Berita Bontang Terkini
Rusaknya Lampu Pengatur Lalu Lintas Simpang Bontang Kuala Kerap Menelan Korban
Traffic light atau lampu pengatur lalu lintas yang rusak di Simpang Empat Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Traffic light atau lampu pengatur lalu lintas yang rusak di Simpang Empat Bontang Kuala, Kota Bontang, Kalimantan Timur mendapat sorotan ketua DPRD Bontang.
Ia meminta agar instasi terkait yakni Dinas Perhubungan Kota Bontang untuk segara memperbaiki Traffic light yang sudah tidak berfungsi hampir sebulan lamanya.
Jika alasanya karena persoalan anggaran, harusnya Dishub memberi solusi agar tidak membahayakan pengendara yang melintas disana.
"Dinas terkait segera meninjau langsung dilapangan. Minimal kasi rambu penanda. Apalagi disana itu tidak petugas yang berjaga," ungkap Ketua DPRD Bontang, Andi Faiz Hasdam, Jumat (19/2/2021).
Baca Juga: Evaluasi PPKM Mikro di Balikpapan, Kelurahan Inventarisir Kebutuhan Posko Covid-19 Tingkat RT
Ia juga mengungkapkan, jika saat ini Komisi III DPRD telah menjadwal untuk melakukan rapat koordinasi dengan Dishub untuk membahas persoalan tersebut.
"Harus segara dilanjuti, jangan tunggu ada yang meninggal dunia baru mau gerak. Disana itu sudah korban yang jatuh loh," pungkasnya.
Sementara, Fajri warga Bontang mengaku perna menjadi korban tabrak lari saat melintas di Simpang Bontang.
Ia bercerita, malam sekira pukul 23.00 Wita, Kamis (18/02/2021) kemarin, ia ditabrak oleh satu pengendara tak dikenal saat hendak melintas dari dari arah Jalan Awang Long, ingin menuju Jalan DI. Panjaitan.
Baca Juga: PPKM Mikro di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi: Kelonggaran, Jangan Sampai Kerumunan Menjadi-jadi
"Pengendara yang nabrak kabur. Orangnya laju dari arah Pendopo Walikota, mungkin karena dia liat tidak ada lampu merah makanya ngebut dia," tuturnya.
Ia pun berharap, agar pemerintah segara melakukan perbaikan karena bisa membahayakn pengendara. Khusus di malam hari.
"Kalau malam gelap mas. Jadi bahaya," pungkasnya.
Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo