Virus Corona di Samarinda
Bandara APT Pranoto Samarinda Gunakan GeNose per 1 April, Siapkan 6 Unit untuk Periksa Penumpang
Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda resmi menggunakan alat GeNose.
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda resmi menggunakan alat GeNose.
Alat tersebut dipakai untuk mengetahui kondisi fisik seseorang apakah terindikasi Covid-19 atau tidak sebelum berangkat.
Alat tersebut rencananya digunakan per tanggal 1 April 2021.
Baca juga: Meskipun Belum Berlaku di Balikpapan, Bandara SAMS Sepinggan Siapkan Skenario Uji Coba GeNose
Baca juga: 30 Menit Sebelum Diperiksa Pakai GeNose, Warga Dilarang Makan Pete dan Jengkol
Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Agung Pracayanto, Kamis (18/3/2021) mengatakan, pihaknya saat ini menyiapkan peralatan GeNose.
Beberapa peralatan seperti kantong tiup dan filter digunakan untuk memeriksa penumpang.
"Untuk tahap awal, telah datang 3 unit GeNose, beserta 10.000 kantong tiup dan 100 filter," ucap Agung Pracayanto.
Ia mengatakan, saat ini kapasitas alat periksa GeNose digunakan untuk 30 orang dalam waktu satu jam.
Agar dapat memaksimalkan kinerja dan mempercepat waktu pelayanan, pihak Bandara akan mendatangkan 3 unit GeNose C19.
"Akan ada 6 unit GeNose C19 yang siap melayani pemeriksaan penumpang," ucapnya.
Untuk saat ini ia belum dapat memastikan berapa biaya sekali pemeriksaan.
Yang pasti harga pemeriksaan GeNose lebih terjangkau dari pemeriksaan lainnya.
"Untuk biaya belum dapat kami pastikan besarannya, karena sedang dihitung biaya produksinya oleh mitra, yaitu Klinik Media Farma," katanya.
Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat menggenjot jumlah penumpang Bandara APT Pranoto.
Namun ia mengimbau protokol kesehatan tetap dilakukan selama perjalanan.
"Harapannya tentu terjadinya peningkatan jumlah penumpang di Bandara APT Pranoto sehingga bandara dapat kembali memberikan manfaat yang optimal kepada mitra dan masyarakat Kalimantan Timur. Namun tentunya peningkatan tersebut tetap memperhatikan Protokol Kesehatan yang ketat, yaitu penerapan 5M," ucapnya.
Berita tentang Virus Corona di Samarinda
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rahmad Taufiq