Berita Nasional Terkini

LENGKAP Kisah dan Biodata Anton Medan, Sebelum Meninggal Dunia Dikenal sebagai Preman Insaf 

Simak biodata atau profil Anton Medan, sosok yang dikenal sebagai preman insaf meninggal dunia

Editor: Doan Pardede
Kompas.com/SABRINA ASRIL
PROFIL ANTON MEDAN - Inilah biodata dan profil Anton Medan, sebelum meningga dunia dikenal sebagai preman insaf bahkan membangun masjid 

TRIBUNKALTIM.CO - Berita Anton Medan terbaru: Anton Medan meninggal duni, sosok yang dikenal sebagai preman insaf. 

Kabar Anton Medan meninggal dunia ini banyak diposting di sosial media

Dikabarkan Anton Medan meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Bogor

Siapa sosok Anton Medan ? simak ulasannya.

Baca juga: Bupati Meninggal Karena Covid-19, Wakil Bupati Ditangkap KPK, Kabupaten Ini tak Punya Kepala Daerah

Baca juga: BREAKING NEWS - Rina Gunawan Meninggal Dunia, Konfirmasi dari Manajer Istri Teddy Syach

Dikutip dari Wikipedia, Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang dan kemudian bernama Muhammad Ramdhan Efendi

Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.

Sebelum hijrah ia dikenal sebagai mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf.

Ia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012.

Ia memeluk agama Islam sejak 1992.

Ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.

Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

Banyak tuduhan-tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.

Dia juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi.

Sebelum masuk Islam, Anton dibesarkan di tengah-tengah politik gelap Indonesia.

Baca juga: NEWS VIDEO Rhere Valentina, Meninggal Dunia 2 Bulan Setelah Hijrah

Baca juga: NEWS VIDEO Paman Boboho Ng Man-tat Meninggal Dunia, Terkuak Penyakit Diderita

Itu selama pemerintahan Orde Baru Suharto ketika preman digunakan dalam politik, bisnis dan instansi pemerintah.

Pada tahun 1998, Anton Medan dijadikan kambing hitam untuk orkestrasi Kerusuhan Jakarta setelah tuduhan itu diam-diam dicabut.

Kerusuhan yang awalnya merupakan demonstrasi mahasiswa untuk memprotes presiden Indonesia Soeharto berubah menjadi demonstrasi anti-Tionghoa di ibu kota Jakarta.

Anton Medan keturunan Tionghoa, tapi dia turun ke jalan dan ikut kerusuhan untuk membuktikan bahwa dia setia kepada rakyat tapi dia sendiri yang jadi sasaran.

Dalam kekacauan politik tahun 1998, dilaporkan pula bahwa Prabowo Subianto, menantu Suharto dan Panglima Kopassus, telah merekrut dan memanipulasi Anton Medan untuk mendapatkan pendukung militan.

Dalam penyidikan kasus kerusuhan 1998, Anton Medan membantah tuduhan terlibat aktif di balik layar, meski mengaku berada di tengah-tengah massa.

Namun, dia menolak untuk bersaksi kecuali Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merehabilitasi namanya terlebih dahulu.

Anton meninggal dunia di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada 15 Maret 2021.

Sudah Siapkan Kuburannya Sendiri di Lokasi Pesantren Ini

Dikutip dari Tribunnews.com, Anton Medan ternyata sudah menyiapkan liang lahat untuk dirinya jika kelak meninggal.

Liang lahat yang disiapkan Anton berada di Pondok Pesantren At-Taibin di Kampung Bulak Rata RT 2/8, Kelurahan Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Ponpes itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir pria yang kini menginjak usia 65 tahun.

Pria pemilik nama Tionghoa, Tan Kok Liong, sejak dulu bercita-cita membangun sebuah pondok pesantren bagi mualaf Tionghoa dan mantan narapidana yang ingin belajar agama.

Pada 2002 cita-citanya terwujud membangun sebuah pondok pesantren. Saat itu yang pertama kali dibangun oleh Anton yakni kuburan.

"Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com pada Juni 2017.

Lokasi yang nantinya menjadi tempat pemakanam Anton berada tepat di sebalah kanan Masjid Tan Kok Liong yang di desain dengan gaya bangunan Tionghoa.

Kuburan itu memiliki kedalaman sekitar 160 sentimeter dan panjang 2 meter yang saat ini dijadikan pendopo bagi tamu yang berkunjung ke pondok pesantren tersebut.

"Tadinya enggak ditutup meja, tapi takutnya bahaya akhirnya ditutup jadi lebih terlihat rapih," sambung Deni.

Selain pondok pesantren di lokasi tersebut yayasan mendirikan sekolah dengan sistem asrama. Dahulu yang tinggal di asrama sampai 500 orang.

Berdirinya Pondok Pesantren At-Taibin bermula ketika Anton Medan ingin menysiarkan Islam dengan membangun pesantren pada 2002 lalu.

"Cita-cita bapak ingin bangun pesantren untuk mualaf Tionghoa, makannya didirikan pondok pesantren ini. Pembangunan sekitar dua tahun, baru mulai beroperasi pada 2004," kata Deni.

Sekolah yang di dalamnya juga terdapat pondok pesantren bagi mantan narapidana dan mualaf Tionghoa ini berdiri di atas lahan seluas 1,6 hektare.

Saat ini yayasan sudah tidak aktif lagi sejak beberapa tahun lalu. Yang masih tersisa hanya pondok pesantren bagi eks narapidana serta mualaf Tionghoa yang ingin belajar ilmu agama.

Setiap bulan ada saja eks narapidana yang datang untuk mondok di sini.

Menjelang Ramadan para santri sudah banyak pulang ke kampung halaman masing-masing untuk ibadah puasa bersama keluarga.

"Emang enggak banyak, kalau bulan puasanya biasanya pada pulang," tukas dia.

Menurut Deni, santri mantan narapidana itu selain dibekali ilmu agama juga diajarkan berwirausaha selama berada di pondokan.

Seperti belajar mengelas, beternak hingga menjahit agar setelah mereka keluar sudah punya bekal keahlian untuk melanjutkan hidupnya dan tidak kembali terjerumus dalam dunia hitam.

"Mereka diajarin baca Alquran dan salat. Ada juga alumni yang sekarang sudah bisa membuka pondok pesantren sendiri di kampungnya," kata lelaki yang juga guru di ponpes tersebut.

Ada yang mencolok dari arsitektur bangunan di pondok pesantren Anton. Hampir semua artsitekturnya mendapat sentuhan khas Tiongkok.

Gaya khas bangunan Masjid Hok Tek Liong ini sengaja mengambil gaya bangunan Tiongkok sebagai ciri khas Anton yang memang keturunan Tionghoa.

Editor : Doan Pardede

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Biodata Anton Medan, Sebelum Meninggal Dikenal Sebagai Preman Insaf Bahkan Membangun Masjid dan di Tribunsumsel.com dengan judul Sebelum Meninggal Anton Medan Sudah Siapkan Kuburannya Sendiri di Lokasi Pesantren Ini

IKUTI BERITA NASIONAL TERKINI LAINNYA

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved