Tahun Baru Imlek
Cap Go Meh 2021 - Fakta Menarik Penutup Perayaan Tahun Baru Imlek, Beda Cap Go Meh Zaman Dulu
Cap Go Meh 2021, berikut fakta menarik penutup perayaan Tahun Baru Imlek serta bedanya dengan Cap Go Meh zaman dulu.
Cap Go Meh diprediksi sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu.
Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi- 25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.
Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang.
Dari sini mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera.
Pada zaman pemerintahan Kaisar Tong Jwee Cong tahun 710 – 712 Masehi, Cap Go Meh dirayakan secara besar-besaran dengan pendirian pohon setinggi 100 kaki yang diperintahkan oleh kaisar.
Pada pohon tersebut, lilin yang ditaruh di dalam gelas akan dipasang sebanyak kurang lebih 50.000 buah untuk menerangi pohon yang diberi nama Go San.
Selama perayaan Cap Go Meh, kaisar akan memperbolehkan rakyatnya untuk mendekati istana.
Namun pada hari-hari biasa, masyarakat tidak boleh mendekati istana.
Tidak hanya itu, istana akan dijaga dengan sangat ketat.
Dalam merayakan Cap Go Meh, biasanya para masyarakat akan memadati halaman instana dan membawa lentera yang dinamakan Kie An Po Siu Teng yang berarti “Datang untuk mohon berkah selamat dan panjang umur”.
Meski begitu, perayaan hanya didatangi oleh mereka yang tidak sedang dalam keadaan berkabung karena ada bagian dari keluarganya yang meninggal.
Tulisan yang menghiasi rumah saat Cap Go Meh
Tidak hanya merayakannya di istana, masyarakat Tionghoa zaman dulu juga merayakan Cap Go Meh di rumah mereka yang telah dihiasi oleh tulisan.
Beberapa di antaranya adalah “Siang Goan Thian Koan Su Hok” yang berarti “Roh Yang Memerintah Bumi dan Langit Memberi Rezeki dan Keberuntungan”.
Selanjutnya ada tulisan “Kie Ku Hap Ke Peng An” yang dipasang di sisi kiri dan kanan pintu yang memiliki arti “Memohon dan Berharap Seisi Rumah Selamat”.