Dampak Pandemi Covid-19, Bankaltimtara Berikan Bunga Kredit 9 Persen di 4 Sektor Ini

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat saja.

Bahkan lini ekonomi pun turut berimbas akibat pandemi ini.

Tidak di wilayah perkotaan saja, wilayah desa pun turut berimbas akibat pandemi ini.

Maka itu, Bankaltimtara turut berupaya dalam memulihkan sektor ekonomi selama pandemi ini.

Baca juga: Gali PAD di Sektor Pajak Kendaraan, Bapenda Gandeng Bankaltimtara Tingkatkan Layanan secara Online

Baca juga: Kerja Sama Penyelenggaraan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan, Pemkab Kukar Gandeng Bankaltimtara

Pimpinan Divisi Kredit UMKM dan Konsumer Taufik Curakhman mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 terjadi pergeseran belanja masyarakat yang melemah.

Sehingga sebagai bank milik daerah, pihaknya ikut bergerak dalam upaya pemulihan ekonomi.

"Atas permintaan para pemegang saham, tentu kami berusaha meningkatkan layanan sampai ke desa-desa," ujar Taufik Curakhman dikutip dari siaran pers Bankaltimtara, Kamis (18/3/2021).

Menurutnya, pelemahan ekonomi yang terjadi di Kaltim disebabkan hampir seluruh daerah kabupaten atau kota masih berada di zona merah.

Kemudian dampak berbagai kebijakan juga membuat sektor usaha berhenti operasi dan berakibat naiknya jumlah PHK (pemutusan hubungan kerja) turut berimbas di tengah pandemi.

Dalam kaitan pemulihan konomi di Kaltim, Bankaltimtara punya tugas sesuai komitmen para pemegang saham, yaitu pemerintah kabupaten dan kota serta pemerintah provinsi.

Dukungan itu dengan memberikan bunga kredit khusus 9 persen kepada sektor 4 S.

Keempat sektor tersebut yaitu sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan dan sektor perkebunan sawit.

Dari sisi layanan, kini Bankaltimtara sudah punya jaringan 103 kantor layanan di semua kecamatan.

Jika secara keseluruhan sudah ada 292 kantor layanan, 783 ATM dan EDC, 229 Agen Laku Pandai dan 26 OC (Office Channel), Bankaltimtara juga sudah masuk pada layanan internet banking (IB) dan mobile banking (MB).

"Bankaltimtara bukan sekedar lembaga bisnis tapi juga agen pembangunan dan perubahan," ujar Taufik Curakhman.