Kisruh Dua Figur Penting di Tataran Elit Partai Berkarya tak Disoal Ketua DPC Bontang

TRIBUNKALTIM.CO BONTANG - Kisruh internal Partai Berkarya Pusat yang berujung pencabutan SK Kemenkumham dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, tak berdampak banyak ke pengurus daerah.

Hal itu diungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bontang, Abdul Hakim saat dikonfirmasi, Jumat (19/02/2021).

Bahkan ia mengatakan tak ingin mengambil pusing dari kisruh antar dua figur penting di dalam tubuh Partai Berkarya.

"Saya enggak berani komentar banyak ini," ujarnya.

Baca juga: Rusaknya Lampu Pengatur Lalu Lintas Simpang Bontang Kuala Kerap Menelan Korban

Baca juga: Disdikbud Bontang Jadwalkan Ujian Try Out SD, Mulai dari Akhir Februari hingga Maret 2021

Katanya, konflik di jajaran pusat itu tak berpengaruh apapun di tingkat kota, khususnya di Bontang.

DPC Bontang mengklaim berada di posisi imparsial atau tidak berpihak ke pihak manapun.

Melihat posisi Tommy Soeharto dan Muchdi PR, adalah figur yang memiliki pengaruh besar di tararan elit pengurus.

Pihaknya bahkan cenderung enggan ambil pusing siapa pun yang memegang pucuk pimpinan Berkarya.

DPC Bontang hanya akan menunggu dan mendukung kepemimpinan yang sah berdasarkan hukum.

Ia juga menambahkan akan mengembalikan ke DPP, apakah DPC Bontang masih diterima, atau didepak.

"Kami tidak terlalu ambil pusing. Kalau kami nanti diterima, kami dukung. Kalau tidak, yah tidak apa-apa," tandasnya.

Diketahui, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto mengalahkan Muchdi PR dalam memperebutkan kursi Ketum Partai Berkarya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Dalam putusan itu, PTUN Jakarta mencabut SK Kemenkum HAM yang memutuskan Muchdi PR sebagai Ketum Partai Berkarya.

Penulis: Ismail Usman / Editor: Adhinata Kusuma