Mahfud MD Bocorkan Pembicaraan Amien Rais & Jokowi Soal FPI - Deklarasi Partai Ummat Bulan Ramadhan

TRIBUNKALTIM.CO - Menko Polhukam Mahfud MD membeberkan perbincangan antara Presiden Joko Widodo dengan Amien Rais belum lama ini.

Amien Rais sambangi Istana Negara bertemu Presiden Jokowi, Selasa (9/3/2021) kemarin.

Keduanya berhadapan dalam pertemuan singkat, sekitar 15 menit.

Belekangan diketahui, Amien Rais dan Jokowi berbincang soal penegakkan hukum kasus tewasnya anggota Front Pembela Islam di Tol Jakarta-Cikampek.

Amien secara tegas meminta pemerintah untuk membawa kasus tersebut ke Pengadilan Hak Asasi Manusia ( HAM).

Selain itu, kabar terbaru dari Amien Rais, dirinya bakal melaksanakan deklarasi partai baru bernama Partai Ummat pada 17 Ramadhan mendatang.

Usai Amien rais didepak dari partai yang juga ia dirikan; Partai Amanat Nasional ( PAN).

Baca juga: Demi Bela 6 Laskar FPI, Amien Rais CS Akhirnya Bertemu Jokowi, Mahfud MD: Ngomongnya Pendek & Serius

 Nama Amien Rais kembali mencuat setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (9/3/2021).

Kali ini kedatangannya ke istana untuk mendesak pemerintah agar kasus tewasnya enam laskar anggota Front Pembela Islam di tol Jakarta-Cikampek, dibawa ke pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM).

Kedatangan Amien Rais dan rombongan yang menamakan diri Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar FPI, disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD yang ikut mendampingi.

"Tidak sampai 15 menit, bicaranya pendek dan serius. Disampaikan bahwa mereka yakin terjadi pembunuhan dengan cara melanggar HAM berat," kata Mahfud MD.

Kedatangan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) bertemu Jokowi sontak membuat sebagian pihak kaget.

Media pun beramai-ramai menuliskan keterangan dan foto yang dirilis Mahfud MD.

Sebab, sejak pertama naik jadi presiden, Amien Rais adalah sosok yang paling getol melemparkan kritik kepada Jokowi.

Baca juga: INILAH Alasan Buni Yani Gabung Amien Rais, Sosoknya Dulu Disorot di Kasus Penistaan Agama Ahok BTP

Kritik bagi Ketua PP Muhammadiyah periode 1995-1998 ini, seperti sudah menjadi darah dagingnya.