Berita Balikpapan Terkini
Pangdam VI Mulawarman Kunjungi Tiga Pos Perbatasan RI-Malaysia di Sektor Barat
Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Heri Wiranto bersama jajaran melaksanakan kunjungan kerja ke tiga pos yang berada di perbatasan sektor barat antara
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Heri Wiranto bersama jajaran melaksanakan kunjungan kerja ke tiga pos yang berada di perbatasan sektor barat antara Indonesia dan Malaysia pada Senin (1/3/2021) dan Selasa (2/3/2021) silam.
Perbatasan di sektor barat tersebut meliputi Pos Komando Taktis (Kotis) Long Bagun, Pos U444 dan Pos Long Ampuh Malinau.
Kemudian kunjungan ditutup dengan kunjungan ke Kutai Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Mayjen TNI Heri didampingi oleh sejumlah jajaran seperti Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Suratno, Asintel, Kolonel Inf. Nyamin, Aslog, Kolonel Inf. Yasa Susana, Waasops, Letkol Inf. Teguh Wiratama dan dua alumnus Lemhannas PPSA XXI, Putut Prabantoro serta Caturida Meiwanto Doktoralina.
Hari pertama, Senin (1/3/2021), rombongan kunjungan kerja berangkat dari Kota Balikpapan menuju Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

Perjalanan tersebut menembus jarak 274,466 kilometer yang ditempuh dengan durasi 1 jam 40 menit.
Sesampainya di Long Bagun, Mayjen TNI Heri dan rombongan disambut oleh Ketua Adat Dayak Kenyah Balan Tingai, Sekda Kabupaten Long Bagun Stephanus Madang dan para tokoh masyarakat setempat.
Di mana sambutan kehormatan dilakukan dengan pemberian perhiasan dan gelang khas suku dayak.
Kemudian rombongan dari Mayjen TNI Heri Wiranto juga menemui pasukan Kotis Long Bagun yang memiliki kekuatan setidaknya 90 orang.
Di hadapan jumlah kekuatan tersebut, Mayjen TNI Heri Wiranto memberikan kembali semangat untuk menjalani tugas.
Melalui sambutannya, Mayjen TNI Heri Wiranto menegaskan tiga hal serupa pusaka yang mesti digunakan sebaik mungkin oleh para prajurit, yakni Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib Prajurit.
"Sebagai tentara, tiga pusaka tersebut harus terus dipegang di manapun bekerja. Pusaka ini tidak boleh dilupakan, tidak boleh dilepaskan dan tidak boleh digunakan secara ceroboh," ujar Mayjen TNI Heri Wiranto.
Menurutnya, aplikasi ketiga hal tersebut pada akhirnya mewujudkan pengabdian tanpa lelah kepada negara, bangsa dan masyarakat.
Sehingga untuk menerapkannya, perlu kerja sama yang baik dengan masyarakat setempat dan tidak membangun konflik di tengahnya.
Sebab, menurutnya, pos penjagaan merupakan wajah negara.
Usai kunjungan ke Pos Kotis Long Bagun, rombongan terbatas Mayjen TNI Heri bergeser ke Pos U444 menggunakan helikopter.
Pasalnya, Pos U444 berada di posisi geografis yang ekstrim.
Sehingga jalur udara dengan menggunakan helikopter, menjadi satu-satunya opsi untuk bisa mencapai Pos U444.
Jaraknya dari Long Bagun sendiri berkisar 145,382 kilometer yang ditempuh menggunakan helikopter dengan durasi 55 menit.
Sampai di Pos U444, helikopter didaratkan pada bantalan kayu yang terletak persis pada bibir jurang dengan ketinggian 2000 meter dan dikelilingi hutan yang rimbun.
Sehingga, untuk pendaratan, kepiwaian pilot betul-betul memerlukan perhitungan yang tepat demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Setelah menemui para pasukan yang berada di Pos U444, Mayjen TNI Heri tak lupa memberikan sepatah semangat kepada jajaran yang bertugas, mengingat kondisi pos yang jauh berbeda dengan pos perbatasan lain.
"Saya berpesan bahwa yang paling utama adalah setiap penjaga harus bertanggungjawab pada dirinya soal kesehatan dan harus pandai dalam mengisi kegiatan selama sembilan bulan bertugas," katanya.
