klenteng yang ada di kota Minyak.
Mengikuti anjuran pemerintah, pengelola ikut membatasi kapasitas sesuai protokol kesehatan.
Pukul 12 malam sebelum hari H pergantian tahun baru Cina, klenteng umumnya sudah dipadati jamaah.
Kondisi ini berlanjut hingga keesokan harinya. Namun situasi familiar itu tak nampak di tahun Kerbau Logam ini.
Hanya ditemui beberapa jamaah yang datang.
• NEWS VIDEO Kelenteng Thien Le Kong Samarinda, Rayakan Imlek dengan Penuh Kesederhaaan
"Perbedaannya jauh sekali. Meski begitu kita tetap melayani. Jumlahnya kita batasi maksimal 50 persen dari kapasitas biasanya. Kalau kira-kira melebihi kapasitas biasanya, kita tahan," ujar Ketua Klenteng Guang De Mio, Hindro Arie Wijaya, Jumat (12/2/2021).
Pengelola mengatur sistem bergiliran.
Mengantisipasi jika terjadi lonjakan massa.
Protokoler di Klenteng, umumnya sama di lokasi publik lain.
Yakni mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
• NEWS VIDEO Apa Makna Kerbau Logam di Tahun Baru Imlek 2021? Ini Penjelasannya
Pertunjukan barongsai yang identik dengan perayaan Imlek, juga gelaran doa bersama pun ditiadakan.