Berita Balikpapan Terkini
Catat 15 Kasus Sejak Awal Tahun, DP3AKB Beber Faktor Penyebab Pencabulan di Balikpapan Tinggi
Kasus kekerasan pencabulan terhadap perempuan dan anak di Kota Balikpapan cukup tinggi.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kasus kekerasan pencabulan terhadap perempuan dan anak di Kota Balikpapan cukup tinggi.
Hal tersebut berdasar Data Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
Baca juga: Akhirnya Hasil Tes DNA Buat Wanita yang Hamil Akibat Masuk Angin Tak Bisa Mengelak, Ada Temuan KUA
Kepala DP3AKB Kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih mengatakan ada 15 kasus terjadi sejak awal tahun sampai sekarang.
Data kasus kekerasan tersebut merupakan laporan yang diterima dan tengah ditangani.
“Tahun ini ada 15 yang kekerasan pencabulan. 15 kasus itu ada limpahan yang tahun lalu, masih terdata di kami. Kan ada yang belum tuntas,” ujarnya, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Hasil Liga Italia, AC Milan Dibantai Inter Milan, Lautaro Martinez jadi Pembeda
Sementara itu, di tahun 2020 lalu, angka kasus kekerasan pencabulan juga cukup tinggi, tercatat ada 45 kasus.
Terbanyak di kecamatan Balikpapan Selatan. Ironisnya, rata-rata pelaku kekerasan merupakan keluarga terdekat, khususnya pada anak.
"Kasus kekerasan berupa pencabulan ini menyebar hampir di enam kecamatan dan terbanyak itu di Kecamatan Balikpapan Selatan,” katanya.
Baca juga: Prediksi Peruntungan Shio Senin 22 Februari 2021 Shio Kambing Energi Beruntung, Shio Anjing Kompromi
Baca juga: Program Pengganti BLT BPJS Kini Dapat Rp 3,5 juta, Siapkan Syarat dan Daftar Secara Online
Namun ada juga dilakukan oleh teman dekat (laki-laki) atau pacar sendiri. Hal itu terjadi karena dasar suka sama suka.
Sehingga perlu ada pendampingan dari orang tua untuk menjelaskan. Meski anak tersebut mengetahui bahwa itu dilarang.
“Sebenarnya dia sudah mengerti juga, tentunya orangtua harus membekali anak-anaknya," tuturnya.