Berita Nasional Terkini

Kakek Tuna Rungu Pemilik Uang Berkarung-karung Ternyata Pernah Dirampok Sampai Digorok Lehernya

Pria berusia 81 tahun bernama Payuri itu diketahui menyimpan berkarung-karang uang di rumahnya.

instagram makassar info
Payuri, kakek tuna netra yang simpan uang 6 karung di rumahnya 

"Usai kejadian itu, Pak Biok semakin hati-hati. Uangnya disembunyikan di rumah di berbagai tempat. Ada di balik kain, di bawah tempat tidur, di dalam kaleng, dalam karung dan lainnya," kata Musleniyetti.

Kemudian rumahnya digembok dengan empat kunci sehingga orang akan kesulitan masuk ke rumahnya.

"Saat kita mengumpulkan uangnya, ada 9 karung yang kita temukan. Saat ini dihitung sudah Rp 174 juta lebih dan masih ada 2 karung lagi yang tersisa. Sedangkan uang yang tidak laku ada 1 karung," kata Musleniyetti.

Baca juga: Viral! Sosok Kakek Biyok di Payakumbuh yang Punya Uang Berkarung-karung, Terkuak Asal Usul Uang

Baca juga: Terbongkar Asal Usul Uang Berkarung-karung Milik Kakek Tuna Rungu, 8 Orang tak Sanggup Menghitung

Awal cerita

Sebelumnya diberitakan, kakek tunarungu di Payakumbuh, Sumatera Barat, Payuri (81) yang biasa dipanggil Pak Biok viral di media sosial.

Kakek ini menyimpan uang hasil pekerjaannya mencuci piring di setiap pesta pernikahan yang ada di Payakumbuh dan sekitarnya.

Uniknya, uang yang mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 itu disimpan di dalam karung ukuran 50 kilogram.

Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti menyebutkan awalnya kakek tersebut viral di media sosial karena kurang perhatian.

Namun saat dicek ke rumah yang bersangkutan, ternyata Biok memiliki uang satu karung yang disimpannya.

"Katanya kurang perhatian. Ketika dicek ke rumahnya, ternyata dia punya uang satu karung," kata Musleniyetti yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Karena tidak ingin terjadi kejahatan, Musleniyetti menyarankan agar uang tersebut disimpan di bank.

Uang satu karung tersebut akhirnya dihitung. Butuh dua hari dengan 12 orang yang menghitungnya.

"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama dua hari," kata Musleniyetti.

Menurut Musleniyetti, Biok memiliki sifat kerja keras. Biok mengumpulkan uang tersebut bertahun-tahun dengan menjadi pencuci piring di pesta pernikahan.

Dari uang yang disimpan Biok ternyata ada yang sudah tidak laku lagi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved