Berita Nasional Terkini

Tak Hanya Covid-19, WHO Sebut Daftar 9 Virus dan Penyakit Berbahaya yang Mengancam Dunia

Covid-19 adalah salah satu dari daftar penyakit tingkat atas, termasuk pula Ebola, virus Zika, dan Penyakit X.

Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi. Petugas saat menyiapkan vaksinasi Covid-19 dosis dua kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Gayungan, Minggu (14/2/2021). Epidemiolog meminta Pemerintah setop Vaksin Nusantara yang diinisiasi Terawan, ada dua catatan. 

Sebagian besar Eropa utara diyakini terancam karena nyamuk Aedes berpindah dari Afrika.

Ada kekhawatiran khusus bagi wanita hamil karena penyakit ini ditularkan dari ibu ke janinnya, serta melalui hubungan seksual atau transfusi darah.

Belum ada vaksin yang tersedia untuk pencegahan atau pengobatan infeksi virus Zika.

Gejala umumnya ringan termasuk demam, ruam, konjungtivitis, nyeri otot dan sendi, malaise, dan sakit kepala.

Tetapi infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan mikrosefali - di mana kepala bayi kecil, dan kelainan bawaan lainnya pada janin yang sedang berkembang dan bayi baru lahir.

4. MERS and SARS

WHO menulis kedua penyakit ini bersama-sama dalam daftar.

Middle East respiratory syndrome atau MERS adalah virus yang ditularkan ke manusia dari unta yang terinfeksi.

Penyakit parah dapat menyebabkan gagal napas yang membutuhkan ventilator dan dukungan di unit perawatan intensif.

Virus ini tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan orang dengan penyakit kronis.

Sekitar 35 persen pasien dengan MERS-CoV telah meninggal.

Sementara itu, severe acute respiratory syndrome atau SARS, sementara itu, adalah penyakit pernapasan virus yang disebabkan oleh virus corona terkait SARS.

SARS pertama kali diidentifikasi pada akhir Februari 2003 saat wabah yang muncul di China dan menyebar ke empat negara lain.

SARS adalah virus yang menyebar melalui udara dan dapat menyebar melalui tetesan kecil air liur dengan cara yang mirip dengan Covid-19.

Gejala pertama penyakit ini umumnya demam yang berujung pada batuk kering. Dalam 10 hingga 20 persen kasus, penyakit pernapasan cukup parah sehingga memerlukan intubasi dan ventilasi mekanis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved