News Video

NEWS VIDEO Kebakaran Kapal di Samarinda - Datangi TKP Cari Keponakan, Waluyo: Dia Bagian Ngelas

Menurut Waluyo, kepnonakannya bekerja sebagai tukang las yang memang secara khusus melakukan perbaikan bagian kapal besi di galangan.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pihak keluarga yang diduga menjadi korban dalam insiden terbakarnya dua kapal ponton di galangan kapal PT Barokah Galangan Perkasa pada Kamis (11/2/2020) pukul 15.15 Wita, masih harap-harap cemas.

Seperti  diungkapkan Waluyo (48) ,yang mengaku memiliki keponakan yang bekerja di lokasi tersebut. 

Keponakannya bernama Suwardi yang berusia sekitar 30-tahunan. 

Menurut Waluyo, Suwardi bekerja sebagai tukang las yang memang secara khusus melakukan repairing atau memperbaiki bagian kapal besi di galangan kapal.

"Suwardi (keponakannya) di situ bagiannya ngelas, saat ini belum didapatkan (belum pulang ke rumah). Kita belum dapatkan informasi dari pihak perusahaan. Makanya kami ke sini mencari informasi," sebut Waluyo, saat ditemui di sebuah dermaga kapal tradisional sekitar TKP kebakaran, Jumat (12/2/2021) dini hari.

Kapal Terbakar di Galangan PT. Barokah Perkasa, Rudi Masud: Penyebabnya Belum Diketahui

Tiga Pekerja Masih Dicari, Dikabarkan Menghilang Usai Insiden Kebakaran Kapal di Samarinda

TERBAKAR - Kebakaran hebat terjadi di galangan kapal, kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
TERBAKAR - Kebakaran hebat terjadi di galangan kapal, kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. (TTIBUNKALTIM/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Dermaga tersebut juga berada di kawasan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar 500 meter dari tempat terbakarnya kapal ponton pengangkut bahan bahar minyak.

Waluyo yang sudah memastikan keponakannya tersebut bekerja di galangan itu pun semakin cemas.

Ia mengaku mendapat kabar dari media sosial yang mengabarkan bahwa terjadi insiden kebakaran di galangan kapal tempat keponakannya bekerja, bahkan ledakan yang terekam kamera ponsel netizen membuatnya semakin khawatir akan kondisi Suwardi.

"Belum ada, belum ada (dari perusahaan mengabarkan). (Sudah pastikan) Suwardi memang kerja di situ, kabarnya ya tau dari media sosial aja, tapi memang sampai malam ini belum pulang," tegas Waluyo, yang datang dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ia menyatakan begitu datang, langsung menuju ke dermaga Pulau Atas tersebut.

Ia dengan kebingungan bertanya pada warga setempat terkait insiden yang terjadi.

Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, sembari mencari informasi untuk bisa bertemu dengan pihak perusahaan.

"Yang saya tahu Suwardi saja, nggak tahu kalau yang lain, satu-satunya yang saya tahu bekerja di sana hanya keluarga saya (Suwardi)," ucapnya lirih.

Saat ditanya berap lama keponakannya bekerja disana, ia tak bisa memastikan.

"Saya kurang paham itu berapa tahun, yang jelas sudah bertahun-tahun, sudah lama disana (bekerja digalangan)," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved