Berita Nasional Terkini

Kompol Yuni Purwanti Terlibat Narkoba, Mabes Polri Bicara Hukuman Mati, IPW Sebut Tantangan Kapolri

Kompol Yuni Purwanti ditangkap Propam dari Mabes Polri dan Polda Jabar. Bersama 11 anggotanya Kompol Yuni Purwanti terlibat kasus Narkoba.

Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Kompol Yuni Purwanti saat gelar perkara di Polsek Sukasari, Selasa (14/1/2020). 

Di sisi lain, kata Argo ke depan pihaknya akan mengevaluasi pencegahan internal terkait kasus narkoba tersebut.

Polri menegaskan akan menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah agar membuat efek jera.

"Pencegahan internal dan tindak tegas kalau ada kesalahan," tegasnya.

Baca juga: Dikenal Pemburu Pemakai dan Dikagumi Warga, Apa yang Bikin Kompol Yuni Purwanti Konsumsi Narkoba?

Baca juga: Lengkap Biodata Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Diduga Terlibat Pesta Narkoba di Bandung

Kasus Polisi Terlibat Narkoba Dianggap Pukulan Telak bagi Polri

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) juga ikut menyoroti Kompol Yuni Purwanti Kusuma yang terjerat narkoba.

Menurut IPW, apa yang dilakukan Kapolsek wanita di Bandung itu adalah tantangan bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, narkoba bukan hal main-main lagi.

"Ini sudah menggerogoti jantung kepolisian di mana seorang Kapolsek perempuan tega-teganya memimpin anak buahnya untuk narkoba bareng," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangannya, Kamis (18/2/2021).

Bagaimana pun kasus yang sangat memalukan ini, dikatakan Neta, merupakan pukulan telak bagi Polri, khususnya bagi Kapolri yang baru.

"Maka itu, kasus ini agar ini diusut tuntas agar diketahui apakah ke-12 polisi itu merupakan bagian dari sindikat narkoba di Jawa barat atau hanya sekadar pemakai."

"Tapi mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat," katanya.

Neta berharap dalam proses di pengadilan, ke-12 polisi itu dijatuhi vonis hukuman mati.

Hal itu karena sudah mempermalukan institusi Polri dan mencederai rasa keadilan publik.

Menurutnya, saat ini anggota Polri sangat rawan terlibat narkoba, bahkan kerap menjadi incara para bandar untuk memanfaatkannya, baik sebagai backing maupun sebagai pengedar atau pemakai.

"Sebab itu, dari tahun ke tahun jumlah polisi yang terlibat narkoba terus bertambah."

"Hal ini dikarenakan uang yang didapat dari peredaran narkoba adalah dana segar yang gurih dan para bandar tak segan-segan memberikan dana segar itu untuk oknum polisi asal bisnisnya lancar," kata Neta.

Baca juga: Jelang Derby della Madonnina Liga Italia, Inter Ejek AC Milan di Medsos, Hanya Ada 1 Raksasa: Lukaku

Baca juga: Paket Komplit Gibran Jadi Wali Kota Solo, 3 Modal Tak Dimiliki Kepala Daerah Lain, Efek Anak Jokowi?

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved