Berita Samarinda Terkini

Pria Paruh Baya di Samarinda Terjatuh dari Motor Lalu Tewas, Polisi Menduga Karena Sakit

Seorang pria paruh baya berusia 52 tahun bernama Kasiadi ditemukan tak bernyawa saat berkendara menggunakan sepeda motor 

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Saat jasad Kasiadi (52) di evakuasi Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda serta relawannya. TRIBUNKALTIM.CO/ MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Seorang pria paruh baya berusia 52 tahun bernama Kasiadi ditemukan tak bernyawa saat berkendara menggunakan sepeda motor 

Peristiwa ini menggegerkan warga sekitar tepatnya di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 19, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Kasiadi terjatuh dari motornya, diduga sakit sesak nafas yang diderita kambuh.

Baca juga: Kecelakaan di Perairan Juata Tarakan Tewaskan Pasutri, Sang Istri Meninggal di Tempat Kejadian

Baca juga: Bupati Meninggal Karena Covid-19, Wakil Bupati Ditangkap KPK, Kabupaten Ini tak Punya Kepala Daerah

Warga yang melihat lalu menolong dan mengangkatnya ke pinggir jalan. 

Persisnya pukul 09.52 WITA, Kamis (11/3/2021) hari ini, Kasiadi yang diketahui usai berjaga malam di sebuah kios buah kawasan tersebut sempat bertemu Sumarno (43) rekannya sekaligus saksi dalam peristiwa ini.

Sempat bertemu Kasiadi, dia diminta tolong membelikan bensin eceran untuk motor rekannya ini.

"Setelah itu (belikan bensin) saya pulang, tidak lama menerima kabar dari teman juga, kalau Pak Kasiadi jatuh, makanya langsung kesini (TKP)," sebut Sumarno, (11/3/2021).

Korban sendiri, disebut Kasiadi pernah mengeluhkan sakit.

Baca juga: 40 Hari Sebelum Meninggal, Rina Gunawan Kenakan Gaun Serba Hitam, Keinginan Istri Teddy Syach Kandas

Salah satunya sesak nafas yang diduga menjadi penyebab kematian pria perantauan ini.

"Pernah bilang dia, sakit hypertensi sama sesak nafas," ungkapnya. 

Kasiadi yang tak memiliki sanak saudara di Kota Tepian, hanya memiliki saudara angkat bernama Yatno (46).

Dia turut menyampaikan, korban (saudaranya) memang telah lama menderita sesak nafas dan rutin menjalani pengobatan di puskesmas. 

"Almarhum ini saudara angkat saya, dan memang sakit sesak nafas sudah sekitar 10 tahun. Setiap 6 bulan sekali berobat, tetapi ya belum sembuh-sembuh juga," jelas Yatno. 

Keseharian almarhum Kasiadi diceritakan Yatno, yaitu bekerja sebagai penjaga kios buah dan tukang ojek. 

Dia tak memiliki saudara kandung, sejak merantau dari Kota Madiun, Jawa Timur.

Baca juga: Serahkan Laporan Kasus Tewasnya Herman ke Komnas HAM, Kapolda Kaltim: Kami tak Akan Toleransi

"Kalau malam jaga kios buah, setelah itu mengojek. Belum berkeluarga, kalau asalnya dari Madiun, keluarga ya hanya saudara angkat saja," tandas Yatno.

Terpisah Kapolsek Samarinda Seberang, Kompol Made Anwara melalui Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang Iptu Dedy Septriyadi menjelaskan bahwa setelah pihaknya mendapat laporan langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dan juga bersama-sama dengan Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda serta relawannya segera mengevakuasi ke RSUD AW Sjahranie menggunakan ambulans PMI Kota Samarinda untuk dilakukan visum.

Saat melakukan pengamatan dan olah TKP di lokasi ditemukannya Kasiadi tewas, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

"Dugaan kuatnya meninggal dunia karena sakit, dan keterangan saksi-saksi memperkuat hal itu. Bersama INAFIS tadi juga memeriksa, tidak ada tanda kekerasan dan tindak pidana ditemukan," pungkas Iptu Dedy Septriyadi, Kamis (11/3/2021) siang hari ini dikonfirmasi.

Penulis : Mohammad Fairoussaniy/Editor: Samir Paturusi

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved