Berita Nasional Terkini
Tak Banyak Omong jadi Menteri, Prabowo Subianto Diunggulkan di Pilpres 2024, Tengok Sikap Gerindra
Tak banyak omong jadi menteri, Prabowo Subianto diunggulkan di Pilpres 2024, tengok sikap Partai Gerindra.
TRIBUNKALTIM.CO – Elektabilitas Prabowo Subianto paling tinggi saat ini.
Berbagai Lembaga Survei mulai membaca peluang dan peta politik Pilpres 2024.
Bahkan apabila Pilpres digelar saat ini, persentasi kemenangan Prabowo Subianto jauh melangkahi beberapa tokoh yang masuk dalam bursa capres 2024.
Misal dalam survei LSI, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.
Elektabilitas Prabowo berada di angka 22,5 persen.
Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki tingkat elektabilitas tertinggi disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabilitas 10,6 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 10,2 persen.
Namun, saat dimintai tanggapan kepartaian, Partai Gerindra seakan tak mau bicara banyak soal Pilpres 2024.
Mereka lebih memilih fokus membantu kerja-kerja Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Selain itu kerja para kader partai yang duduk di parlemen baik di tingkat kota hingga nasional.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Terbaik jadi Pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, Disusul Menteri Baru
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburonkhman mengatakan, partainya belum memperhitungkan peluang Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk maju pada kontestasi Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Habiburonkhman menyusul hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Menurut Habiburonkhman Partai Gerindra masih ingin memfokuskan diri untuk membantu kinerja Prabowo sebagai Menhan dan para kader di DPR.
“Pemilu 2024 masih lama kami belum menghitung-hitung peluang Pak Prabowo maju sebagai capres, kami lebih memilih berkonsentrasi menyukseskan Pak Prabowo di kementerian dan para anggota dewan di Parlemen,” ujar Habiburonkhman dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Ia melanjutkan, hasil survei yang dilakukan LSI sebagai apresiasi masyarakat pada sosok Prabowo.
Meski tidak banyak muncul di media massa, Habiburonkhman menilai, tingkat elektabilitas Prabowo tinggi karena kerja kerasnya sebagai Menteri Pertahanan.
“Meskipun Pak Prabowo tidak banyak berpolemik di media, tapi rakyat tahu bahwa beliau kerja keras melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara di posisi Menhan,” pungkasnya.
Baca juga: Usai Kalah 2 Kali dari Jokowi, Prabowo Subianto Bisa Menang Pilpres, Unggul Jauh dari Capres Lain
Adapun dalam survei LSI tersebut Ganjar Pranowo menempati urutan kedua tertinggi setelah Prabowo.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat mengatakan pilihan terbuka untuk semua kader PDIP untuk menjadi Capres di Pemilu 2024 nanti.
Djarot menyebut penentuan calon presiden dari PDI-P tidak bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum pemilu dimulai, karena memerlukan waktu dan posisi yang tepat.
“Kita akan tunggu bagaimana ini, tergantung dari Pak Ganjar juga, bagaimana dia bisa meningkatkan elektabiltasnya dan teman-teman di PDI Perjuangan maupun dari luar juga bisa,” sebut Djarot.
Baca juga: Geser Ganjar Pranowo, Refly Harun Bocorkan Penyebab Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Tak Bela Jokowi
Hasil Survei Capres Prabowo Subianto Tertinggi
Pilpres 2024 masih 3 tahun lagi, namun bursa calon presiden alias capres sudah dimulai sejak kini.
Nama-nama tokoh politik mewarnai sejumlah hasil riset lembaga survei Indonesia.
Terbaru, survei Parameter Politik Indonesia menguji peta kompetisi calon presiden masa depan.
Dari hasil survei mereka ditarik kesimpulan bahwa capres berlatar belakang militer bila disandingkan dengan calon wakil presiden berlatar belakang sipil, lebih disukai publik.
Nama Prabowo Subianto tetap berada di peringkat teratas dari sekian banyak nama yang masuk dalam bursa capres 2024.
Posisi sosok militer TNI tersebut belum tergoyahkan, Prabowo kokoh di puncak elektabilitas tertinggi.
Elektabilitasnya tak goyang kendati saat ini memutuskan menjadi pembantu pemerintahan Jokowi sebagai Meneteri Pertahanan.
Namun, ada dua nama tokoh yang diam-diam menguntit Prabowo Subianto dari kalangan militer.
Adalah dua mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko yang pelan tapi pasti elektoral keduanya meningkat.
Baca juga: Zaskia Gotik Protes Kelakuan Sirajuddin Mahmud di Lapangan, Bunda Arsila Ingatkan tentang Perut
Dari survei terhadap 1.200 responden, sedikitnya 30,2 persen responden memilih militer-sipil untuk menjadi capres-cawapres di Pilpres 2024.
Sedangkan, kombinasi pasangan sipil dan sipil sebesar 26,1 persen, diikuti dengan kombinasi sipil-militer 18,6 persen, dan militer-militer 11,1 persen.
"Kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik 30,2 persen dibanding sipil-sipil 26,1 persen," kata Direktur Eksekutif Paramater Politik Adi Prayitno dalam rilisnya, Minggu (21/2/2021).
Survei ini mengungkapkan dari 10 nama yang disodorkan, hasilnya menempatkan Prabowo menempati posisi teratas dengan 23,1 persen, disusul Anies Baswedan 15,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo 14,9 persen, Ridwan Kamil 6,8 persen, Tri Rismaharini 6,5 persen, AHY 6,3 persen, Sandiaga Uno 4,0 persen, Jusuf Kalla 3,9 persen, Abdul Shomad 3,7 persen dan Gatot Nurmantyo 3,5 persen.
Sekadar mengingatkan survei ini tidak memasukkan nama Joko Widodo.
Adi menuturkan, Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten.
"Baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," kata Adi.
Baca juga: Makin Panas! Sosok Pendiri Bongkar Boroknya Pemilihan AHY, Nilai Demokrat jadi Partai Keluarga SBY
Sementara figur militer lain yaitu Gatot Nurmantyo dan Moeldoko, masih berat bila berhadapan dengan Prabowo.
Tapi, Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinilai relatif stabil meski elektabilitasnya cenderung stagnan dan tercecer dari calon lain.
Survei Paramater Politik dilakukan pada tanggal 3 hingga 8 Februari dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Survei LSI, Gerindra: Kami Belum Menghitung Peluang Pak Prabowo...", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/22/22052991/tanggapi-survei-lsi-gerindra-kami-belum-menghitung-peluang-pak-prabowo.