Sebab jika terdapat pasukan yang sakit, lanjut Mayjen TNI Heri, evakuasi hanya bisa dilakukan menggunakan helikopter.
Di mana helikopter sendiri tak selalu bisa menjemput lantaran sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Pasukan yang berjaga di Pos U444, ucap Mayjen TNI Heri, meninggalkan keluarga sepanjang masih dalam penugasan yakni sedikitnya 9 bulan.
Sehingga, Mayjen TNI Heri mengklaim bahwa dirinya akan menjamin keselamatan keluarga masing-masing pasukan melalui komunikasi secara rutin.
Di hari kedua, Selasa (2/3/2021), rombongan Mayjen TNI Heri meninjau Pos Perbatasan Long Ampuh yang berlokasi di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Untuk menuju kawasan yang juga disebut Long Apung ini berjarak sekitar 131,492 kilometer dari Long Bagun.
Berbeda dengan Pos U444, kondisi Pos Long Apung ini berlokasi tak jauh dari permukiman penduduk.
Sehingga tak jarang terjadi interaksi antara pasukan dengan masyarakat setempat.
Menemui pasukan penjaga, Mayjen TNI Heri mengatakan bahwa para prajurit perlu bersyukur karena kondisi pos yang jauh lebih baik dibanding Pos U444.
Sebab para prajurit di Long Ampuh masih memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga masing-masing.
"Kalian harus bersyukur mendapat tugas jaga di Long Ampuh ini. Long Ampuh jauh lebih baik dibanding dengan Titik U444 yang hanya dikelilingi ribuan hektare hutan lebat, tidak ada akses ke titik itu, tidak ada masyarakat yang tinggal dan berada pada ketinggian 2.000 meter. Di sini kalian bisa berhubungan dengan keluarga melalui HP, sementara di U444 tidak ada sinyal sama sekali,” ucap Mayjen TNI Heri.
Bahkan tidak hanya itu, tentara penjaga yang bertugas di Pos Long Ampuh rupanya memiliki keterampilan memproduksi tahu dan tempe untuk mencukupi pasokan pangan sendiri, bahkan dijual kepada masyarakat.
Terlebih, keterampilan itu yang kemudian ditularkan kepada masyarakat sekitar sehingga terdapat kedekatan di antara masyarakat dengan TNI.
Oleh karenanya, Mayjen TNI Heri menegaskan pada pasukannya untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti hati rakyat dan mampu menciptakan kerja sama yang baik dengan masyarakat.
"Masyarakat harus dibantu dalam melakukan kegiatan bersama agar terwujud kemanunggalan TNI dan masyarakat," tegasnya.
Terakhir, Mayjen TNI Heri kemudian mengunjui Sendawar, Kutai Barat yang memiliki jarak tempuh dari Long Ampuh sekitar 96,304 kilometer, dalam perjalanannya memakan waktu sedikitnya 45 menit.
Dalam kunjungannya ke Sendawar, Mayjen TNI Heri melaksanakan silaturahmi dengan Bupati Kutai Barat, FX Yapan.
Di samping itu, Mayjen TNI Heri juga menemui jajaran Forkompinda Kutai Barat.
Melalui sambutannya, Mayjen TNI Heri menegaskan tugas-tugas TNI yang termaktub UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
Di mana salah satunya, jajaran TNI wajib membantu dan bekerja sama dengan pemerintah daerah.
"Oleh karena itu kerja sama dan koordinasi yang solid di antara TNI dan pemerintah daerah menjadi kewajiban yang harus terwujud," tuturnya.
Putut Prabantoro selaku penyunting buku Masyarakat Pancasila karya almarhum Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo, yang juga turut hadir, membagikan buku tersebut di tengah kunjungan bersama jajaran Kodam VI/Mulawarman.
Bahkan pembagian buku tersebut tidak hanya dibagikan saat kunjungan di Sendawar, melainkan di setiap kunjungan Mayjen TNI Heri di tiga pos perbatasan tersebut, yakni Long Bagun, Titik U444 dan Long Ampuh.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Rahmad Taufiq